AsikBelajar.Com – Sumber kesalahan embel-embel dalam survei sampel yakni disebabkan oleh kesalahan penetapan responden dari beberapa anggota sampel. Pada umumnya para peneliti mengasumsikan bahwa responden dan nonresponden mewakili lapisan-lapisan serupa dari populasi padahal bergotong-royong ini merupakan masalah yang jarang terjadi. Sebagai pola dalam survei konsumen yang menjadi nonresponden umumnya yakni kaum pekerja dan responden biasanya yakni ibu rumah tangga, dalam survei pendapat umum nonresponden (mereka yang menyatakan ‘tidak punya pendapat’) biasanya yakni anggota-anggota sampel yang sudah sangat mapan, yang pada umumnya lebih menyukai hal-hal menyerupai apa adanya. Peneliti sanggup mempunyai pengaruh yang jauh lebih pribadi terhadap keslahan akhir ketidaktepatan penentuan responden. Usaha-usaha yang berkesinambungan sanggup dilakukan untuk mencari responden yang sempurna atau dalam kasus-kasus tertentu responden sanggup digantikan dengan yang lain yang dipilih secara acak.Dalam kaitannya dengan kesalahan sampling, pengalaman yakni petunjuk terbaik untuk dipakai dalam mengenali sumber kesalahan dalam survei sampling. Para individu atau tubuh yang merancang atau melaksanakan banyak sekali survei dari tipe tertentu (misalnya pendapat umum, penelitian pasar, audit persediaan dan sebagainya) menyebarkan reputasi untuk mengantisipasi adanya kemungkinan perangkap tertentu yang mungkin ada dalam survei. Atas dasar pengalaman yang diperoleh, mereka akan lebih bisa merancang sampling dan metode survei untuk menghindari sumber bias dan kesalahan umum yang sanggup dikendalikan sekaligus meminimumkan dampak dari sumber kesalahan yang tidak sanggup dikendalikan.
Sumber:
Sugiarto, dkk. 2001. Teknik Sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 31-32.
Sumber https://www.asikbelajar.com