Wednesday, March 7, 2018

√ Legenda Dongeng Rakyat Dewi Sri Terbaik

Legenda Cerita Rakyat Dewi Sri Terbaik - Di dalam kisahnya, Dewi Sri digambarkan sebagai dewi padi yang dianggap sebagai dewi yang memperlihatkan penghidupan di muka bumi ini. Lalu, bagaimanakah kisah tersebut ? Berikut ini ialah kisah rakyat wacana Dewi Sri yang berasal dari Sunda, Jawa Barat.

Cerita Rakyat Dewi Sri

Alkisah pada jaman dahulu, diceritakan bahwa Dewi Sri Pohaci Long Kancana diutus oleh Sunan Ibu, penghuni taman nirwana yang disebut Taman Sorga Loka untuk pergi ke Bumi dan memperlihatkan Cihaya, yang disebut dengan kelengkapan hidup di muka bumi. Maka berangkatlah beliau dengan 
ditemani oleh Eyang Prabu Guruminda. 

Sebelum mereka berangkat ke bumi, Eyang Prabu Guruminda menerima petunjuk dari Hiang Dewananta yang memintanya untuk merubah Dewi Sri Pohaci Long Kancana menjadi seekor telur. Dengan kesaktiannya yang mandraguna, beliau merubah Dewi Sri Pohaci Long Kancana menjadi sebutir telur emas dan kemudian ia memasukkannya ke dalam sebuah kotak yang berjulukan Cupu Gilang Kencana. 

Setelah itu, barulah Eyang Prabu Guruminda pergi menuju bumi dengan membawa Dewi Sri Pohaci Long Kancana yang disimpan di dalam kotak. Mereka terbang ke seluruh penjuru bumi dari utara ke selatan dan dari barat ke timur. Untuk memperlihatkan Cihaya kepada bumi. Namun, di perjalanan mereka, kotak itu terbuka dan Dewi Sri Pohaci Long Kancana terjatuh ke bumi. 

Telur itu kemudian ditemui oleh Dewa Anta yang sedang bersemedi. Saat ia mengetahui bahwa di tempatnya ada sebuah telur yang terjatuh dari langit, Dewa Anta mengambilnya dan menjaga telur tersebut. Setelah beberapa waktu lamanya, telur itu menetas dan keluarlah seorang anak perempuan yang sangat anggun nan rupawan. Lalu, anak tersebut diberi nama Dewi Sri.

Hari semakin berganti, Dewi Sri tumbuh menjadi seorang perempuan yang sangat cantik. Bahkan kecantikannya tiada bandingan di dunia ini. Kabar wacana kecantikan Dewi Sri pun tersebar ke seluruh penjuru bumi. Hal ini menciptakan seluruh raja di muka bumi ini tiba kepada Dewa Anta untuk melamar dan menyebabkan ia permaisuri mereka. Meskipun begitu, Dewi Sri tidak merasa bahagia alasannya ialah beliau sadar dirinya berada di sini ialah untuk menjalankan perintah memperlihatkan Cihaya kepada bumi ini. Oleh alasannya ialah itu, beliau tidak mau mengingkari janjinya dan menolak semua lamaran itu.  

Advertisement
Namun tetap saja, para raja tersebut tidak menghentikan niatnya meski telah ditolak berkali – kali oleh Dewi Sri. Bahkan jumlah mereka yang melamar Dewi Sri kini semakin banyak. Pada balasannya Dewi Sri merasa tertekan dan jatuh sakit. Semakin hari, penyakit Dewi Sri semakin parah, sampai ia balasannya tidak sanggup bangkit lagi dan meninggal dunia. Dewi Sri pun kemudian disemayamkan di sebuah tanah lapang.

Namun, ketaknormalan terjadi pada daerah persemayaman Dewi Sri  itu. Tepat di atas pembaringannya, tumbuh flora yang aneh, yaitu flora yang panjang berdaun hijau yang di atasnya dipenuhi dengan buah yang menjuntai sampai ke bawah.

Pada suatu hari, flora itu ditemukan oleh sepasang suami istri yang sedang melintas. Mereka merasa heran dengan flora yang mereka temui itu. Kedua pasang suami itu juga kagum dengan buah berwarna hijau yang banyak dan menjuntai yang tidak pernah mereka temui sebelumnya. Lalu, mereka merawat flora itu dengan sangat baik. Setelah sekitar enam bulan, flora itu berkembang menjadi semakin indah dengan buah yang kuning dan semakin merunduk.

Mereka berdua melongo alasannya ialah takjub akan keindahan itu, kemudian mereka memetik buah itu dan mencicipinya. Ternyata buah itu terasa manis, kemudian mereka tetapkan untuk menebas pohon tersebut, dan saat ditebas pohon tersebut mengeluarkan aroma yang sangat wangi. Karena mereka menyesal telah memotong tumbuhan itu, mereka kembali menanam buah itu di bersahabat pusara Dewi Sri. Tidak disangka – sangka keajaiban itu terjadi, buah yang ditanam tersebut tumbuh dengan subur dan sangat cepat, sehingga mereka sanggup memanennya dan dijadikan materi makanan. Hingga kini flora itu masih ditanam oleh orang – orang bumi dan disebut dengan flora padi. 

Sumber http://www.kelasindonesia.com