Sunday, March 4, 2018

√ Pengertian Dan Teladan Idiom Atau Ungkapan

Pengertian dan Contoh Idiom atau Ungkapan – Ungkapan atau idiom merupakan campuran kata yang mempunyai makna yang bukan makna dari unsur kata-kata pembentuknya. Artinya ungkapan mempunyai makna gres sehabis dua kata atau lebih menyatu. Arti kata (makna) dalam sebuah idiom tidak sanggup ditafsirkan dengan menerjemahkan unsur-unsur penyusunnya. Dalam Bahasa Inggris, idiom atau ungkapan dikenal dengan istilah idiomatic phrase. Ungkapan dalam tatanan Bahasa Indonesia menduduki fungsi sebagai perhiasan predikat. 

Ungkapan atau idiom acapkali dipakai dalam kalimat kiasan semoga penyampaian  makna lebih berkesan. Sering kali juga pemilihan diksi dengan ungkapan dipakai untuk memberikan sesuatu, menyerupai berita, perasaan, nasihat, dan lainnya. Sebagai pola ungkapan atau idiom yakni buaya darat. Ungkapan buaya darat mempunyai makna yaitu lelaki yang suka merayu wanita.

Ungkapan buaya darat yakni makna yang bukan bergotong-royong (denotasi), yang berarti ungkapan buaya darat bukanlah buaya yang tinggal di darat, namun idiom buaya darat mempunyai makna tersendiri yang sangat berbeda dengan makna unsur kata penyusunannya. Dengan demikian, idiom atau ungkapan sanggup dibuat dari campuran kata yang sanggup dipakai sebagai penggambaran makna yang ingin diungkapkan. Oleh alasannya itu idiom termasuk diksi konotasi. 

Dibawah ini akan diberikan pola ungkapan atau idiom berikut artinya, yang mungkin sudah tidak absurd ditelinga kita:


  1. Lintah darat: rentenir
  2. Hidung belang : genit
  3. Meja hijau : pengadilan
  4. Kembang desa : gadis yang paling anggun disuatu desa
  5. Besar kepala: sombong
  6. Kecil hati : minder
  7. Advertisement
  8. Panjang tangan : pencuri
  9. Kambing hitam : korban fitnah
  10. Tikus kantor : koruptor
  11. Raja hutan : sebutan untuk hariman si penguasa hutan
  12. Muka tembok : tidak mempunyai perasaan malu
  13. berbadan dua : tengah hamil
  14. mental baja : kuat
  15. Otak encer : pintar
  16. Tulang berbalut kulit : kurus

Contoh ungkapan dalam kalimat:

  1. Raisa benar-benar mempunyai suara emas. (artinya bunyi yang sangat indah)
  2. Alhamdulillah, Adik kembali menjadi bintang kelas pada pembagian raport kenaikan kelas. (juara)
  3. Si jago merah mengamuk, menghabiskan rumah dan harta milikinya di pasar (kebakaran)
  4. Hendaknya permasalahan ini kita carikan solusi dengan kepala dingin, bukan menuruti ego masing-masing. (tenang)
  5. Ya Allah, jikalah memang ia tulang rusukku maka mantapkanlah hati ini. (pasangan, atau jodoh)
  6. Diego memang anak yang ringan tangan. (suka membantu)
  7. Politisi itu memang terkenal besar verbal terlebih saat sedang kampanye (pembohong).
  8. wajahnya berkembang menjadi merah padam saat ia dibilang gendut (marah).
  9. Deni memang terkenal sebagai anak yang mempunyai kepala watu (bandel).
  10. baru saja ditinggal oleh host, penerima masih dunia lain sudah mengangkat tangannya di awal waktu (menyerah).
  11. Race kali ini benar-benar memukau, dan penampilan Jorge Lorenzo kali ini juga menyerupai biasanya, patut diacungkan jempol (menunjukkan perasaan kagum, mengapresiasi prestasi seseorang, hebat).
  12. Anak mana yang tidak duka kalau mengetahui kebenaran bahwa kita bukanlah darah daging dari orang renta yang sangat kita cintai (anak kandung). 
  13. Kasus pembunuhan anak berusia 8 tahun si Angeline, memberikan seperti insan telah kehilangan mata hatinya, keserakahan telah membutakan hatinya (tidak peka; tidak mempunyai rasa empati). 
  14. Sangat sulit ternyata duduk di kursi ini, banyak oknum yang menawari Saya uang panas untuk menuruti kemauan mereka (jabatan; suap).
  15. Ibu berpesan bahwa kalau kita sedang bekerja, maka lakukanlah dengan sungguh-sungguh. Karena kalau melaksanakan dengan setengah hati maka akan menjadi beban hidup (tak serius).
  16. Kembar triplet yang berasal dari Korea itu sedang naik daun melalui aktivitas superman return (populer). 
  17. Jangan biarkan kantungmu bocor, ingatlah bulan depan kamu akan menikah maka kamu harus menutupi kantongmu rapat-rapat (boros; hemat).
  18. Semenjak kematian anaknya, Nenek Markonah hidup sebatang kara, hanya Murti - lah satu-satunya anak miliknya alasannya suaminya telah usang meninggal (seorang diri). 
  19. Pemilu telah usai, pendukung dua kubu masih sering adu mulut (debat). 
  20. Pertemuan empat mata antara kedua sahabat yang telah usang tidak berjumpa dipenuhi dengan canda dan tawa (pertemuan antara dua orang).

Sumber http://www.kelasindonesia.com