Tuesday, February 27, 2018

√ Statistik Deskriptif Dan Statistik Inferensial


Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial – AsikBelajar.Com.  Analisa statistik merupakan suatu aktvitas yang dilakukan untuk mengolah data penelitian dengan mengunakan metode statistik untuk menghasilkan suau informasi yang berguna. Dilihat dari kegiatan yang dilakukannya, statistik diklasifikasikan menjadi dua yakni statistika deskriptif dan statistika inferensial.


  1. Statistik Deskriptif: merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga gampang dipahami dan diiterpretasikan. Deskriptif sifatnya menggambarkan atau mendeskripsikan suatu kondisi. Statistik deskriptif berfungsi mempelajari tata cara pengumpulan, pencatatan, penyusunan, dan penyajian data penelitian dalam bentuk tabel frekuensi atau grafik, danselanjutnya diakukan pengukuran nilai-nilai statistiknya menyerupai mean/rerata.

  2. Statistik Inferensial atau Statistik Induktif: ilmu pengetahuan statistik yang bertugas mempelajari tata cara penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan populasi berdasakan data hasil penelitian pada sampel (bagian dari populasi). Berdasarkan perkiraan yang mendasarinya, statistik induktif/inferensial dibedakan menjadi dua, yaitu:



  • Statistik Parametrik. Pendugan dan uji hipotesis dari parameter populasi berdasarkan  anggapan bahwa skor-skor yang dianalisa telah ditarik dari suatu populasi dengan distribusi tertentu. Skala pengkuran yang dipakai yakni skala interval ataupn rasio, seta harus berdisribusi normal.

  • Statistik Nonparametrik. Pendugan dan uji hipotesis dari parameter populasi berdasarkan  anggapan bahwa skor-skor yang dianalisa telah ditarik dari suatu populasi dengan bebas sebaran (tidak mengikuti distribus tertentu). Skala pengkuran yang dipakai yakni nminal dan ordinal, serta tidak harus berdistibusi normal.


Informasi lainya mengenai Statistik  Deskriptif dan Statistik Inferensial:

Dilihat dari kegiatan yang dilakukannya, terbagi menjadi dua pula yakni statistika deskriptif dan statistika inferensial.


Statistika deskriptif yakni teknik statistik yang memperlihatkan informasi hanya mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud untuk menguji hipotesis dan kemudian menarik inferensi yang digeneralisasikan untuk data yang lebih besar atau populasi. Statistik deskriptif “hanya” dipergunakan untuk menyajikan dan menganalisis data semoga lebih bermakna dan komunikatif dan disertai perhitungan-perhitungan “sederhana” yang bersifat lebih memperjelas keadaan dan atau karakteristik data yang bersangkutan (Burhan Nurgiyantoro dkk, 2000;8).


Baca juga: Penggolongan Statistik Menurut Anas Sudijono




Statistik deskriptif yakni statistik yang menggambarkan kegiatan berupa pengumpulan data, penyusunan data, pengolahan data, dan penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, ataupun diagram, semoga memperlihatkan citra yang teratur ringkas, dan terperinci mengenai suatu keadaan atau peristiwa. (M.Subana dkk, 2000;12).

Statistika deskriptif bermaksud menyajikan, mengolah dan menganalisa data dari kelompok tertentu sebagaimana adanya dan tidak bermaksud menarik kesimpulan-kesimpulan yang berlaku bagi kelompok-kelompok yang lebih besar. Artinya kesimpulan yang ditarik melalui deskriptif hanya berlaku bagai kelompok sampel yang bersangkutan tanpa dimaksudkan menarik kesimpulan yang berlaku bagi populasi.

Ukuran statistik yang lazim dipakai untuk mendeskripsikan karakteristik sampel ialah: ukuran kecenderungan sentral; Ukuran variasi ; Ukuran letak; koefisien korelasi. Sekalipun statistika deskriptif ini hanya menyajikan karakteristik sampel, namun statistika deskriptif merupakan dasar untuk mengkaji dan melaksanakan inferensi karakteristik populasi.



Statistika inferensial yakni statistik yang berkaitan dengan analisis data (sampel) untuk kemudian dilakukan penyimpulanpenyimpulan (inferensi) yang digeneralisasikan kepada seluruh subyek daerah data diambil (populasi) (Burhan Nurgiyantoro dkk, 2000;12).


Statistika inferensial yakni statistik yang berafiliasi dengan penarikan kesimpulan yang bersifat umum dari data yang telah disusun dan diolah (M.Subana dkk, 2000;12) Statistika inferensial atau statistika induktif bermaksud menyajikan, menganalisa data dari suatu kelompok untuk ditarik kesimpulan-kesimpulan, prinsip-prinsip tertentu yang berlaku bagi kelompok yang lebih besar (populasi) disamping berlaku bagi kelompok yang bersangkutan (sampel).

Statistika inferensial merupakan langkah final dari kiprah statistika alasannya dalam setiap penelitian kesimpulan inilah yang diinginkan. Statistika inferensial harus berdasar pada statistika deskriptif, sehingga kedua-duanya harus ditempuh secara benar semoga kita mendapat kegunaan maksimal dari statistika ini.

Yang masih tercakup dalam statistika inferensial yakni statistik parametrik dan non-parametrik. Statistik parametrik merupakan statistika inferensial yang mempertimbangkan nilai dari satu parameter populasi atau lebih dan umumnya membutuhkan data yang skala pengukuran minimalnya yakni interval dan rasio.

Statistika parametrik yakni suatu ukuran perihal parameter, artinya ukuran seluruh populasi dalam penelitian yang harus diperkirakan dari apa yang terdapat di dalam sampel (karakteristik populasi). Satu syarat umum yang harus dipenuhi apabila seorang peneliti akan memakai statistika parametrik, yaitu normalitas distribusi. Asumsi ini harus terpenuhi, karena: 1) secara teoretik karakteristik populasi mengikuti model distribusi normal; 2) nilai-nilai baku statistik yang dipakai untuk uji hipotesis didasarkan kepada model distribusi normal. Asumsi-asmsi lain menyerupai homogenitas, linieritas harus dipenuhi sesuai dengan hipotesis yang akan diuji.

Statistika non parametrik yaitu statistik yang tidak memperhatikan nilai dari satu parameter populasi atau lebih. Statistik non parametrik dipakai alasannya analisis parametrik tidak konsisten lagi sehingga tidak terikat atau terbebas dari model distribusi dan sampelnya relatif kecil. Pada umumnya validitas pada statistika non parametrik tidak bergantung pada model peluang yang spesifik dari populasi. Data yang diperlukan lebih banyak berskala ukuran nominal atau ordinal.



Sumber https://www.asikbelajar.com