Tuesday, February 27, 2018

√ Pola Karangan Deduksi Dan Induksi Lengkap

Contoh Karangan Deduksi dan Induksi Lengkap - Karangan yakni bentuk karya tulis yang dipakai oleh seorang penulis untuk memberikan gagasannya kepada para pembaca. Dalam menyusun sebuah karangan, ada dua macam teladan pengembangan karangan, yaitu teladan induksi, dan teladan deduksi. Di bawah ini yakni jenis – jenis karangan yang dikembangkan dengan teladan deduksi dan induksi.

Jenis - Jenis Karangan


1. Karangan Deduksi

Karangan deduksi yakni karangan yang dikembangkan dengan teladan umum ke khusus. Ada dua jenis teladan pengembangan karangan yang berpacu dengan teladan deduksi, yaitu Silogisme dan Entimen.

A. Silogime 

Silogisme yakni karangan yang dikembangkan dari premis, yaitu premis umum di awal paragraf dan premis khusus di final paragraf. 

Contoh karangan silogisme

Semua makhluk hidup di dunia ini membutuhkan kuliner dan minuman untuk tetap melangsungkan kehidupannya. Tidak ada satupun makhluk hidup yang sanggup bertahan tanpa kuliner dan minuman dalam jangka waktu yang sangat lama. Manusia yang merupakan anggota dari makhluk hidup tidak sanggup bertahan tanpa makanan, sehingga insan juga sangat membutuhkan kuliner untuk bertahan hidup.

B. Entimen 

Entimen yakni karangan yang dikembangkan dari beberapa premis umum yang lalu ditarik menjadi premis khusus, berupa kesimpulan yang diberikan alasan sebagai entimennya.  

Contoh karangan entimen

Dalam rangka hari kemerdekaan Indonesia, semua siswa – siswi SMAN 1 Tanjung Senang harus mengikuti upacara bendera di Lapangan Merdeka, besok pukul 08. 00 wib. Tidak ada satupun siswa yang diperbolehkan untuk tidak menghadiri upacara bendera tersebut. Tari yakni salah satu siswi dari SMAN 1 Tanjung Senang. Oleh lantaran itu, Tari harus mengikuti upacara bendera lantaran ia telah diwajibkan sebagai murid dari SMAN 1 Tanjung Senang.


2. Karangan Induksi

Karangan Induksi yakni karangan yang dikembangkan dengan teladan khusus – umum. Ada dua jenis paragraf yang dikembangkan dengan mengacu pada teladan induksi ini, yaitu generalisasi, lantaran – akibat, akhir – sebab, dan analogi. Di bawah ini yakni jenis – jenis paragraf yang dikembangkan dengan teladan induksi.

Advertisement
A. Generalisasi

Generalisasi yakni karangan yang diawali dengan hal – hal khusus yang lalu disimpulkan menjadi satu hal umum.

Contoh karangan generalisasi

Saat ini, perairan telah terkontaminasi oleh limbah – limbah pabrik yang sangat berbahaya. Limbah tersebut menghancurkan seluruh ekosistem yang ada di dalamnya. Selain itu, udara juga tidak luput dari pencemaran yang disebabkan oleh asap – asap hasil dari kegiatan – kegiatan industri besar. Asap yang dilepaskan ke udara ini sangatlah beracun lantaran mengandung gas karbon dioksida, oksida, dan metana. Bahkan sekarang tanah pun tidak luput dari pencemaran ini. Zat – zat yang mengandung materi kimia di dalam detergen, pupuk, dan lain – lain mengakibatkan tanah kehilangan unsur haranya, sehingga tanah tidak lagi menjadi subur. Oleh lantaran itu, pabrik yakni penyebab utama kerusakan lingkungan di sekitar kita.

B. Sebab – akibat

Sebab – akhir yakni karangan yang dikembangkan dengan menjabarkan lantaran – lantaran terlebih dahulu yang merupakan hal khusus yang lalu disimpulkan dengan menjelaskan kesudahannya yang berupa hal umum.

Contoh karangan lantaran – akibat

Hari ini cuaca sangat tidak bersahabat. Hujan terus turun semenjak dari tadi pagi. Tidak hanya itu, badanku juga sedang tidak lezat badan, sehingga saya jadi malas untuk pergi ke luar rumah. Di tambah lagi dengan kabar yang tiba padaku bahwa hari ini dosen tidak sanggup masuk kelas. Oleh lantaran itu, saya tetapkan untuk terus berada di dalam kamar sepanjang hari.

C. Akibat – sebab

Karangan ini yakni kebalikan dari akhir – sebab, yaitu di awali dengan akhir – akhir khusus dan lalu dijabarkan penyebabnya.

Contoh karangan akhir – sebab

Tiga hari sebelum Ramadan harga beras melonjak hampir dua kali lipatnya dari harga biasa. Tidak hanya itu, kenaikan ini juga diikuti dengan kenaikan harga cabe dan bawang. Pada mulanya, harga cabe hanya 10 ribu per kilo menjadi 15 ribu per kilonya. Sedangkan Harga bawang yang awalnya seharga 15 ribu per kilo menjadi 20 ribu per kilonya. Kenaikan – kenaikan materi pokok di pasaran ini disebabkan oleh undangan yang melonjak menjelang bulan suci Ramadhan. 

D. Analogi

Karangan analogi yakni karangan yang dikembangkan dengan menganalogikan dua buah benda yang mempunyai kemiripan – kemiripan tertentu. 

Contoh karangan analogi

Menjalani sebuah organisasi sama dengan menjalani fungsi keluarga. Di dalam organisasi terdapat pembagian – pembagian fungsi tugas, menyerupai kepala keluarga, Pembina keluarga, dan anggota – anggota keluarga lainnya. Begitu pula dengan apa yang terjadi di dalam organisasi. Dalam organisasi juga terdapat pembagian – pembagian fungsi tugas, menyerupai ketua, sekretaris, bendahara dan lain – lain. Oleh lantaran itu, menjalani sebuah organisasi sama menyerupai menjalani sebuah keluarga.

Sumber http://www.kelasindonesia.com