Regresi linier berganda dengan SPSS – Analisis regresi linear berganda ialah Salah satu bentuk analisis regresi linier di mana variabel bebasnya lebih dari satu. Analisis regresi ialah analisis yang sanggup dipakai untuk mengukur efek suatu variabel bebas terhadap Variabel tidak bebasnya.
Metode analisis ini menjadi salah satu analisis yang banyak dipakai alasannya alasan gampang dan mempunyai kekuatan yang cukup dalam menjelaskan suatu efek suatu variabel bebas ke variabel terikatnya. Ada aneka macam kondisi yang sanggup kita uji dengan analisis regresi linier.
Baca juga :
Daftar Isi
- 1 Berikut langkah-langkah pengujian analisis regresi inier berganda dengan SPSS
- 1.1 1. Sediakan data penelitian
- 1.2 2. Input data kedalam aplikasi SPSS
- 1.3 3. Tentukan Model Summary
- 1.4 4. Lakukan Uji Simultan
- 1.5 5. Buat Output Koefisien dan Signifikansi
- 1.6 6. Lakukan Pengujian Linearitas
- 1.7 7. Lakukan Pengujian Asumsi Normalitas
- 1.8 8. Lakukan Pengujian Asumsi Homoskedastisitas
- 1.9 9. Lakukan Pengujian Asumsi Autokolerasi
- 1.10 10. Lakukan Pengujian Asumsi Multikolinearitas
Berikut langkah-langkah pengujian analisis regresi inier berganda dengan SPSS
1. Sediakan data penelitian
Dalam masalah ini, untuk menambah pemahaman mengenai analisis regresi berganda, kita lakukan ujicoba pengujian regresi berganda dengn SPSS, kita ambil salah satu tumpuan dimana data yang kita masukkan ialah data fiktif.
i | Y | X1 | X2 | X3 | X4 | X5 |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 521 | 18308 | 185 | 4 | 80 | 7,2 |
2 | 367 | 1148 | 600 | 0,6 | 1 | 8,5 |
3 | 443 | 18068 | 372 | 3,7 | 32 | 5,7 |
4 | 365 | 7729 | 142 | 2,4 | 45 | 7,3 |
5 | 614 | 100484 | 432 | 29,8 | 191 | 7,5 |
6 | 385 | 16728 | 290 | 3,3 | 32 | 5 |
7 | 286 | 14630 | 346 | 3,3 | 678 | 6,7 |
8 | 397 | 4008 | 328 | 0,7 | 341 | 6,2 |
9 | 764 | 38927 | 354 | 12,9 | 240 | 7,3 |
10 | 427 | 22322 | 266 | 6,5 | 112 | 5 |
11 | 153 | 3711 | 320 | 1,1 | 173 | 2,8 |
12 | 231 | 3136 | 197 | 1 | 12 | 6,1 |
13 | 524 | 50508 | 266 | 11,4 | 206 | 7,1 |
14 | 328 | 28886 | 173 | 5,5 | 155 | 5,9 |
15 | 240 | 16996 | 190 | 2,8 | 50 | 4,6 |
16 | 286 | 13035 | 239 | 2,5 | 30 | 4,4 |
17 | 285 | 12973 | 190 | 3,7 | 93 | 7,4 |
18 | 569 | 16309 | 241 | 4,2 | 97 | 7,1 |
19 | 96 | 5227 | 189 | 1,2 | 40 | 7,5 |
20 | 498 | 19235 | 358 | 4,8 | 489 | 5,9 |
21 | 481 | 44487 | 315 | 6 | 768 | 9 |
22 | 468 | 44213 | 303 | 9,3 | 164 | 9,2 |
23 | 177 | 23619 | 228 | 4,4 | 55 | 5,1 |
24 | 198 | 9106 | 134 | 2,6 | 55 | 8,6 |
25 | 458 | 24917 | 189 | 5,1 | 74 | 6,6 |
26 | 108 | 3872 | 196 | 0,8 | 6 | 6,9 |
27 | 246 | 8945 | 183 | 1,6 | 21 | 2,7 |
28 | 291 | 2373 | 417 | 1,2 | 11 | 5,5 |
29 | 68 | 7128 | 233 | 1,1 | 124 | 7,2 |
30 | 311 | 23624 | 349 | 7,7 | 1042 | 6,6 |
31 | 606 | 5242 | 284 | 1,5 | 13 | 6,9 |
32 | 512 | 92629 | 499 | 18 | 381 | 7,2 |
33 | 426 | 28795 | 231 | 6,6 | 136 | 5,8 |
34 | 47 | 4487 | 143 | 0,6 | 9 | 4,1 |
35 | 265 | 48799 | 249 | 10,8 | 265 | 6,4 |
36 | 370 | 14067 | 195 | 3,1 | 46 | 6,7 |
37 | 312 | 12693 | 288 | 2,8 | 30 | 6 |
38 | 222 | 62184 | 229 | 11,9 | 265 | 6,9 |
39 | 280 | 9153 | 287 | 1 | 960 | 8,5 |
40 | 759 | 14250 | 224 | 3,5 | 116 | 6,2 |
41 | 114 | 3680 | 161 | 0,7 | 9 | 3,4 |
42 | 419 | 18063 | 221 | 4,9 | 118 | 6,6 |
43 | 435 | 65112 | 237 | 17 | 65 | 6,6 |
44 | 186 | 11340 | 220 | 1,7 | 21 | 4,9 |
45 | 87 | 4553 | 185 | 0,6 | 61 | 6,4 |
46 | 188 | 28960 | 260 | 6,2 | 156 | 5,8 |
47 | 303 | 19201 | 261 | 4,9 | 73 | 6,3 |
48 | 102 | 7533 | 118 | 1,8 | 75 | 10,5 |
49 | 127 | 26343 | 268 | 4,9 | 90 | 5,4 |
50 | 251 | 1641 | 300 | 0,5 | 5 | 5,1 |
2. Input data kedalam aplikasi SPSS
- Masukkan data fiktif ke SPSS (dalam tutorial ini memakai SPSS Versi 21)
- Pada Menu Bar, pilih Analyze > Regression > Linear …
- Akan muncul jendela menyerupai dibawah ini
- Lalu, masukkan variabel Y ke bab Dependent dan variabel X1, X2, X3, X4, dan X5 ke bagian Independent(s), kemudian klik OK.
- Akan menghasilkan output menyerupai dibawah ini.
3. Tentukan Model Summary
4. Lakukan Uji Simultan
Diketahui p-value uji simultan 0,003 (lebih kecil dari ). Berdasarkan hasil uji simultan sanggup dinyatakan bahwa terdapat cukup bukti untuk menyatakan bahwa minimal ada satu βi yang tidak sama dengan nol atau dengan kata lain, minimal ada satu variable bebas yang besar lengan berkuasa signifikan terhadap variable Y.
5. Buat Output Koefisien dan Signifikansi
Namun, pada hasil uji parsial tak ada satupun koefisien yang signifikan pada tingkat signifikansi 5 persen.
6. Lakukan Pengujian Linearitas
Untuk menguji apakah perkiraan Linieritas terpenuhi, kita sanggup memakai plot residual dengan fitted value (predicted value) atau sanggup juga dengan plot residual dengan variable independent (John Neter, 1989:118).
Cara menampilkan plot residual vs fitted value di SPSS:
- Pilih sajian Analyze >> Regression >> Linear
- Masukkan variable dependent dan variable-variabel bebas
- Klik Save >> centang pada Unstandardized Predicted Value dan Unstandardized Residual >> Continue >> OK
- Pilih sajian Graphs >> Legacy Dialogs >> Scatter/Dot >> pilih Simple Scatter
- Masukkan variable Unstandardized Residual sebagai Y dan Unstandardized Predicted Value sebagai X >> OK
- Maka akan muncul output menyerupai berikut.
Interpretasi plot:
Berdasarkan plot residual dengan fitted value tersebut, terlihat bahwa tebaran nilai-nilai pada plot membentuk suatu pola acak, sehingga perkiraan linieritas terpenuhi.
7. Lakukan Pengujian Asumsi Normalitas
Untuk menguji perkiraan Normalitas, sanggup memakai analisis Normal P-P Plot atau dengan uji-uji normalitas menyerupai uji Liliefors atau Kolmogorov-Smirnov. Namun, pada ketika ini kita akan memakai uji Kolmogorov-Smirnov untuk menguji normalitas dari residual dari regresi.
- Untuk melaksanakan uji normalitas, pastikan kita telah mempunyai variabel Unstandardized Residuals, yang kita dapatkan dari hasil uji linearitas diatas.
- Setelah itu, kita sanggup melaksanakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan mengklik Analyze >> Nonparametric Test >> Legacy Dialogs >> 1-Sample K-S
- Kemudian akan muncul jendela menyerupai ini, dan masukkan variabel Unstandardized Residuals.
- Lalu akan muncul hasil menyerupai berikut.
Kita perhatikan pada nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yang merupakan p-value untuk uji KS ini. P-Value atau Asymp. Sig. (2-tailed) yang dihasilkan sebesar 0,652 yang lebih besar dari alpha=0,05. Hal ini menawarkan bahwa residual dari regresi telah memenuhi perkiraan normalitas.
8. Lakukan Pengujian Asumsi Homoskedastisitas
Menurut John Neter (1989:120), untuk mendeteksi terjadinya heteroscedastisitas, sanggup memakai plot residual dengan fitted values atau Unstandardized Residual VS Unstandardized Predicted Value (yang telah kita lakukan pada uji perkiraan Linearitas).
Berdasarkan plot antara unstandardized residual dengan unstandardized predicted value (fitted value) sanggup diperhatikan bahwa tebaran titik-titik pada plot tersebut membentuk pola acak. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi heteroscedastisitas pada model regresi yang telah dibuat.
Selain dengan melihat scatter plot, perkiraan homoskedastisitas sanggup dilihat dengan melaksanakan uji Park dan uji Rank Spearmen. Pada kesempatan ini kita akan memakai uji Park.
- Sebelum melaksanakan uji Park, kita terlebih dahulu melaksanakan transformasi logaritma natural terhadap variabel independen. Sedangkan untuk variabel dependen ialah logaritma natural dari kuadrat residual.
- Kemudian, lakukan menyerupai regresi biasa dengan memasukkan logaritma natural dari kuadrat residual sebagai variabel dependen, dan logaritma natural dari masing-masing variabel bebas sebagai variabel independen.
- Maka, akan muncul hasil menyerupai berikut.
Berdasarkan output diatas, sanggup kita ketahui bahwa tidak ada variabel yang signifikan sehingga sanggup dikatakan bahwa tidak terdapat duduk kasus heteroskedastisitas, sehingga perkiraan terpenuhi.
9. Lakukan Pengujian Asumsi Autokolerasi
Untuk menguji perkiraan Autokolerasi, akan dilakukan dengan melihat statistik Durbin-Watson
Maka akan muncul output menyerupai berikut.
Berdasarkan output tersebut, diketahui nilai statistic hitung Durbin -Watson yaitu D = 2.173.
Download Tabel Durbin Watson
Dari TABLE A.6 Durbin – Watson Test Bounds (John Neter, 1989:642), untuk p-1= 5 dan n=50 , maka diperoleh nilai:
\(d_{L}=1.34\),
\(d_{U}=1.77\),
\(4-d_{U}=2.23\),
\(4-d_{L}=2.66\),
Nilai statistic hitung D = 2.173 >\(d_{U}\)
Karena nilai DW lebih besar dari du , maka sanggup kita ketahui bahwa tidak terdapat duduk kasus autokorelasi.
10. Lakukan Pengujian Asumsi Multikolinearitas
Untuk menguji perkiraan multikolinearitas, sanggup dilakukan dengan melihat nilai hubungan antar variabel independen.
Maka akan muncul output menyerupai berikut.
Berdasarkan output diatas sanggup kita lihat bahwa hubungan antara variabel X1 dan X3 sebesar 0,959 (korelasi yang sangat kuat) sehingga sanggup kita simpulkan bahwa terdapat multikolinearitas pada model regresi tersebut.
Sumber https://statmat.id