Thursday, May 3, 2018

√ Metode Workshop


Workshop atau lokakarya merupakan salah satu  metode yang sanggup ditempuh pengawas dalam melaksanakan supervisi manajerial. Metode ini tentunya bersifat kelompok dan sanggup melibatkan beberapa kepala Sekolah, wakil kepala Sekolah dan/atau perwakilan komite Sekolah. Penyelenggaraan workshop ini tentu diadaptasi dengan tujuan atau urgensinya, dan sanggup diselenggarakan bersama dengan Kelompok Kerja Kepala Sekolah, Kelompok Kerja Pengawas Sekolah atau organisasi sejenis lainnya.  Sebagai contoh, pengawas sanggup mengambil inisiatif untuk mengadakan workshop perihal pengembangan KTSP, sistem administrasi, tugas serta masyarakat, sistem evaluasi dan sebagainya.
Agar pelaksanaan workshop berjalan efektif, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.
1)    Menentukan bahan atau substansi yang akan dibahas dalam workshop. Materi workshop biasanya terkait dengan sesuatu yang bersifat praktis, walaupun tidak terlepas dari kajian teori yang diharapkan sebagai acuannya.
2)    Menentukan peserta. Peserta workshop hendaknya mereka yang terkait dengan bahan yang dibahas.
3)    Menentukan penyaji yang membawakan kertas kerja. Kriteria penyaji workshop antara lain:
a)    Seorang praktisi yang benar-benar melaksanakan hal yang dibahas.
b)    Memiliki pemahaman dan libu/bapasan teori yang memadai.
c)    Memiliki kemampuan menulis kertas kerja, disertai contoh-contoh praktisnya.
d)    Memiliki kemampuan presentasi yang baik.
e)    Memiliki kemampuan untuk memfasilitasi/membimbing peserta.
4)    Mengalokasikan waktu yang cukup.
5)    Mempersiapkan sarana dan akomodasi yang memadai.
Dalam pelaksanaan supervisi manajerial, pengawas sanggup menerapkan teknik supervisi individual dan kelompok. Teknik supervisi individual di sini yakni pelaksanaan supervisi yang diberikan kepada kepala Sekolah atau personil lainnya yang mempunyai problem khusus dan bersifat perorangan.
Teknik supervisi kelompok yakni satu cara melaksanakan kegiatan supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Kepala-kepala Sekolah yang diduga, sesuai dengan analisis kebutuhan, mempunyai problem atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian kepada mereka diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi.


Sumber https://www.asikbelajar.com