Thursday, August 24, 2017

√ Variabel Penelitian Berdasarkan Sugiyono

AsikBelajar.Com | Dalam artikel ini hanya membahas perihal pengertian variabel dan macam-macam variabel dalam penelitian berdasarkan Prof. Dr. Sugiyono. Inilah hasil artikel tersebut:


1. Pengertian

Kalau ada pertanyaan perihal apa yang anda teliti, maka jawabannya berkenaan dengan variabel penelitian. Kaprikornus variabel penelitian intinya yakni segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh gosip perihal hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.


Secara teoritis variabel sanggup didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang memiliki “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). Variabel juga sanggup merupakan atribut dari bidang keilmuan atau aktivitas tertentu. Tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja, merupakan atribut-atribut dari setiap orang. Berat, ukuran, bentuk, dan warna merupakan atribut-atribut dari obyek. Struktur organisasi, model pendelegasian, kepemimpinan, pengawasan, koordinasi, mekanisme dan mekanisme kerja, deskripsi pekerjaan, kebijakan, yakni merupakan pola variabel dalam aktivitas administrasi.


Dinamakan variabel lantaran ada variasinya. Misalnya berat tubuh sanggup dikatakan variabel, lantaran berat tubuh sekelompok orang itu bervariasi antara satu orang dengan yang lain. Demikian juga motivasi, persepsi sanggup juga dikatakan sebagai variabel lantaran contohnya persepsi dari sekelompok orang tentu bervariasi. Kaprikornus jikalau peneliti akan menentukan variabel penelitian, baik yang dimiliki orang obyek, maupun bidang aktivitas dan keilmuan tertentu, maka harus ada variasinya. Variabel yang tidak ada variasinya bukan dikatakan sebagai variabel. Untuk sanggup bervariasi, maka penelitian harus didasarkan pada sekelompok sumber data atau obyek yang bervariasi.


Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel yakni konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Diberikan pola misalnya, tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja, dan lain-lain. Di cuilan lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel sanggup dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang bervariasi. Selanjutnya Kidder (1981), menyatakan bahwa variabel yakni suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.


Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka sanggup dirumuskan di sini bahwa variabel penelitian yakni suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau aktivitas yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.


Baca juga: Pengertian Variabel Menurut Ahli & Penggolongannya


2. Macam-macam Variabel

Menurut kekerabatan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian sanggup dibedakan menjadi:

a. Variabel Independen: variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas yakni merupakan variabel yang mensugesti atau yang menjadi sebabi perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).


b. Variabel Dependen: sering disebut sebagai variabel. output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, lantaran adanya variabel bebas.


 Dalam artikel ini hanya membahas perihal pengertian variabel dan macam √ Variabel Penelitian Menurut Sugiyono


Gambar. Contoh kekerabatan variabel independen-dependen


c. Variabel Moderator: yakni variabel yang mensugesti (memperkuat dan memperlemah) kekerabatan antara variabel independen dengan dependen. Variabel disebut juga sebagai variabel independen ke dua. Hubungan sikap suami dan isteri akan semakin baik (kuat) jikalau memiliki anak, dan akan semakin renggang jikalau ada fihak ke tiga ikut mencampuri. Di sini anak yakni sebagai variabel moderator yang memperkuat hubungan, dan fihak ke tiga yakni sebagai variabel moderator yang memperlemah hubungan. Hubungan motivasi dan produktivitas kerja akan semakin berpengaruh bila peranan pemimpin dalam membuat iklim kerja sangat baik, dan kekerabatan semakin rendah bila peranan pemimpin kurang baik dalam membuat iklim kerja.


 Dalam artikel ini hanya membahas perihal pengertian variabel dan macam √ Variabel Penelitian Menurut Sugiyonod. Variabel intervening: dalam hal ini Tuckman (1988) menyatakan “An intervening variable is that factor that theoretically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure, or manipulate“, Variabel intervening yakni variabel yang secara teoritis mensugesti kekerabatan antara variabel independen dengan dependen menjadi kekerabatan yang tidak pribadi dan tidak sanggup diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/ antara yang terletak di antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak pribadi mensugesti berubahnya atau timbulnya variabel dependen.


Pada pola berikut dikemukakan bahwa tinggi rendahnya penghasilan akan mensugesti secara tidak pribadi terhadap cita-cita hidup (panjang pendeknya umur). Dalam hal ini ada variabel antaranya, yaitu yang berupa gaya hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dengan gaya hidup, terdapat variabel moderator, yaitu budaya lingkungan daerah tinggal.


 Dalam artikel ini hanya membahas perihal pengertian variabel dan macam √ Variabel Penelitian Menurut Sugiyono

e. Variabel kontrol: yakni variabel yang dikendalikan atau dibentuk konstan sehingga imbas variabel indepeden terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering dipakai oleh peneliti, bila akan melaksanakan penelitian yang bersifat membandingkan.


Contoh: imbas jenis pendidikan terhadap ketrampilan dan mengetik. Variabel independennya pendidikan (SMU dan SMK), variabel kontrol yang ditetapkan sama misalnya, yakni naskah yang diketik sama,esin tik yang dipakai sama ruang daerah mengetlk sama. Dengan adanya variabel kontrol tersebut, maka besarnya imbas jenis pendidikan terhadap ketrampilan mengetik sanggup diketahui lebih pasti.


 Dalam artikel ini hanya membahas perihal pengertian variabel dan macam √ Variabel Penelitian Menurut Sugiyono

Untuk sanggup menentukan kedudukan variabel independen, dan dependen, moderator, intervening atau variabel yang lain, harus dilihat konteksnya dengan dilandasi konsep teoritis yang mendasari maupun hasil dari pengamatan yang empiris. Untuk itu sebelum peneliti menentukan variabel apa yang akan diteliti perlu melaksanakan kajian teoritis, dan melaksanakan studi pendahuluan terlebih dahulu pada obyek yang akan diteliti. Jangan hingga terjadi membuat rancangan penelitian dilakukan di belakang meja, dan tanpa mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada di obyek penelitian. Sering terjadi, rumusan duduk masalah penelitian dibentuk tanpa melalui studi pendahuluan ke obyek penelitian, sehingga sesudah dirumuskan ternyata duduk masalah itu tidak menjadi duduk masalah pada obyek penelitian. Setelah duduk masalah sanggup difahami dengan terang dan dikaji secara teoritis, maka peneliti sanggup menentukan variabel-variabel penelitiannya.


Pada kenyataannya, gejala-gejala sosial itu mencakup aneka macam macam variabel saling terkait secara simultan baik variabel independen, dependen, moderator, dan intervening, sehingga penelitian yang baik akan mengamati semua variabel tersebut. Tetapi lantaran adanya keterbatasan dalam aneka macam hal, maka peneliti sering hanya memfokuskan pada beberapa variabel penelitian saja, yaitu pada variabel independen dan dependen. Dalam penelitian kualitatif kekerabatan antara semua variabel tersebut akan diamati, lantaran penelitian kualitatif berasumsi bahwa tanda-tanda itu tidak sanggup diklasifikasikan, tetapi merupakan suatu kesatuan yang tidak sanggup dipisahkan (holistic).


Sumber:

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Hal. 63-68.



Sumber https://www.asikbelajar.com