AsikBelajar.Com | Artikel yang diambil dalam buku Prof. Suharsimi Arikunto ini bergotong-royong sanggup dikategorikan termasuk dalam statistik inferensial dalam pengambilan kesimpulannya. Untuk lebih jelasnya ikuti uraiannya sbb:
Agar berbeda dengan pengolahan data non-statistik, maka peneiitian yang datanya diolah dengan teknik statistik harus mempertimbangkan pengambilan sampel. Pada umumnya penelitian yang diadakan merupakan penelitian sampel.
Kesimpulan penelitian yang memakai teknik statistik, sanggup digeneralisasikan pada populasi apabila dari sampel sanggup diketahui bahwa populasinya berdistribusi normal (hal ini sanggup dilakukan pemeriksaanya dengan checking normalitas). Apabila populasinya tidak berdistribusi normal maka harus memakai statistik non-parametrik. Di dalam pembahasan ini hanya akan dibicarakan kesimpulan penelitian yang datanya diolah dengan statistik parametrik saja.
Pada waktu kita membicarakan pengolahan data, apabila sudah hingga pada pendapatan penghitungan akhir, contohnya harga X², harga r dan harga t, maka diteruskan dengan langkah lain yaitu dikonsultasikan dengan tabel. Jika tendapat nilai r, dikonsultasikan dengan tabel r, kalau terdapat nilai X², dikonsultasikan dengan tabel harga kritik X² dan seterusnya. Apakah arti itu semua? Uraian singkatnya ialah sebagai berikut.
Apabila peneliti melaksanakan penelitian terhadap sampel, maka ia berharap bahwa kesimpulan sanggup berlaku untuk seluruh populasi. Dengan rumusan penelitian: Penggunaan teknik statistik inferensial ialah untuk mengadakan estimasi menurut informasi-informasi yang diperoleh, terhadap parameter.
Jika distribusi sampling (yang diambil dari populasi) berdistribusi normal, maka hasil statistik S (jika kita sebuah begitu) dari sampel, akan berkaitan antara Ms, SDs dengan luasnya tempat generalisasi sebagai berikut.
-1 SDs hingga 1 SDs ialah 68,27%
-2 SDs, hingga + 2 SDs ialah 95,45%
-3 SDs hingga + 3 SDs adaIah 99,73%
Hal ini bekerjasama dengan seberapa besar kita sanggup mempercayai bahwa kesimpulan atau hasil statistik tersebut sempurna sesuai dengan seberapa banyak kita boleh percaya. ltulah sebabnya maka daerah-daerah ini disebut tempat kepercayaan, dan batas-batas bilangan standar deviasi ini disebut batas kepercayaan.
Bedasarkan luasnya tempat kepercayaan, atau besamya persentase ketepatan kesimpulan terhadap seluruh kejadian, maka ditentukan taraf keyakinan 95% dan 99%, yang artinya ialah kita boleh percaya bahwa Ms akan terletak dalam batas S ±1,96 SDs untuk wilayah keyakinan 95% tragedi dan S ±2,58 SDs untuk 99% kejadian.
Sebagai komplementer taraf keyakinan ialah taraf signifikansi. Apabila kita bersedia mendapatkan keputusan dengan keyakinan 95%, maka berarti bahwa kita bersedia menanggung risiko meleset sebesar 5%. Selanjutnya kita percaya kebenaran kesimpulan 99%, berarti mendapatkan risiko meleset 1%. Maka 5% dan 1% ini disebut taraf signifikansi atau taraf keberartian.
Sumber:
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 387-388.
Sumber https://www.asikbelajar.com