Monday, August 14, 2017

√ Penarikan Kesimpulan Penelitian Non-Statistik

AsikBelajar.Com | Artikel diambil dari bukunya Prof. Dr. Suharsimi Arikunto pada Bab XVI perihal Menarik Kesimpulan pada penelitian kualitatif atau memakai statistik sederhana atau statistik deskriptif  sbb:


Oleh sebab kesimpulan peneliti ditarik menurut data, yang dalam hal ini berupa data yang sudah diolah, maka penarikan kesimpulan dilakukan sejalan dengan cara mengolah data. Seperti telah kita pelajari bersama bahwa pengolahan data sanggup dilakukan dengan dua cara, yaitu cara nonstatistik dan cara statistik, yaitu memakai banyak sekali rumus statistik yang ada. Di dalam pecahan ini akan dimulai dari kesimpulan penelitian yang dilakukan dari data yang tidak diolah dengan statistik.


]ika kita kembali kepada jenis data, maka kita bedakan atas data kualitatif dan data kuantitatif. Terhadap data yang bersifat kualitatif, maka pengolahannya dibandingkan dengan suatu standar atau kriteria yang telah dibentuk oleh peneliti.


Sebagai pola penelitian yang memakai data kualitatif ialah penelitian yang bertujuan untuk melihat perilaku kepemimpinan beberapa kepala sekolah. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengukur sejauh mana perilaku kepemimpinan yang dimiliki oleh kepala sekolah yang dimaksud. Untuk ini, dicari dimensi-dimensi perilaku kepemimpinan terlebih dahulu, antara lain: disiplin, demokratis, bertanggung jawab, toleran, penuh inisiatif, kreatif, dan sebagainya. Dengan memakai skala sikap, peneIitian mengumpulkan data mengenai tingkat kepemimpinan pada kepala sekolah.


Maka kesimpulan yang mungkin dibentuk menurut kriteria atau standar yang ditentukan, ialah sebagai berikut.


– Sesuai dengan standar.

– Kurang sesuai dengan standar.

– Tidak sesuai dengan standar.


Terhadap data yang bersifat kuantitatif, peneliti sanggup mengolahnya dengan cara statistik dan non-statistik. Apa yang disebutkan sebagai analisis Non-statistik ialah mencari preporsi, mencari persentase dan rasio. Dan terhadap pekerjaan analisis ini, ada orang yang menyebutnya sebagai analisis statistik sederhana.


Apabila analisis datanya berupa persentase, proporsi maupun rasio, maka kesimpulan yang sanggup diambil, diubahsuaikan dengan permasalahannya.


Contoh:

Peneliti bermaksud mengadakan penelitian perihal laboratorium IPA di Sekolah Menengah Pertama Negeri XIII. Di dalam ajaran laboratorium yang dikeluarkan oleh Departemen P dan K tentu sudah dicantumkan persyaratan-persyaratan laboratorium. Maka persyaratan ini dijadikan standar (tolok ukur) untuk mengukur keadaan laboratorium Sekolah Menengah Pertama Negeri XIII. Kaprikornus pengukuran dilakukan dengan menilai banyak sekali aspek laboratorium yang ada dengan angka kuantitatif, maka akan diperoleh nilai persentase, misainya:

– Kelengkapan alat ; 75%

– Pengaturan : 70%

– Penggunaan : 60%


Rata-rata evaluasi menjadi [75% + 70% + 60%]/3 = ± 68%


Apabila sebelumnya peneliti sudah memilih standar bahwa: > 75% baik, antara 60 75% cukup, < 60% kurang baik, maka dari data yang diperoleh diambil kesimpulan keadaan laboratorium di Sekolah Menengah Pertama Negeri XIII: cukup.


Sumber:

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 386-387.



Sumber https://www.asikbelajar.com