Assalamu 'alaikum.
Sudah cukup usang aku tidak membahas mengenai mata kuliah arsitektur. Hingga alhasil pada siang tadi ada seorang pengunjung menanyakan wacana 4 mata kuliah pilihan yang ada di semester 3.
Sayangnya aku hanya sempat mengambil mata kuliah Arsitektur Bioklimatik, tidak dengan 3 mata kuliah lain. Hal ini alasannya keempat mata kuliah ini ialah mata kuliah gres yang tidak ada di kurikulum usang sebelumnya. Dan alasannya beberapa hal, kami hanya diwajibkan mengambil satu saja.
Pada semester III bekerjsama memang ada 4 mata kuliah pilihan yang mana mahasiswa arsitektur diwajibkan menentukan 2 di antara 4 pilihan ini. Menariknya, mahasiswa bebas menentukan mana saja yang diinginkan.
Karena aku hanya pernah menentukan Arsitektur Bioklimatik, maka postingan ini akan lebih fokus ke arah sana, meskipun aku akan tetap membahas yang lain walau secara sekilas saja.
Arsitektur Bioklimatik
Arsitektur bioklimatik ialah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk mendapat penyelesaian desain dengan memperhatikan relasi antara bentuk arsitektur dengan lingkungannya dalam kaitanyan iklim daerah tersebut.
Pada alhasil bentuk arsitektur yang dihasilkan juga dipengaruhi oleh budaya setempat, dan hal ini akan kuat pada ekspresi arsitektur yang akan ditampilakan dari suatu bangunan, selain itu pendekatan bioklimtaik akan mengurangi ketergantungan karya arsitektur terhadap sumber – sumber energi yang tidak sanggup dipengaruhi.
Sederhananya, di Arsitetur Bioklimatik kita mempelajari bagaiamana caranya menciptakan bangunan yang irit energi, tanggap terhadap iklim, dan tidak melupakan unsur budaya setempat.
Tapi tenang, alasannya ini ialah mata kuliah pilihan dan hanya mempunyai 2 sks, di sini kau tidak akan disuruh merancang bangunan, tetapi hanya sekedar mempelajarinya saja.
Contoh dari bangunan yang menerapkan pinsip Arsitketur Bioklimatik ialah Menara Mesiniaga, Malaysia dan Solaris Tower, Singapura yang mana keduanya dirancang oleh arsitek asal Malaysia, Ken Yeang.
![]() |
Solaris tower(kiri) dan Menara Mesiniaga(kanan) |
Sistem Perkuliahan
Mata kuliah ini hanya mempunyai satu dosen pembimbing, yaitu ibu Belinda. Saya kurang tau apakah dia masih memegang mata kuliah ini atau tidak. Nanti kau sanggup lihat sendiri ketika menawar nanti.
Selama masa perkuliahan, kurang lebih ada 4 kiprah yang pernah diberikan, yaitu 2 makalah, 1 jurnal sebagai kiprah MID, dan satu PPT sebagai kiprah final.
Tugas makalah intinya berisi wacana bahan materi dasar bioklimatik. Di sini dosen memperlihatkan beberapa subjudul bahan yang harus dicari dan kemudian mahasiswa harus menyusun bahan tersebut dalam bentuk makalah.
Tugas MID ialah berupa jurnal yang membahas wacana salah satu tumpuan bangunan bioklimatik. Di sini dosen memperlihatkan list beberapa bangunan yang mengusung konsep bioklimatik dan mahasiswa menentukan salah satu bangunan.
Sistem tugasnya secara kelompok yang terdiri dari 4 orang dan waktu yang diberikan cukup lama. Mungkin sekitar 3 ahad yang diisi dengan acara asistensi. Sebelumnya dosen telah memberi tumpuan cara penulisan sebuah jurnal jadi mahasiswa tidak terlalu kebingungan.
Untuk kiprah Final, kalau aku tidak salah waktu itu dosen meminta kami untuk menyesuaikan desain bangunan yang pernah kami buat di SPA 1 ke arsitektur bioklimatik yang dibentuk dalam bentuk PPT.
Pelestarian Kota Pusaka
Kota Pusaka ialah Kota yang di dalamnya terdapat daerah cagar budaya dan atau bangunan cagar budaya yang mempunyai nilai-nilai penting bagi kota, menempatkan penerapan acara penataan dan pelestarian pusaka sebagai seni administrasi utama pengembangan kotanya.
Gambar di bawah ialah sebaran kota pusaka yang ada di Indonesia. Untuk daerah Sulawesi Tenggara sendiri, kota pusakanya terletak di kota Bau-Bau.
Saya pernah mengambil mata kuliah ini meski hanya pernah memasuki kelasnya satu kali pertemuan sebelum alhasil memutuskan untuk tidak jadi mengambilnya
Yang aku tangkap waktu itu ialah mata kuliah ini akan lebih fokus kepada bagaiamana pelestarian sebuah kota pusaka terutama yang ada di Sulawesi Tenggara. Bagaiamana cagar budaya tersebut mensugesti daerah sekitarnya, pemanfaatan, dan sebagainya.
Infrastruktur Berkelanjutan
Pada dasarnya mata kuliah ini mempelajari wacana infrastruktur sebuah kota ibarat utilitas berupa air bersih, air kotor, pengolahan sampah dan sebagainya.
Kurang terang juga sih bekerjsama alasannya aku pun tidak memprogram mata kuliah ini. Pernyataan di atas apa yang disampaikan oleh sahabat aku yang memprogram mata kuliha ini di semester sebelumnya.
Aksesibilitas Lingkungan
Mata kuliah ini intinya membahas wacana susukan atau ketercapaian suatu lokasi dalam lingkungan. Misalnya bagaiaman jalur kendaraan dan pedestrian yang baik yang diadaptasi dengan lingkungan dan pola gerak manusia.
Itulah sedikit pembahasan mengenai mata kuliah pilihan yang ada di semester III. Semoga artikel ini sanggup memberi citra wacana apa yang akan kau pelajari jikalau menentukan mata kuliah tersebut. Ingat, pilihlah sesuai keinginan, jangan sekedar ikut-ikutan teman.
Mohon maaf jikalau aku tidak sanggup memaparkan semua mata kuliah secara rinci, dan apa yang aku sampaikan mengenai sistem kiprah sanggup saja berubah tergantung kemauan dosen.
Thanks for reading!