Macam Polusi dan Bahayanya – AsikBelajar.Com. Polusi (pollutant) sanggup digolongkan ke dalam dua golongan, bersifat kuantitatif (quantitative pollutant) dan bersifat kualitatif (qualitative pollutant). Substansi yang secara ilmiah terdapat di alam lingkungan tetapi jumlahnya menjadi meningkat lantaran adanya aktivitas insan dinamakan polutan yang bersifat kuantitatif. Sintesis yang dihasilkan oleh adanya aktivitas hidup insan kita sebut pollutan yang bersifat kualitatif.
a. Polusi Udara
Polusi udara memiliki sumber yang beranekaragam. Dari kendaraan termotor dikeluarkan polutan ke udara dalam bentuk gas: karbon monoksida (CO), nitrogen oksida, welirang oksida, hidrokarbon, dan partikel padar. Disamping itu, masih terdapat lagi sumber polutan udara, contohnya pabrik besi baja, penyulingan minyak bumi, dan pabrik petrokimia.
Menurut data yang diperoleh daripenelitian menerangkan polusi udara telah banyak menjadikan gangguan kesehatan manusia. Mari kita teliti lebih lanjut mengenai polusi udara dan efeknya terhadap badan manusia.
Karbon monoksida sanggup menimbulkan pekerjaan darah atau hemoglobin terganggu. Fungsi hemoglobin yang ada pada butir darah merah untuk mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh menjadi terganggu karena terikatnya CO pada hemoglobin. Akibatnya, badan akan mengalami kekurangan oksigen yang sangat vital sehingga jantung dan paru-paru akan bekaerja lebih keras lagi untuk menunjukkan oksigen. Gas nitrogen oksida memiliki efek yang sama menyerupai gas karbon monoksida, yaitu menghipnotis kemampuan dalam mengikat dan mengangkut oksigen. Belerang dioksida banyak menjadikan penyakit pada susukan pernafasan.
Baca juga: Pencemaran udara: Penyebab, Pencegahan dan Efeknya [Klik Disini]
b. Polusi Air dan Tanah
Polutan sebagai hasil aktivitas hidup insan sanggup juga mencemarkan air dan tanah. Bila jumlah penduduk suatu Negara berkembag maka, perindustrian pun berkembang sehingga masuklah banyak polutan ke system perairan, antara lain yaitu detergen, asam belerang, dan banyak lagi subtansi kimia. Begitu pula dengan peningkatan produksi pertanian untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk, semakin banyak lagi polutan dihasilkan. Seperti pestisida, herbisida, dan nitrat.
Polutan air di dalam tanah karena polutan tertentu dapat membinasakan mikroorganisme yang terdapat pada tanah dan perairan yang sumbernya memiliki peranan penting dari siklus materi pada suatu ekosistem.
Pestisida meliputi fungisida, herbisida, insektisida, fimigan, dan rodentisida. Insektisida digolongkan menjadi dua golongan besar; hidrokarbon chloride (chlorinate hydrocarbon), contohnya DDT, aldrin dan lain-lain, serta fosfor organik menyerupai parathion, malathion, dan lain-lain. Sisa pestisida dalam tanah sanggup menjadikan banyak masalah pertanian. Sisa-sisa pestisida terbesar disebabkan oleh penyemprotan atau penggunaan eksklusif dari tanah. Bahaya-bahaya utama dari sisa-sisa insektisida hidrokarbon chloride yaitu ancaman terhadap rantai kuliner pada suatu ekosistem. DDT yang terdapat pada satu tahun, misalnya, dihisap secara selektif oleh plankton yang akan dimakan oleh ikan kecil yang akan dimakan oleh ikan yang lebih besar lagi. Konsentrasi ini sering disebut sebagai biological magnification.
Insektisida secara tidak eksklusif sanggup menjadikan kanker. Terlebih dahulu jaringan rusak lantaran adanya timbunan DDT yang banyak sehingga fungsi jaringan tidak baik lagi untuk menyaring materi penyebab kanker yang masuk melalui makanan. Susunan syaraf insan sanggup terkena akhir adanya DDT dalam tubuh, yaitu di susunan saraf pusat. Gejala yang mungkin sanggup timbul sebagai kelelahan, gatal-gatal, kejang, dan hingga timbul kelumpuhan.
Jenis populasi yang dijumpai pada Negara yang sudah berkembang maupun yang sedang berkembang maupun yang sedang berkembang ialah adanya materi plastic. Bila materi tersebut dibuang begitu saja, beliau tidak sanggup terurai sehingga akan mencemari perairan maupun tanah lingkungan hidup kita.
Baca juga: Pencemaran Tanah: Penyebab dan Pencegahannya [Klik Disini]
c. Polusi Suara
Kebisingan yang berlangsung sehari-hari terutama di kota besar, dengan berkem-bangnya teknologi dan pertumbuhan penduduk yang pesat diperkirakan akan meningkat dua kali lipat dalam waktu 20 tahun mendatang. Seperti halnya suhu, berpengaruh lemahnya bunyi sanggup diukur pula, yaitu dipakai satuan decibel (db).
Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui hingga dimana efek bunyi tadi terhadap organ tubuh manusia. Akibat yang dapat timbul ialah hilangnya daya telinga secara permanen bila seorang mendengar bunyi dengan kekuatan yang tinggi.
Selama tahun 1968 dan 1969, telah dicatat bahwa orang yang masuk rumah sakit jiwa di London lebih banyak dari tempat bersahabat lapangan terbang Heathrow dibandingkan dengan tempat lainnya yang kurang terganggu oleh bunyi bising pesawat terbang.
Pada ketika ini, kehidupan di kota besar dan tempat industry terancam lantaran adanya banyak sekali jenis polusi. Pada hakikatnya, bentuk pencemaran yang ada yaitu lantaran adanya pencemaran moral. Moral yang menjadi dasar terjadinya pencemaran yang bersifat fisik. Untuk menanggulangi pencemaran harus dilakukan perbaikan terhadap pencemaran moral dan berbagi sifat mental insan terhadap pengenalan dan pemahaman kembali seluruh nilai-nilai yang terkandung dalam kekerabatan insan dengan lingkungannya.
Kebangkitan materialism, renainsance, rasionalisme, kapitalisme, serta pemujaan hasil-hasil ilmu pengetahuan teknologi tidak akan memecahkan problem kalau insan tidak kembali kepada kebenaran mental dan moral, manusia kembali ke hakikat manusiawi yang harmonis dengan aturan kelestarian lingkungan hidup.
Baca juga: Pencemaran Sungai [Klik Disini]
Sumber https://www.asikbelajar.com