Wednesday, May 9, 2018

√ Definisi Pengambilan Keputusan


 Pengambilan  keputusan  merupakan  salah  satu  hal  yang  terpenting  dalam  hal manajemen. Sebelum membahas lebih lanjut perihal pengambilan keputusan, perlu diperjelas apa  yang  dimaksud  dengan  pengambilan  keputusan.  Ada  beberapa  penjelasan  perihal pengambilan keputusan, ibarat di bawah ini.

Pertama, teori keputusan yaitu metodologi untuk struktur dan menganalisis situasi yang tidak niscaya atau beresiko. Keputusan lebih bersifat perspektif daripada deskriptif. Artinya  bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu cara yang diharapkan pada kondisi ketidakpastian dan penuh risiko.


Kedua, pengambilan keputusan merupakan proses mental di mana seorang manajer memperoleh dan memakai data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser balasan untuk menemukan isu yang relevan dan menganalisis data, baik oleh manajer secara individual maupun tim, dalam upaya mengatur dan meng-awasi isu terutama isu bisnisnya. Artinya bahwa dalam pengambilan keputsan memerlukan isu awal  yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diputuskan.

Ketiga, pengambilan keputusan yaitu seperangkat langkah yang diambil individu atau kelompok dalam memecahkan masalah. Pengambilan  keputusan  terjadi  secara  reaksi  di terhadap suatu masalah. Masalah yaitu adanya suatu keadaan menyimpang anatara suatu keadaan ketika ini dengan keadaan yang diinginkan. Pengambilan keputusan menuntut  penafsiran dan  penilaian terhadap informasi.  Informasi dari banyak sekali tersebut disaring, diproses, dan ditafsirkan melalui persepsi-persepsi individu.

Keempat, menurut  Robert  D.  Gatewood,  Robert  R.  Taylor,  dan  Ferrel  O.C,  (  1995  )  pengambilan keputusan yaitu proses memilih  di  antara laternatif-alternatif tindakan untuk  mengatasi masalah.

Proses  pengambilan  keputusan  dipengaruhi  oleh  persepsi  seseorang  tentang  suatu duduk kasus tersebut. Individu mempersepsikan suatu benda yang sama secara berbeda-beda. Hal ini  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor.    Pertama,  faktor  yang  ada  pada  pihak  yang mempersepsikan yaitu sikap, keutuhan atau motif, kepentingan atau minat, pengalaman dan pengaharapan individu.  Kedua, faktor yang ada pada objek atau sasaran yang dipersepsikan, yang mencakup hal-hal baru, gerakan, bunyi, ukuran, latar belakang, dan kedekatan. Ketiga, faktor konteks situasi di mana persepsi itu dilakukan yang mencakup waktu, keadaan/ kawasan kerja, dan keadaan sosial.



Sumber https://www.asikbelajar.com