Thursday, July 6, 2017

√ Tak Bertemu (Aku Bukan Prioritasmu)

AsikBelajar.Com – Keara Risjad | Sabtu sore saya mengunjungi kota tampat tinggalmu. Aku berangkat dari siang. Pagi hari sebelum berangkat saya mengabarimu atas rencana keberangkatanku ini. Ku beritahu cita-cita untuk sebuah pertemuan. Kita yang hanya mengenal melalui sosial media twitter dan belum pernah bertemu setelahnya. Ah tapi ketika pesan yang kukirimkan, kau tidak terlalu bahagia dengan kabarku. Kamu bilang kau sibuk dengan pekerjaanmu hari itu, padahal Sabtu ialah dimana hari kita dapat libur sesudah menjalani 5 hari bekerja. Tapi kau bilang kau sibuk alasannya ialah ada persiapan untuk aktivitas yang harus dilakukan pada hari senin berikutnya, dan kau bilang kau akan mengusahakan untuk bertemu.



 Sabtu sore saya mengunjungi kota tampat tinggalmu √ Tak Bertemu (Aku Bukan Prioritasmu)


Senja ketika saya tiba, saya mengabarimu. Katamu kau masih sibuk dengan pekerjaanmu. Embusan nafas panjang pun secara tak sadar kulakukan. Mungkin saya dapat menemui malam hari, ini kan malam ahad batinku. Akupun tetapkan untuk menginap di rumah keluargaku. Dan, ku coba mengajakmu kembali untuk bertemu. Tapi, pesanku tak terbaca olehmu. Akupun berkeliling kotamu, sendirian. Menanti pesan yang ku kirimkan berbalas. Akupun mulai bosan, alasannya ialah saya tak tahu menahu daerah apa yang kiranya mengasyikan untuk dikunjungi, alasannya ialah itu pertama kalinya saya kesana. Dan kuputuskan untuk pulang. Menjelang tengah malam, ketika kantuk ku tak kunjung tiba alasannya ialah rasa kecewa yang tidak dapat diutarakan. Sebuah pesan masuk, kau mengabari jika kau gres saja selesai melaksanakan tugasmu, pekerjaanmu. Aku pun mencoba berlapang dada membalas dengan “iya, mungkin nanti jika ada kesempatan lagi kita dapat bertemu.” Tak ada kata maaf, tak ada kalimat penyesalan alasannya ialah kita tak bertemu. Sebab akulah yang menginginkan temu. Bukan kita. Pekerjaan mu menyita waktumu. Dan aku, bukan prioritasmu. Apakah saya terlalu egois dengan menaruh harap kau dapat meluangkan waktumu untuk bertemu walau hanya sekejap? Sebab pada hasilnya pertemuan terjadi alasannya ialah pihak satu dengan yang lain menginginkan, bukan hanya salah satu. Dan dengan kekecewaan yang kurasakan saya sadar, saya terlalu menaruh harap. Kamu tidak menginginkan pertemuan. Aku bukan siapa-siapa. Salahku yang beranggapan jika kau juga ingin bertemu. Nyatanya, jarak yang kutempuh untuk bertemu tak menyentuh hatimu. Terima kasih untuk senda gurau-canda tawa yang telah kita lalui meski hanya dari pesan. Terima kasih untuk mengajarkan ihwal tabah dari kecewa pada memupuk harap sendirian.


Ditulis oleh: Keara Risjad




 Sabtu sore saya mengunjungi kota tampat tinggalmu √ Tak Bertemu (Aku Bukan Prioritasmu)






Sumber https://www.asikbelajar.com