Filsafat ilmu beserta cabang-cabangnya secara sederhana terbagi menjadi tiga macam yang menjadi lahan kerja filsafat, nyaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi. Ketiga dari lahan garapan filsafat tersebut termuat dalam tiga pertanyaan dimana dalam ontologi bertanya wacana apa. Pertanyaan apa tersebut merupakan pertanyaan dasar dari sesuatu. Sedangkan dalam epistemologi mengenalinya dengan memakai pertanyaan mengapa. Pertanyaan mengapa ini merupakan kelanjutan dari mengetahui dasar dan pertanyaan mengapa merupakan kajian bagaimana cara mengetahuinya tersebut. Sedangkan untuk aksiologi merupakan kelanjutan dari dari epistemologi dengan memakai pertanyaan bagaimana. Pertanyaan bagaimana tersebut merupakan kelanjutan dari sesudah mengetahui dan cara mengetahuinya diteruskan dengan bagaimanakah perilaku kita selanjutnya. Kalau berdasarkan Imanuel Kant bahwa sistematika dalam filsafat mencangkup dengan tiga pertanyaan apa yang sanggup saya ketahui, apa yang sanggup saya harapkan, apa yang sanggup saya lakukan. Pertanyaan tersebut mewakili dari wilayah pengetahuan ada, dan nilai.
Ontologi. Objek yang menjadi kajian dalam ontologi tersebut ialah realitas yang ada. Dan dalam ontologi ialah studi wacana yang ada yang universal, dengan mencari anutan semesta universal. Ontologi berusaha mencari inti yang termuat dalam setiap kenyataan atau menjelaskan yang ada dalam setiap bentuknya.dalam ontologi merupakan studi yang terdalam dari setiap hakekat kenyataan, menyerupai dapatkah insan sungguh-sungguh memilih, apakah ada Tuhan, apakah faktual dalam hakekat material ataukah spiritual, apak jiwa sungguh sanggup dibedakan dengan badan.
Epistemologi. Epistemologi studi wacana asal seruan hakekat dan jangkauan pengetahuan. Apakah pengalaman merupakan satu-satunya sumber pengetahuan. Apakah yang menjadikan suatu keyakinan benar dan yang lain salah. Adakah soal-soal penting yang tidak sanggup dijawab dengan sains dan dapatkah kita mengetahui pikiran dan perasaan orang lain. Pengkajian dari epistemologi ialah hakekat pengetahuan yang terdiri empat pokok problem pengetahuan menyerupai keabsahan, struktur, batas dan sumber.
Aksiologi dan Estetika. Aksiologi atau budpekerti studi wacana prinsip-prinsip dan konsep yang mendasari evaluasi terhadap prilaku manusia. Contohnya tindakan yang membedakan benar atau salah berdasarkan moral, apakah kesenangan merupakan ukuran sanggup dikatakan sebagai ukuran yang baik, apakah putusan moral bertindak otoriter atau bertindak sekehendak hati. Sedangkan estetika studi yang mendasarkan prinsip yang mendasari evaluasi kita atas banyak sekali bentuk seni. Apakah tujuan seni, apa peranan rasa dalam pertimbangan estetis, bagaimana kita mengenal sebuah karya besar seni.
Sumber http://tesisdisertasi.blogspot.comOntologi. Objek yang menjadi kajian dalam ontologi tersebut ialah realitas yang ada. Dan dalam ontologi ialah studi wacana yang ada yang universal, dengan mencari anutan semesta universal. Ontologi berusaha mencari inti yang termuat dalam setiap kenyataan atau menjelaskan yang ada dalam setiap bentuknya.dalam ontologi merupakan studi yang terdalam dari setiap hakekat kenyataan, menyerupai dapatkah insan sungguh-sungguh memilih, apakah ada Tuhan, apakah faktual dalam hakekat material ataukah spiritual, apak jiwa sungguh sanggup dibedakan dengan badan.
Epistemologi. Epistemologi studi wacana asal seruan hakekat dan jangkauan pengetahuan. Apakah pengalaman merupakan satu-satunya sumber pengetahuan. Apakah yang menjadikan suatu keyakinan benar dan yang lain salah. Adakah soal-soal penting yang tidak sanggup dijawab dengan sains dan dapatkah kita mengetahui pikiran dan perasaan orang lain. Pengkajian dari epistemologi ialah hakekat pengetahuan yang terdiri empat pokok problem pengetahuan menyerupai keabsahan, struktur, batas dan sumber.
Aksiologi dan Estetika. Aksiologi atau budpekerti studi wacana prinsip-prinsip dan konsep yang mendasari evaluasi terhadap prilaku manusia. Contohnya tindakan yang membedakan benar atau salah berdasarkan moral, apakah kesenangan merupakan ukuran sanggup dikatakan sebagai ukuran yang baik, apakah putusan moral bertindak otoriter atau bertindak sekehendak hati. Sedangkan estetika studi yang mendasarkan prinsip yang mendasari evaluasi kita atas banyak sekali bentuk seni. Apakah tujuan seni, apa peranan rasa dalam pertimbangan estetis, bagaimana kita mengenal sebuah karya besar seni.