Wednesday, January 11, 2017

√ Kata : Pengertian, Fungsi, Jenis, Contoh

A. PENGERTIAN KATA
Kata ialah unit bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Kata terdiri dari beberapa abjad dalam sebuah bahasa tertentu. Secara bahasa, “kata” beralah dari bahasa sanskerta, yaitu “Katha” yang artinya konversasi, bahasa, cerita, atau dongeng. Kata juga sanggup didefinisikan sebagai elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang sanggup diucapkan atau dituliskan dan merupakan sebuah realisasi dari kesatuan perasaan atau pikiran yang digunakan dalam berbahasa. Kumpulan dari beberapa kata sanggup membentuk frasa, klausa, dan kalimat.
 Kata ialah unit bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem √ Kata : Pengertian, Fungsi, Jenis, Contoh
KATA

B. FUNGSI KATA
Kata berfungsi sebagai penyusun kalimat. Setiap kata mempunyai makna yang berbeda-beda, makna dari kata tersebut juga sanggup berubah sesuai dengan penggunaannya dalam kalimat. Untuk menciptakan sebuah kalimat yang efektif maka diharapkan beberapa jenis kata yang menjadi penyusunnya.

C. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS KATA
1. Berdasarkan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Kata sanggup terbagi menjadi Tujuh Kategori
a. Kata Kerja (Verba)
Kata kerja atau verba ialah jenis kata yang menyatakan suatu tindakan, pengalaman, keberadaan atau segala bentuk acara dinamis lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata kerja atau verba ini berposisi sebagai predikat. Contoh kata kerja ialah makan, minum, pergi, lari, dll.
Ciri – Ciri Kata Kerja antara lain ialah :
  • Memiliki makna perbuatan, acara atau tindakan.
  • Memiliki makna proses.
  • Kata kerja sering diikuti oleh kata benda.
  • Kata kerja juga sering diikuti oleh kata sifat atau keterangan.
  • Sering dibuat dengan imbuhan me-,di-ber-,ter-, me-kan, di-kan, ber-an, memper-an, dan memper-i.
  • Kata sanggup didahului kata pernyataan waktu, menyerupai telah, sedang, akan, hampir, segera.
  • Dapat diperluas dengan cara menambahkan “dengan + kata sifat setelahnya”, rujukan : ia berlari dengan cepat, Nani menghitung dengan teliti, dll.

b. Kata Benda (Nomina)
Kata Benda atau yang sering disebut Nomina ialah suatu kata yang merujuk kepada segala hal yang sanggup dibendakan. Kata benda ini sering digunakan untuk menyebutkan makhluk hidup, benda mati, ataupun tempat. Beberapa rujukan kata benda ialah manusia, ilmu, buku, makanan, dll.
Ciri – Ciri Kata Benda :
  • Dapat diperluas dengan menambahkan “yang + kata sifat”, misalnya “rumah yang bagus”
  • Dibatalkan dengan kata bukan. Contohnya “bukan kursi”.
  • Dalam sebuah kalimat sanggup berkedudukan sebagai Subjek (S) dan Objek (O). Contohnya “Ana membeli sepatu baru”, dalam kalimat tersebut kata “Ana” dan “Sepatu” merupakan kata benda.

c. Kata Sifat (Adjektiva)
Kata Sifat atau Adjektiva ialah kata yang digunakan untuk menyatakan sifat atau keadaan suatu hal, baik itu makhluk hidup, benda mata, tempat, waktu, atau lainnya. Dalam penggunannya dalam sebuah kalimat, kata sifat sering digunakan untuk menjelaskan wacana keadaan subjek (S) atau Objek (O) kalimat tersebut.
Ciri – Ciri dan Contoh kata sifat :
Kata sifat sanggup diingkari / dibatalkan sifatnya dengan kata “tidak” atau “bukan”. Contohnya
Tidak indah
Tidak marah
Tidak luas

Kata sifat sanggup diberikan keterangan penguat, beberapa kata penguat yang sering digunakan antara lain ; sangat, amat, paling, sekali, benar. Contoh :
Sangat indah
Amat marah
Paling Luas

Kata sifat sanggup diberikan keterangan pembanding. Beberapa kata pembanding yang sering digunakan antara lain ; lebih, kurang, paling. Contoh
Sepatu ini lebih mahal dari yang itu.
Jika dibandingkan dengan yang itu, rasanya sepatu ini kurang bagus.
China merupakan negara dengan penduduk terbanyak di dunia.

d. Kata Keterangan (Adverbia)
Kata keterangan atau yang juga sering disebut dengan Adverbia ialah kata yang menawarkan penjelasan(keterangan) wacana kata lain (Kata Bilangan, Kata Kerja dan Kata Sifat) dalam sebuah kalimat. Tetapi kata keterangan tidak sanggup menunjukan kata benda atau kata ganti benda. Secara bahasa, Adverbia berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari kata “ad” yang artinya untuk dan “verbum” yanga rtinya kata. Dalam struktur kalimat, kata keterangan biasanya dilambangkan dengan “K”yang artinya keterangan.
Ciri – Ciri Kata Keterangan ialah :
  • Memberikan klarifikasi wacana kata lain.
  • Tidak sanggup digunakan untuk menjelaskan kata benda atau kata ganti benda.
  • Biasanya terletak di awal atau di simpulan kalimat.
  • Dapat digunakan pada semua jenis kalimat.

e. Kata Ganti (Promina)
Kata ganti atau Pronomina ialah jenis kata yang digunakan untuk menggantikan posisi kata benda atau orang dalam sebuah kalimat. Fungsi dari penggunaan kata ganti (pronomina) ialah untuk memperhalus kalimat yang kita ucapkan atau kita tulis. Dalam menulis sebuah paragraf atau pembicaraan yang panjang, tentunya peggunaan kata yang sama dalam setiap kalimat menciptakan penyebutan atau penggunaan kata tersebut tidak efisien. Nah dalam hal inilah kata ganti memegang peranan penting menjalankan fungsinya. Contoh kata ganti antara lain, aku, kami, kita, mereka, dll.
Ciri – Ciri Kata Ganti (Promina) :
  • Biasanya menduduki posisi Subjek (S) dan Objek (O) dalam sebuah kalimat. Hanya pada kalimat tertentu pronomina digunakan sebagai predikat.
  • Jenis Kata ganti yang digunakan berubah-ubah sesuai dengan kata yang ingin digunakan dan penggunaannya dalam kalimat.

f. Kata Bilangan (Numeralia)
Kata Bilangan atau yang juga sering disebut dengan Numeralia ialah jenis kata yang berfungsi untuk menyatakan jumlah benda atau uratannya dalam suatu deretan. Dalam bahasa indonesia terdapat dua jenis kata bilangan, yaitu :
1. Kata Bilangan Tentu (Takrif)
Sudah terang berapa nominal yang dimaksudkan , contohnya, satu, ketujuh, setengah, dll.
2. Kata Bilangan Tak Tentu
Contohnya : Beberapa, seluruh, banyak, dll.

g. Kata Tugas
kata kiprah ialah jenis kata yang tidak termasuk ke dalam 6 kelas di atas. Kata kiprah sanggup dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berikut :
g1. Kata Depan (Preposisi)
Sebutan lain untuk kata depan ialah preposisi. Dalam Bahasa latin preposisi berasal dari kata yaitu “prae” dan “ponere”. Prae berarti sebelum. Sedangkan ponere berarti menempatkan atau tempat. Berarti kata depan merupakan kata yang merangkaikan kata-kata atau bab kalimat yang diikuti oleh nominal atau pronominal. Kata depan ialah kata yang menghubungkan kata benda dengan bab kalimat. Kata depan umumnya digunakan untuk mengantar sebuah objek penyerta kalimat dan dilarang mengantarkan subjek kalimat. Contoh kata depan antara lain ialah kepada, dalam, akan, dengan, dll.

g2. Kata Penghubung / Kata Sambung (Konjungsi)
Kata penghubung (konjungsi) atau yang juga sering disebut dengan kata sambung ialah kata yang berfungsi sebagai penghubung antara satu kata dengan kata lainnya (dalam sebuah kalimat), atau satu kalimat dengan kalimat lainnya (dalam sebuah paragraf). Terdapat banyak jenis kata penghubung dan penggunaanya harus diadaptasi dengan struktur dan maksud yang ingin disampaikan. Contoh kata penghubung antara lain ialah dan, serta, atau, padahal, dll.
Ciri – Ciri Kata Penghubung antara lain :
  • Jika menghubungkan antar kata, maka letaknya sering ditengah kalimat. Sedangkan jikalau menghubungkan antar kalimat, maka letaknyasering diawal kalimat kedua.
  • Memiliki subjek yang sama baik dikala menghubungkan antar kata atau antar kalimat.
  • Sering diikuti dengan koma dikala menghubungkan antar kalimat.

g3. Kata Sandang (artikula)
Kata Sandang atau artikula ialah kata yang tidak mempunyai makna yang digunakan untuk menjelaskan kata benda (nomina) atau kata tertentu. Kata sandang sanggup digunakan untuk mendampingi kata benda dasar ataupun kata benda turunan atau kata tertentu lainnya. Biasanya kata sandang terletak sebelum kata benda yang dijelaskannya. Contoh kata sandang ialah Yang, sang, kaum, para, si, dll. 
Ciri – Ciri Kata Sandang ialah :
  • Tidak mempunyai arti khusus.
  • Mendampingi kata lainnya.
  • Dapat membendakan kata lain.

g4. Kata Seru (Injeksi)
Kata seru ialah jenis kata dalam bahasa indonesia yang digunakan untuk mengungkapkan isi perasaan penulis atau pembicara. Kata seru digunakan untuk menegaskan persaan tersebut. Perasaan yang dimaksud sanggup berupa perasaan marah, sedih, gembira, sakit, kagum, terkejut, dll. Nah dalam penggunaannya kata seru mempunyai intonasi yang khas biar sanggup menggambarkan perasaan tersebut dengan baik. Contoh kata seru antara lain, aduhai, amboi, ah, sial, dll.

g5. Partikel Penegas
Partikel penegas ialah jenis kata yang tidak mempunyai arti jikalau bangun sendiri dan berfungsi untuk menampilkan unsur yang diiringan, dalam bahasa indonesia terdapat 4 partikel penegas, yaitu :
-kah
-lah
-tas
-pun

Sumber http://www.ilmudasar.com