Thursday, May 3, 2018

√ Tawuran: Pengertian, Penyebab, Cara Mengatasi

 kelompok atau lebih dengan agresi melukai lawan secara fisik √ TAWURAN: Pengertian, Penyebab, Cara Mengatasi

Pengertian Tawuran

Tawuran adalah pertarungan 2 kelompok atau lebih dengan agresi melukai lawan secara fisik. Meski sudah banyak perbuatan dari pegawapemerintah kepolisian, tetapi hingga dikala ini tawuran tetap saja kerap terjadi. Bukan hanya antara warga tetapi juga yang memperihatinkan ialah tawuran antara pelajar.

Banyak motif dari tawuran ini, mulai dari salah faham yang mengakibatkan sebuah kelompok merasa terhina, dendam yang sudah mengakar, hingga hanya ingin menunjukkan performa untuk gagah-gagahan saja. Banyak korban yang muncul lantaran tawuran ini.

Bukan saja kemenyesalan dalam artian luka-luka & bahkan nyawa, kemenyesalan juga bisa berupa materi umpama kerusakan fasilitas. Kemenyesalan ini selain terakibat pada orang-orang yang meperbuat tawuran, melainkan juga pada orang-orang tak bersalah yang pada ketika bencana berada di lokasi.

Wajib baca: Login SIM PKB 2018 Klik Disini Untuk Masuk/Registrasi

Dengan demikian, sudah pantaslah tawuran ini bisa disudahi lantaran terperinci tidak ada manfaatnya.

Sebelum mengenal cara mencegah tawuran bisa diatasi, kami haruslah mengenal terlebih dahulu mengapa tawuran bisa terjadi. Dengan cara garis besar, ada aneka macam faktor tawuran yaitu sebagai berikut. Nah apa saja faktor penyebab terjadinya tawuran pelajar?

1. Faktor Tabiat


Tak diragukan lagi, faktor mutlak penyebab tawuran ialah watak dari para pelaku sendiri. Kondisi emosional yang tidak terjaga & ketidakmampuan untuk menahan diri dari amarah  merupakan lantaran gimana tawuran bisa dimulai.

Tawuran ialah manifestasi dari emosi yang tidak terkontrol dalam menghadapi sebuah “serangan” dari sebuah kelompok lain.

Pada umumnya, tawuran diawali dengan problem kecil yang melibatkan perseorangan kemudian membesar menjadi perpersoalanan kelompok lantaran faktor relasi. Masing-masing langsung tidak bisa menahan emosinya & alhasil meperbuat jalan kekerasan untuk menunjukkan rasa tidak suka & tidak sepakat dengan beradu fisik.

Tambahan pula, emosi ini lama-lama bakal menjadi dendam antar kelompok & alhasil munculah istilah “musuh abadi” yang biasanya menjadi dasar untuk terjadinya tawuran.

2. Faktor Keluarga


Keluarga sebagai daerah pendidikan pertama bagi setiap langsung merupakan ujung tombak dari penanaman kualitas & budi pekerti. Ada kalanya orangtua tidak terlalu memperhatikan perkembangan anak meskipun sudah dilindungi oleh hak santunan anak lantaran kesibukan & karir jadi anak tidak memiliki sebuah sosok untuk diteladani.

Ada pula orangtua yang membiarkan anaknya berteman dengan lingkungannya dengan cara terlalu bebas.

Tetapi demikian, hal yang paling bisa menjadi bibit tawuran dari faktor keluarga ialah kondisi emosi keluarga itu sendiri. Banyak sekali orang renta yang ringan tangan kepada anak mereka & tak jarang bertengkar anggun antara suami istri maupun dengan bawah umur mereka.

Kebiasaan yang mendahulukan perlakuan fisik dibandingkan pendekatan melewati perkataan ataupun diplomasi bisa mengakibatkan anak mafhum bahwa kekerasan fisik ialah sesuatu yang lumrah.

3. Faktor Lingkungan


Lingkungan yang tidak sehat bisa memicu anak untuk terbiasa dengan hal-hal yang kurang baik juga. Umpama saja film di televisi yang meperlihatkan kekerasan & malah dianggap sesuatu yang membahagiakan bisa ditiru oleh anak jadi terbiasa dengan kekerasan.

Belum lagi faktor lingkungan kurang lebih di mana bawah umur berteman dengan kawan-kawan yang “keras” lantaran tidak memperoleh pendidikan dari keluarganya, misalnya yang dijelaskan sebelumnya, bisa memicu kebiasaan bakal perlakuan fisik antar sesama.

Bila ini dibiarkan hingga bawah umur menjadi dewasa, maka kualitas-kualitas kekerasan fisik bakal menempel & menurun & bisa menjadi penyebab terjadinya perbuatan penyalahgunaan kewenangan.

Maka, tawuran bakal menjadi sebuah hal yang biasa lantaran orang-orang berpikir bahwa jalan kekerasan ialah jalan yang benar untuk menanggulangi sebuah persoalan, jalan kekerasan ialah jalan yang legal atas segala perlakuan yang tidak membahagiakan yang terjadi pada orang tersebut.

4. Faktor Relasi


Persahabatan yang berpengaruh terbukti anggun jikalau lantaran persahabatan itu mereka menjadi saling tolong-membantu dalam kebagusan. Tetapi ada kalanya persahabatan disalahartikan menjadi saling tolong-membantu tanpa memikirkan apa yang bakal diperbuat.

Seseorang yang medapatkan perlakuan yang tidak membahagiakan ataupun seseorang yang merasa kelompoknya dihina bakal menggalang kekuatan kelompoknya.

Hal inilah yang memicu tawuran yang diakibatkan oleh problem perorangan. Persoalan seorang anak buah kelompok menjadi problem keseluruhan kelompok lantaran adanya rasa saling memiliki yang erat.

Tetapi sayangnya, lantaran faktor-faktor lain yang disebutkan sebelumnya, pertikaian dengan cara berkelahi jotoslah yang menjadi opsi utama.

5. Faktor Pendidikan


Sekolah ialah forum formal daerah mendidik bawah umur untuk memperoleh kualitas-kualitas & budi pekerti luhur. Tetapi adakalanya sekolah tidak bisa menjalankan tugasnya mendidik anak lantaran guru-guru yang kekurangan cakap.

Tetap banyak hingga remaja ini guru-guru yang tak segan berbuat kekerasan kepada siswanya yang tidak mengenal fungsi tata tertib sekolah untuk menunjukkan ketidaksetujuan kepada apa yang diperbuat oleh sang siswa. Jelas, ini ialah sesuatu yang salah.

Belum lagi munculnya Masa Orientasi Siswa (MOS) yang bekerjsama ditujukan untuk menunjukkan lingkungan sekolah gres tetapi dikala ini menjadi ajang unjuk kekuasaan senior kepada junior. Tak jarang agenda MOS tahun berikutnya menjadi ajang balas dendam senior gres kepada angkatan di bawahnya lagi.

Ajang unjuk kekuasaan ini biasanya dibumbui dengan aneka macam kekerasan fisik dengan dalih melatih fisik & mental. Bisa jadi, dari sinilah salah satu faktor tawuran berasal.

Untuk menanggulangi tawuran setidaknya ada dua macam pendekatan yaitu preventif (mencegah) & kuratif (menganggulangi). Pendekatan-pendekatan ini diperbuat berdasarkan faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya tawuran misalnya yang dijelaskan sebelumnya.

Cara Mengatasi Tawuran


1. Pendekatan keluarga

Keluarga ialah tameng pertama bagi bawah umur kepada imbas kurang baik lingkungan. Peran ayah dalam keluarga & bunda haruslah menjadi teladan bagi anak mereka & menyampaikan waktu yang tidak mengecewakan untuk acara bersama.

Banyak cowok yang meperbuat tawuran berasal dari keluarga broken home. Dengan keluarga yang memperhatikan perkembangan & keperluan anak maka anak bakal mengerti mengenai anggun kurang baiknya sebuah perkara.

Keluarga juga haruslah senantiasa serasi & tidak menunjukkan segala sesuatu yang bekerjasama dengan kekerasan dalam rumah tangga. Seluruh anak buah keluarga haruslah berguru bahwa emosi bisa dikendalikan & lebih mengutamakan pendekatan diskusi jikalau terjadi sebuah perselisihan.

2. Pembatasan pergaulan


Kita boleh kenal dengan siapa saja tetapi dalam pergaulan kami haruslah bisa memilah mana imbas yang bisa kami terima, mana yang haruslah kami tolak berdasarkan kualitas & norma yang kami ketahui.

Bila kami berteman dengan orang-orang yang rela berbuat apa saja demi tujuannya walau dengan kekerasan maka jauhilah.

Dan yang haruslah diperhatikan bahwa persahabatan & ikatan perkawanan yang berpengaruh itu bagus. Tetapi, hal ini menjadi tidak anggun jikalau dengan dalih persahabatan maka terjadi peperangan antara dua kubu yang bekerjsama terjadi lantaran problem sepele.

Kami pun haruslah bisa mengingatkan kawan-kawan sepergaulan kami untuk senantiasa menghindarkan diri dari kekerasan.

3. Pengendalian diri


Sesudah kondisi dalam sebuah keluarga & pergaulan bisa dijaga, maka kuasa ada di dalam langsung masing-masing. Cobalah untuk menjadi orang yang lebih sabar & mendahulukan diskusi dibandingkan perlakuan fisik, apalagi hanya untuk problem kecil.

Orang sempat menyampaikan bahwa kepala boleh panas tetapi tangan haruslah tetap dingin. Bila orang-orang bisa mengendalikan diri mereka maka pasti tidak bakal terjadi tawuran.

4. Penegakan aturan oleh pegawapemerintah kepolisian


Bila terjadi sebuah tawuran maka pihak yang berwajib haruslah turun tangan & meringkus provokator di antaranya. Pembuat keonaran haruslah dieksekusi sesuai dengan aturan yang berlaku. Bila ada pelaku yang memiliki usia di bawah batas maka penyuluhan bisa diperbuat.

5. Peran aktif guru & lingkungan sekolah


Guru & lingkungan sekolah haruslah menindak para siswa yang terlibat dalam tawuran. Sanksi bisa dijalankan sesuai aturan yang berlaku tanpa pandang bulu. Penyuluhan mengenai ancaman tawuran haruslah semakin dijalankan, khusunya melewati guru BP ataupun BK. (baca : fungsi guru BK)

6. Peran aktif dari pihak keluarga


Keluarga yang mengenal bahwa ada keluarganya ikut dalam agenda tawuran haruslah menyampaikan hukuman tegas tergantung gimana aturan & kiprah orang renta dalam mendidik anak yang berlaku di keluarga tersebut. Tetapi demikian, hukuman janganlah berupa kekerasan fisik lantaran itu ialah sebuah ironi, melarang untuk berbuat kekerasan dengan cara kekerasan.

Wajib baca: Hadits Palsu Tentang Menuntut Ilmu Sampai Ke Negeri China

Itulah artikel pengertian tawuran, penyebab tawuran dan cara mengatasi tawuran.

Latihan:
1. berdasarkan anda jikalau terjadi tawuran di sekolah anda apa yang akan anda lakukan
2. mengapa tawuran sulit diatasi
3. penyebab tawuran antar warga
Sumber http://www.faktakah.com