Monday, May 7, 2018

√ Pengertian Dan Pola Paragraf Induksi (Generalisasi, Analogi, Alasannya Yaitu Akibat, Akhir Sebab)

Pengertian dan Contoh Paragraf Induksi (Generalisasi, Analogi, Sebab Akibat, Akibat Sebab) - Paragraf induksi yakni paragaf yang dikembangkan dengan contoh khusus – umum. Penulis akan memaparakan kejadian – kejadian khusus terlebih dahulu kepada pembacanya, kemudian diarahkan ke dalam sebuah kesimpulan yang berupa simpulan umum.

Paragraf yang menggunkan kebijaksanaan budi induksi ini ada emapat macam, diantaranya yakni paragraf generalisasi, Analogi, lantaran – akibat, dan akhir – sebab.

 

1. Generalisasi


Paragraf ini dimulai dengan memaparkan suatu hal yang khusus dan kemudian disimpulkan pada pecahan simpulan paragaf.

Contoh

Pantai Mutun yang berada di Lampung sangatlah anggun dan Indah. Di sana airnya jernih dan suasananya sangat asri. Tak hanya mempunyai pantai yang cantik, Lampung juga mempunyai taman nasional yang sangat meanakjubkan, yaitu way kambas. Di dalam way kambas kita bisa melihat binatang – binatang yang dilindungi menyerupai gajah sumtera, badak, dan lain – lain. Selain, pantai dan taman nasional, di lampung juga terdapat gunung yang sangat Indah, yaitu Gunung Tanggamus. Gunung ini sangat digemari bagi para pecinta panjat gunung. Oleh lantaran itu, tak heran Lampung dijuluki sebagai surganya kawasan wisata.

Contoh

Buah kelapa sanggup dijadikan sebagai materi masakan dan minuman yang segar. Tak hanya buahnya, kayu pohon kelapa sanggup dimanfaatkan sebagai materi bangunan. Sedangkan pelapahnya sanggup dijadikan sapau ijuk. Bahkan akarnya pun bisa dimanfaatkan sebagai materi bakar. Oleh lantaran itu pohon kelapa sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.

 

2. Analogi


Paragraf analogi yakni paragraf yang memaparkan suatu objek dengan menyamakannya dengan objek lain yang mempunyai kesamaan dalam hal tertentu.

Contoh

Mendaki ke puncak gunung harus mempunyai persiapan dan bekal – bekal yang harus dibawa. Jika tidak mempunyai bekal atau persiapan, kita akan terjatuh dari atas. Hal ini dikarenakan akan banyak halangan yang menghadang kita di depan, menyerupai binatang buas, bukit terjal, ataupun cuaca yang tidak bershabat. Sekali saja kita berbuat kesalahan, maka kesudahannya akan sangat fatal. Begitu pula dengan mencapai kesuksesan, ada banyak hal yang harus kita persiapkan terlebih dahulu sebelum kita maju. Persiapan – persiapan tersebut, diantara lain mental, ilmu dan doa. Tanpa persiapan itu semua, kesuksesan akan susah diraih. Oleh lantaran itu, menggapai kesuksesan sama menyerupai menggapai puncak gunung lantaran perlu mempersiapakan bekal untuk semua halangan yang menghadang di depan.

Contoh:

Pisau yang tumpul usang – kelamaan akan menjadi tajam kalau terus menerus diasah. Hal ini dikarenakan pisau yang tumpul tersebut, selalu dipakai dan dilatih sehingga pisau itu tidak menjadi karat dan rusak. Hal yang sama juga terjadi dengan otak manusia. Meskipun bodoh, kita akan menjadi pandai kalau terus menerus mencar ilmu lantaran dengan terus mencar ilmu otak akan menjadi terlatih sehingga kemampuannya akan menjadi tajam. Oleh lantaran itu, meskipun ndeso dalam suatu hal, kita akan menajdi pandai kalau terus berlatih, sama halnya dengan pisau yang tumpul akan menjadi tajam kalau terus diasah.
Advertisement

 

3. Paragraf Sebab – Akibat


Paragraf ini diawali dengan memaparkan hal – hal khusus yang berupa lantaran – sebab, kemudian disimpulkan pada pecahan simpulan yang merupakan akhir dari lantaran tersebut.

Contoh

Hujan yang terjadi pada malam hari itu sangatlah deras, bahkan hujan tersebut terjadi sepanjang hari tanpa henti. Air yang terus mengalir tersebut memenuhi selokan sampai selokan itu tidak bisa menampung air lagi. Terlebih lagi dengan keadaan sungai yang telah sempit dan dangkal menciptakan air meluap sampai ke perkampungan penduduk. Oleh lantaran itu, banjir tiba dan menggenangi seluruh perkampungan penduduk.

Contoh

Saat ini banyak hutan yang telah beralih fungsi menjadi kawasan permukiman. Mereka memaksa semua binatang yang ada di dalamnya untuk pergi dari rumah mereka. Tak hanya itu, perburuan yang massif pun sering terjadi. Para pemburu dengan seenaknya membunuh binatang – binatang yang ada. Akibatnya, binantang – binatang kini berada di ambang kepunahan.

 

4. Paragraf Akibat – Sebab


Paragraf ini diawali dengan memaparkan akhir – akhir yang timbul dan kemudian dijelaskan pada pecahan simpulan apa penyebab akhir – akhir tersebut.

Contoh:

Semua harga barang pokok di pasar menjadi naik. Barang – barang pokok menyerupai beras, minyak, bawang bahkan harganya mencapai dua kali lipat dari harga awalnya. Tak hanya harga barang materi pokok, tarif angkutan umum pun ikut naik. Para sopir beralasan bahwa, setoran mereka dan harga spare part juga ikut naik. Kenaikan harga yang terjadi dikala ini sangat menyuilitkan para masyarakat yang berpenghasilan pas – pasan. Permasalahan – permasalahan yang terjadi ini, diawali dari kebijakan pemerintah yang menaikan harga materi bakar minyak.

Contoh:

Cuaca dikala ini menajdi semakin panas. Bahkan kita tidak bisa lagi memprediksi datangnya animo lantaran sudah tidak niscaya lagi kapan datangnya. Cuaca yang sangat panas ini diikuti oleh melelehnya gunung – gunung es yang ada di kutub utara sehingga menaikan volume permukaan air laut. Hal ini sungguh sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Tetapi pecahan ironisnya yakni ancaman – ancaman tersebut, disebabkan oleh sikap insan sendiri yang memicu terjadinya global warming.

Sumber http://www.kelasindonesia.com