Wednesday, March 14, 2018

√ Teks Dongeng Ulang: Pengertian, Ciri, 23 Pola Beserta Strukturnya [Terbaru 2019]

 ialah teks yg menceritakan kembali pengalaman masa kemudian dengan cara kronologis dgn tujuan √ Teks Cerita Ulang: Pengertian, Ciri, 23 Contoh Beserta Strukturnya [Terbaru 2019]

Pengertian Teks Cerita Ulang

Contoh Teks Cerita Ulang Singkat - Definisi teks kisah ulang (recount) ialah teks yg menceritakan kembali pengalaman masa kemudian dengan cara kronologis dgn tujuan memberi info atau menghibur pembaca atau sanggup sehingga keduanya. Utk itulah kita sediakan teladan teks kisah ulang kategori pribadi, imajinatif, fakta, & biografi.

Ciri kebahasaan teks kisah ulang

Apa saja si ciri-cirinya teks kisah ulang?

  • Bersifat faktual/imajinatif
  • Menceritakan momen masa lalu
  • Disusun dengan cara kronologis

Struktur Teks Cerita Ulang

Struktur teks kisah ulang yang benar adalah:

  • Orientasi (Pengenalan), yakni memperlihatkan info wacana siapa, dimana, & kapan momen atau tragedi terjadi di masa lampau.
  • Momen (Events), yakni rekaman momen yg terjadi, yg biasa disampaikan dlm urutan kronologis. Umpama seperti: “pada hari pertama, aku…, & pada hari berikutnya, aku…, & pada hari terbaru, aku..”. Pada cuilan events ini juga biasanya terdapat komentar eksklusif wacana momen atau tragedi yg diceritakan.
  • Reorientasi (Pengulangan Pengenalan), yakni pengulangan pengenalan yg ada di orientasi, pengulangan yg merangkum rentetan momen, tragedi atau aktivitas yg diceritakan.
Nah inilah contoh teks kisah ulang singkat terbaru terlengkap 2019 ini:

Contoh teks kisah ulang biografi

H. Agus Salim

Orientasi (Orientation)

H. Agus Salim lahir di kota Gadang, Bukti Tinggi, Minangkabau pada 8 Oktober 1884 dgn nama Mashudul Haq yg berarti “pembella kebenaran”. Haji Agus Salim merupakan anak dari pasangan Angku Sutan Mohammad Salim & Siti Zainab.

Ayahnya merupakan seorang kepala jaksa di Pengadilan Tinggi Riau. Haji Agus Salim menikah dgn Zaenatun Nahar & dikaruniai 8 anak.

Rangkaian Momen Kehidupan Tokoh (Events)

H. Agus Salim mengenyam pendidikan dasar di Europeesche Lagere School (ELS), sekolah khusus utk belum dewasa Eropa. Lalu dirinya melanjutkan pendidikan di Hoogere Burger School (HBS) di Batavia.

Saat lulus, dirinya sukses menjadi lulusan terbagus di HBS se-Hindia Belkamu. Sesudah lulus, ia bekerja sebagai penerjemah sekaligus pesuruh notaris di suatu kongsi pertambangan di Indragiri, Riau.

Di tahun 1906, ia pergi ke Jeddah, Arab Saudi utk bekerja di Konsulat Belkamu disana. Disana lah ia berguru terhadap Syekh Ahmad Khatib, pamannya sendiri.

Ia kemudian menekuni dunia jurnalistik dari tahun 1915 di harian Neratja sebagai Redaktur II. Lalu ia diangkat menjadi Pimpinan Redaksi. Hingga alhasil ia menjadi pimpinan harian Hindia Baroe di Jakarta.

Lalu ia mendirikan surat isu Fadjar Asia. Dirinya juga alhasil menjadi redaktur di harian Moestika di Yogyakarta & membuka kantor Advies en Informatie Bureau Penerangan Oemoem (AIPO). Beriringan dgn itu, ia terjun ke dunia politik sebagai pemimpin Sarekat Islam.

Karir politiknya dimulai tahun 1915, dikala ia bergabung dgn Sarekat Islam (SI) & menjadi pemimpin kedua sehabis H.O.S. Tjokroaminoto. Sejak dikala itulah H. Agus Salim terlibat dgn banyak pentas politik bangsa ini, khususnya kiprahnya dlm masa usaha kemerdekaan.

Perannya dlm usaha tersebut diantaranya yakni sebagai anak buah Volksraad (1921 – 1924), anak buah panitia 9 BPUPKI yg mempersiapkan Undang-Undang Dasar 1945, Menteri Muda Luar Negeri Kabinet Sjahrir II 1946 & Kabinet II 1947, pembukaan kekerabatan diplomatik Indonesia dgn Negara-Negara Arab.

Ditambah lagi, ia juga menjadi Menteri Luar Negeri pada Kabinet Amir Sjarifuddin (1947) & Menteri Luar Negeri Kabinet Hatta (1948 – 1949).

Kurang lebih tahun 1946 – 1950, ia laksana bintang cemerlang dlm pergolakan politik Indonesia. Utk itu, ia kerap kali digelari “Orang Tua Besar” (The Grand Old Man).

Di tahun 1950 hingga simpulan hayatnya, ia dipercaya sebagai Penasihat Menteri Luar Negeri. Tahun 1952 H. Agus Salim menjabat sebagai Pimpinan di Dewa Kehormatan PWI.

Walaupun penanya tajam & kritikannya pedas, H. Agus Salim masih mengetahui batas-batas & menjunjung tinggi arahan etik jurnalistik.

Di tahun 1953, ia menulis buku Gimana Takdir, Tawakal & Tauhid Haruslah Dipahamkan? Lalu, buku tersebut diperbagusi menjadi Keterangan Filsafat wacana Tauhid, Takdir, & Tawakal.

Orientasi Ulang (Re-orientation)

Haji Agus Salim wafat pada tanggal 4 November 1954 di RSU Jakarta. Beliau dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Sebagai bentuk apresiasi  terhadap jasa-jasanya utk negeri ini, pemerintah Indonesia menganugerahkan dirinya sebagai seorang p0juang kemerdekaan Indonesia.

Utk kau yg ingin dibuatkan teladan teks kisah ulang imajinatif, pribadi, biografi, maupun fakta dengan cara khusus, silahkan hinggakan melewati komentar dibawah & sebisa mungkin bakal menyebarkan nya.

Contoh Teks Cerita Ulang Imajinatif Beserta Strukturnya

Judul: Tangisan yg Tulus

Orientasi (Pengenalan)

Ditengah malam yg sunyi, Putri Liliput duduk terdiam melihat bulan & bintang. Dirinya tidak peduli dgn apapun di sekelilingnya, tapi dirinya hanya pedulikan rasa tenang & tenang bersama dgn semilir angin yg seperti membelainya dgn penuh rasa akung.

Momen (Events)

Sebagai putri kerajaan Liliput, dirinya memikirkan nasib rakyat yg tidak senang alasannya lakukanan ayahnya yg seenaknya sendiri. Ia berjuang keras utk memperjuangkan hak rakyatnya tapi masih saja hasilnya nihil. Sebab ayahnya tidak lain ialah raja kerajaan Liliput yg rutin merusak & menggagalkan rencananya.

Dia menangis & rugi alasannya lakukanan ayahnya. Mendadak seorang kakek lewat & mengajaknya bicara. Putri Liliput pun menceritakan seluruh tragedi yg dialaminya terhadap kakek tersebut.

Kakek tersebut hanya tersenyum kemudian mengatakan, “Tuan putri, apabila kau terbukti ingin memperjuangkan apa yg menurutmu benar, semakinlah berjuang!! Serta jangan sempat hiraukan apapun resikonya, tapi pikirkanlah hidayah apa yg bakal kau peroleh apabila kau semakin bekerja keras & melaksanakan dgn sepenuh hati. Percayalah!”.

Sesudah tersebut sang kakek menghilang dari pkamungan sang putri. Putri Liliput pun kaget, & perkataan kakek tadi terngiang-ngian semakin di pikirannya. Lalu dirinya bergegas menemui ayahnya, dirinya menangis di kaki ayahnya sembari memohon.

“Ayah… dgn tidak mengurangi rasa hormatku padamu, saya mohon jangan siksa rakyat kecil dgn ketidakadilan & ketidaksewenangan yg ayah lakukan.

Apa salah mereka ayah? Mereka mengasihi ayah dgn sepenuh hati, jiwa, & raga, mereka menghormati ayah. Percayalah ayah, ayah atau kerajaan tidak bakal rugi dgn perilaku adil terhadap mereka. Biarkanlah saya yg mencicipi & mewakili kepedihan mereka ayah”

Raja pun turut menangis & mengatakan, “Anakku, kau terbukti gadis yg berhati mulia, tangisan tulusmu sudah meluluhkan hatiku.

Baguslah, mulai sekarang saya bakal berlaku adil terhadap mereka & tidak semena-mena lagi. Aku bakal berusaha mengasihi mereka dgn sepenuh hati menyerupai engkau mengasihi mereka.

Materi lainnya: Contoh Teks Ulasan Film, Novel, Buku, Cerpen.
“Jangan menangis lagi anakku!”. Raja menghilangkan air mata putri Lililiput, putripun tersenyum.

“Terimakasih ayah.. Ayah terbukti lelaki terbagus di dunia ini”. Putri liliput memeluk dekat ayahnya.

Reorientasi (Pengulangan Pengenalan)

Sejak dikala itu, seluruh rakyat kerajaan Liliput tergolong raja & putri Liliput berbahagia alasannya penindasan yg dilakukan raja sudah tidak ada lagi. Rakyat sangat berterimakasih terhadap Putri Liliput alasannya berkah tangisan tulusnya, hati raja sanggup luluh.

Contoh teks kisah ulang pribadi

Judul: Hiking ke Gunung Prau

Orientasi (Pengenalan)

Pada bulan mei tahun 2015 saya & mitra satu organisasi OSIS pergi ke daerah pegunungan tinggi dieng utk melaksanakan pendakian ke gunung prau, kita terbukti sengaja melaksanakan pendakian & menganggapnya sebagai refreshing sehabis aktivitas sekolah yg sangat padat.

Momen (Events)

Berawal dari kota Purwokerto, saya & kawan-kawan pergi dari terminal bis Purwokerto dgn tujuan Wonosobo. Singkatnya, sehabis 3 jam kita alhasil menginjakkan kaki di Wonosobo. Sesudah tersebut kita beristirahat kurang lebih 1 jam, tidak lupa kita makan & minum serta melaksanakan kewajiban.

Waktu istirahat berakhir & kita melanjutkan perjalanan menuju ke Dieng menggunakan bis. Perjalanan kita tempuh kurang lebih 30 menit & alhasil kita hingga di Dieng menjelang maghrib.

Sesudah waktu istirahat berakhir, kita melanjutkan perjalanan menuju ke Dieng dgn menggunakan Bus lagi. Akhirnya kita hingga ke Dieng menjelang maghrib.

Kita memutuskan utk melaksanakan pendakian ke puncak dikala malam hari. Kita mengawali pendakian gunung prau, tapi ada satu problem yakni tidak ada satupun dari kita yg mengangkat senter (alat penerangan), alasannya lupa.

Alhamdulillah, ada kakak-kakak dari Semarang yg tidak sengaja berjumpa dgn kita & mengundang kita utk melaksanakan pendakian dengan cara bersama-sama. Akhirnya sehabis 2-3 jam kita hingga di puncak & membangun tenda disana.

Reorientasi (Pengulangan Pengenalan)

Kita menyaksikan hal yg sangat menarik yakni indahnya langit ciptaan Allah SWT. Kita pun senang & sangat menikmati perjalanan itu. Bertambahlah rasa syukur terhadap nikmat yg sudah Allah berikan terhadap kita.

Nah untuk update artikel selanjutnya, admin akan menambah tujuan teks kisah ulang.

Wajib baca:

Latihan:

1. Tuliskan struktur teks kisah ulang biografi yang benar adalah
2. Tuliskan dan jelaskan struktur yang membentuk teks kisah ulang

Sumber http://www.faktakah.com