Tuesday, March 13, 2018

√ Klarifikasi Mengenai Silogisme Lengkap

Penjelasan Mengenai Silogisme Lengkap  - Dalam tes potensial akademik atau dalam soal-soal ujian nasional baik Bahasa Indonesia maupun matematikan sering kita temukan bentuk soal-soal silogisme. Apa bekerjsama yang dimaksud dengan kalimat silogisme???

Silogisme ialah suatu kalimat daypikir yang dibuat dengan menarik kesimpulan dari pernyataan sebelumnya. Silogisme dibuat dari dua pernyataan yang disebut dengan premis. Pernyataan pertama dikenal sebagai premis mayor atau disebut sebagai premis umum alasannya ialah menyajikan pernyataan yang berlaku untuk semua. Sedangkan pernyataan kedua disebut dengan premis minor yang bersifat mengkerucut (khusus). Kalimat silogisme yang merupakan kalimat terakhir (ketiga), disimpulkan menurut kalimat premis-premis sebelumnya.

Ahli bahasa membedakan silogisme menjadi tiga kategori:

a. Silogisme Kategoris

Merupakan silogisme yang disusun oleh premis-premis yang memperlihatkan suatu pernyatan kategorial. Penyusunan silogisme kategorial dirangkai dari premis umum dan khusus. Premis umum atau premis mayor akan menjadi predikat pada kalimat silogisme, sedangkan premis khusus atau minor merupakan subjek dalam kalimat silogisme.

Contoh:

1. Semua anak mengasihi orang tuanya (premis umum/ mayor).

Doni ialah seorang anak (premis khusus/ minor).
Kalimat silogisme (kesimpulan) : doni mengasihi orang tuanya.

2. Semua guru menerima sumbangan profesi.

Diki bukan seorang guru.
Maka kesimpulannya: diki tidak menerima sumbangan profesi.

Aturan-aturan dalam silogisme kategori:

1) Jika salah satu premis bersifat partikular, maka silogisme juga harus bersifat partikular.

Contoh:
Semua flora yang berwarna hijau bisa melaksanakan fotosintesis.
Sebagian flora tidak melaksanakan fotosintesis.
Sebagian flora tidak berwarna hijau.

2) Jika salah satu premis bersifat negatif maka kalimat silogisme harus bersifat negatif

Contoh:
Semua penyebab penyakit tidak disenangi.
Sebagian jamur menyebabkan penyakir.
Sebagian jamur tidak disenangi.

3) Jika kedua premis bersifat partikular maka tidak sanggup diambil kesimpulan silogisme.

Contoh:
Sebagian basil ialah menyebabkan penyakit.
Acetobacter xylinum merupakan bakteri.

Dari kedua premis di atas tidak sanggup ditarik sebuah kesimpulan. Hal ini alasannya ialah kedua premis bersifat partikular, maka tidak sanggup ditarik kesimpulan yang logis, yang ada hanyalah kesimpulan yang bersifat rekaan atau kemungkinan. Hal ini tidak sanggup dilakukan.

4) Jika kedua premis bersifat negatif, maka tidak sanggup diambil kesimpulan. Sama menyerupai pada hukum nomor tiga. Premis yang bersifat negatif dua-duanya tidak memperlihatkan fakta yang menghubungkan satu sama lain, oleh karenaitu tidak sah diambil kesimpulan dari dua premis yang sama-sama dalam entuk negatif.

Contoh:
Sel flora bukan sel prokariotik.
Sel binatang bukan sel prokariotik.

Dua premis di atas merupakan pernyataan negatif, dari kedua premis di atas tidak sanggup diketahui sel prokariotik menyerupai apa, alasannya ialah dua premis di atas tidak memperlihatkan informasi dengan bentuk kalimat negatif.

Advertisement

b. Silogisme Hipotesis


Merupakan silogisme yang premis mayornya merupakan pernyataan hipotesis, sementara premis minornya merupakan pernyataan kategorik. Dibedakan menjadi empat:

1. Silogisme hipotetik antecedent yaitu silogisme yang premis minornya mengakui belahan premis mayor.

Contoh:
Jika mengantuk saya tidur (premis mayor).
Sekarang mengantuk (premis minor).
Saya akan tidur (kesimpulan).

2. Silogisme hipotetik dengan premis minor mengakui adanya konsekuensi yang disebutkan pada premis mayor.

Contoh:
Jika mengantuk, saya akan tidur (premis mayor).
Sekarang saya telah tidur (premis minor).
Saya telah mengantuk (kesimpulan).

3. Silogisme hipotetis antiantecedent, merupakan kebalikan dari silogisme antecedent.

Contoh:
Jika saya mengantuk maka saya akan pergi tidur (premis mayor).
Sayatidak pergi tidur (premis minor).
Saya tidak mengantuk. (kesimpulan).

4. Silogisme hipotetik antikonsekuens ialah silogisme yang kebalikan dari silogisme konsekuen.

Contoh:
Jika menerima nilai c, saya akan sedih.
Saya tidak sedih.
Saya tidak menerima nilai c.

c. Silogisme Alternatif

Merupakan silogisme yang tersusun atas preis mayor yang merupakan pernyataan alternatif. Sementara itu, premis minor akan membenarkan hanya pada satu alternatif, maka kesimpulan berupa penolakan terhadp alternatif lain.

Contoh:
Sinta kuliah di UI atau Unpad.
Sinta kuliah di Unpad.
Jadi, sintatidak kuliah di UI.

Sumber http://www.kelasindonesia.com