Cara Budidaya Ternak Kroto Rumahan – Mungkin beberapa dari kita masih menganggap bahwa kroto ialah semut rangrang; dengan kata lain budidaya kroto juga berarti budidaya semut rangrang. Padahal kroto dan semut rangrang ialah dua hal yang berbeda tapi saling berkaitan.
Daftar Isi
- Persiapan Budidaya Kroto Rumahan
- Bibit Koloni Semut Rangrang
- Pembuatan Sarang Semut Rangrang untuk Budidaya Kroto
- Ternak Semut Rangrang dan Kroto dengan Media Paralon
- Langkah-langkah Membuat Kandang Semut Rangrang dengan Media Paralon
- Ternak Semut Rangrang dan Kroto dengan Media Toples
- Langkah-langkah Membuat Kandang Semut Rangrang dengan Media Toples
- Ternak Semut Rangrang dan Kroto dengan Media Bambu
- Cara Menebarkan Bibit Koloni Semut Rangrang
- Cara Memberi Pakan Koloni Semut Rangrang untuk Budidaya Kroto
- Cara Panen Kroto
Kroto merupakan larva dari semut rangrang. Kroto diibaratkan rendangnya para burung. Khususnya burung-burung pemakan serangga yang sangat demen sekali dengan kroto ini.
Budidaya kroto, berdasarkan Wikipedia, mulai menjadi sumber pendapatan sekunder (tambahan) para petani alasannya ialah harga jualnya yang cukup tinggi. Pada tahun 2014 saja harga kroto sudah mencapai kirasaran Rp.250.000/kg
Apalagi bila melihat kondisi hari ini, di mana para pegiat burung kicau mulai menjamur. Tentu mereka mencari pakan burung. Dan yang paling diminati adalah: kroto.
Jika dahulu kroto biasa didapatkan di alam bebas dengan berburu, kini sangat sulit. Karena semakin banyak diburu otomatis semakin langka. Kelangkaan itu kemudian memicu banyak orang untuk membudidayakan kroto di rumahnya.
Dengan membudidayakan kroto, banyak laba yang bisa didapatkan. Selain gampang didapatkan, kita bisa mengontrol kuantitas dan kualitas kroto yang dihasilkan semut rangrang.
Sebelum beranjak pada cara budidaya kroto di rumah, alangkah penting untuk kita mengetahui semut apa yang bisa menghasilkan kroto yang bagus. Ini alasannya ialah tidak semua semut menghasilkan kroto yang cocok sebagai pakan burung atau ikan.
Nama latinnya Oecophylla smaragdina. Ia ialah semut rangrang asia yang berhasil dibudidayakan oleh masyarakat di Indonesia.

Semut rangrang ini juga dikenal dengan nama kerangga atau kararangge di kawasan sunda. bahasa Inggrisnya weaver ant. Disebut begitu alasannya ialah kemampuannya berkoloni dan membentuk anyaman untuk sarang yang mereka huni.
Semut rangrang ini bersifat agak galak bila menyangkut tempat tinggal koloninya. Oleh alasannya ialah itu, banyak petani dan pananam buah yang memakai sifat semut ini sebagai pertahanan alami untuk menjaga buah yang mulai ranum.
Dalam satu koloni semut rangrang biasanya terdapat:
- Ratu semut sebagai seorang pemimpin yang juga bertugas menghasilkan telur atau kroto.
- Semut jantan, biasanya berwarna agak hitam. Ukurannya lebih kecil daripada ratu semut. Siklus hidupnya singkat; sekitar 1 minggu. Tugasnya ialah membuahi ratu supaya menghasilkan terlur atau kroto.
- Semut pekerja. Mereka ialah semut betina mandul yang bertugas menjaga kroto hingga menetas.
- Semut prajurit. Semut ini bertugas mencari makan untuk seluruh anggota koloninya, serta bertindak sebagai penjaga sarang dari ancaman berbahaya.
Persiapan Budidaya Kroto Rumahan

Hal pertama yang harus dilakukan untuk membudidayakan kroto ialah membudidayakan semut rangrang. Buatkan mereka sarang untuk berkembang biak.
Karena tujuan kita ialah mengembangbiakkan mereka di rumah, maka sarang semut rangrangnya bisa memakai paralon, toples, bambu, dll.
Dan untuk menjaga, siapkan juga ruangan khusus supaya kita bisa mengontrol perkembangbiakan semut rangrang tersebut secara berkala.
Bibit Koloni Semut Rangrang

Bibit kroto bisa didapatkan di alam bebas tetapi butuh keahlian khusus untuk mencarinya. Tetapi bagi yang masih pemula, disarankan membeli bibit kroto dari petani lain.
Sambil menyelam minum air, sekalian tanyakan pada mereka mengenai kiat-kiat atau tips yang bisa digunakan supaya pengembangbiakkan kroto tersebut baik.
Bibit kroto biasa dijual dengan harga 150rb – 200rb per satu liternya. Biasanya sudah dibungkus plastik bening atau dalam toples.
Pembuatan Sarang Semut Rangrang untuk Budidaya Kroto

Seperti disebutkan di atas, media untuk menciptakan sarang semut rangrang bisa memakai toples, paralon, atau bambu. Setiap media ada kekurangan dan kelebihannya. Itu sudah biasa.
Kami tidak akan menyarankan harus dibuat dengan media apa, silakan diadaptasi dengan keadaan dan tingkat kesanggupan menciptakan sarang untuk ternak semut rangrang.
Ternak Semut Rangrang dan Kroto dengan Media Paralon

Kandang kroto dengan media paralon terbilang lebih mudah dan gampang dirawat. Selain itu juga tahan lama.
Berikut beberapa kelebihan sangkar semut rangrang yang dibuat dengan media paralon.
- Mudah dibuat. Kita tinggal memotong paralon dengan ukuran yang dikehendaki. Lalu kemudian simpan bersusun-susun dalam rak atau di atas meja. Sudah. Paralon sudah bisa digunakan sebagai sangkar semut rangrang.
- Kandang semut rangrang dari media paralon bisa bertahan lebih dari 5 tahun.
- Sifat paralon memang kedap cahaya, artinya cahaya tidak akan bisa masuk melewati kulit paralon. Tetapi untungnya paralon mempunyai dua sisi yang berlubang. Hal ini tentu baik untuk perkembangan semut rangrang yang membutuhkan intensitas cahaya sekira 0,01 – 0,06 lm/m2 saja.
- Bentuknya yang silinder akan memudahkan dalam penyusunan kandang. Selain itu akan terlihat rapi bila paralon dipotong dengan ukuran yang sama.
- Memudahkan proses panen kroto dan meminimalisir kematian koloni semut rangrang pasca panen.
- Mudah dibersihkan.
Itulah beberapa laba ketika kita memutuskan untuk menciptakan sangkar semut rangrang dengan media paralon.
Baiklah, selanjutnya mari kita bahas cara menciptakan sangkar dan tahapan-tahapannya.
Langkah-langkah Membuat Kandang Semut Rangrang dengan Media Paralon

- Langkah awal ialah mempersiapkan rak atau meja yang nantinya akan kita gunakan untuk meletakkan paralon Tingkatannya tergantung berapa banyak sangkar yang ingin dibuat. Bisa 2 tingkat, 3 tingkat, atau lebih.
- Langkah kedua ialah membeli paralon dengan diameter 12cm, kemudian potong paralon tersebut. Panjangnya sesuai kebutuhan atau sesuaikan dengan rak dan meja yang sudah sebelumnya disipkan, tetapi biasanya berkisar 50cm.
- Langkah ketiga ialah menyusun paralon di atas rak. Lalu berikan daun-daunan ke dalam setiap lubang paralon supaya merangsang semut rangrang untuk menciptakan sarang.
- Langkah keempat ialah mencegah semut supaya tidak keluar dari paralon. Caranya dengan tidak menyandarkan meja atau rak dan paralon ke dinding. Setelah itu gunakan piring atau tutup toples yang permukaannya cekung sebagai bantalan tiap-tiap kaki rak atau meja. Isi air atau oli bekas supaya semut rangrang tidak bisa melintas.
- Langkah terakhir ialah menebarkan bibit koloni semut rangrang yang sudah dibeli tadi ke dalam paralon sangkar buatan.
Sekali lagi, harap diperhatikan tempat di mana sangkar semut rangrang ini diletakkan. Sebab ratu semut membutuhkan suasana yang damai untuk menelurkan kroto secara maksimal.
Ternak Semut Rangrang dan Kroto dengan Media Toples

Toples yang digunakan ialah toples transparan yang biasa kita temui di pasar; toples yang biasa kita gunakan untuk kue, kerupuk, atau rengginang.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah,
- Toples berukuran 10 liter atau diadaptasi dengan koloni.
- Nampan plastik dengan diameter agak lebih besar dari toples sebagai alasnya. Atau mirip media paralon yang memakai rak.
- Batu bata atau kursi sebagai pemisah antara nampan dan toples (bila memakai rak, ini tidak dibutuhkan).
- Bila memakai rak, gunakan ember besi kecil yang diisi air sebagai alas.
Seperti halnya pengembangbiakkan semut rangrang dengan media paralon, memakai toples juga membutuhkan ruang yang cukup luas. Karena nampan yang digunakan relatif berdiameter lebar.
Langkah-langkah Membuat Kandang Semut Rangrang dengan Media Toples

- Langkah pertama, bersihkan toples yang akan dijadikan tempat budidaya kroto.
- Langkah kedua, ambil pisau atau gunting kemudian lubangi kepingan bawah toples dengan diameter sekira 2cm dan kepingan samping (tepat dibawah kepingan lock tutup toples) dengan diameter sama. Fungsinya sebagai kanal keluar masuk semut rangrang. Mirip mirip lubang paralon.
- Langkah ketiga, balikkan atau jungkirkan toples sehingga kepingan atas toples (yang ada tutupnya) jadi di kepingan bawah. Lalu sesudah dibalikkan, tutup lubang kepingan atas toples (setelah dibalikkan) dengan kertas atau solasi hitam. Gunanya supaya gelap dan semut rangrang cepat menciptakan sarang.
- Langkah keempat, letakkan toples yang sudah terbalik itu di atas kursi atau bata.
- Langkah terkahir, letakkan toples dan kursi itu di atas nampan yang sudah diberi air atau oli bekas. Gunanya sama, mencegah supaya semut rangrang supaya tidak kabur.
Mudah bukan? Begitulah. Harap kembali diingat, tempat sangkar semut rangrang dengan media toples ini pun harus ditelakkan di tempat yang tenang.
Ternak Semut Rangrang dan Kroto dengan Media Bambu

Untuk pembuatan sangkar semut rangrang dengan media bambu kurang lebih sama dengan paralon. Kaprikornus tidak perlu berpanjang-panjang.
Nah, sesudah mengetahui beberapa media yang bisa digunakan sebagai materi pembuat sangkar semut rangrang kini mari kita bahas persiapan-persiapan lain: cara menebarkan bibit koloni semut rangrang, cara memperlihatkan pakan pada budidaya kroto, dan bagaimana cara panen kroto.
Cara Menebarkan Bibit Koloni Semut Rangrang

Setelah media yang digunakan untuk pembuatan sangkar semut rangrang siap dipakai, kini saatnya menebarkan bibit koloninya.
Caranya mudah, tinggal buka atau sobek bungkus bibit koloni semut rangrang yang dibeli, baik itu toples atau plastik. Lalu letakkan di atas media pembuat sangkar semut rangrang tadi.
Langkah selanjutnya ialah menyediakan pakan dan air gula di sekitar sarang supaya semut rangrang bergerak keluar dari plastik atau toples dan masuk ke paralon (kandang semut rangrang buatan yang sudah dibuat)
Setelah itu tunggu hingga mereka menciptakan sarang sendiri. Kroto yang maksimal akan didapatkan ketika semut rangrang merasa kerasan di sangkar yang kita buat. Maka dari itu perlu perawatan yang rutin.
Cara Memberi Pakan Koloni Semut Rangrang untuk Budidaya Kroto

Seperti yang sudah disebutkan di atas, dalam rangka memperoleh kroto dengan kualitas yang anggun dibutuhkan perawatan yang anggun juga rutin.
Oleh alasannya ialah itu semut rangrang perlu diberi pakan dengan kuliner yang disukainya supaya budidaya kroto mendapat hasil yang maksimal.
Biasanya pakan semut rangrang berupa jangkrik, ulat, belalang, dan hewan-hewan kecil lain. Atau supaya lebih mewah, bisa dengan rebusan daging ayam dan tulang yang terlebih dahulu dipecahkan supaya keluar sumsumnya.
Untuk lebih jelasnya bisa baca makanan kesukaan semut rangrang supaya menghasilkan kroto super.
Seperti manusia, pakan semut rangrang tersebut berfungsi sebagai asupan protein dan lemak bagi kroto.
Selain protein dan lemak, kroto yang anggun juga memerlukan mineral dan sumber gula. Bila di alam liar semut rangrang mendapat gula dari nektar, dalam budidaya rumahan kita bisa menggantinya dengan gula pasir yang sudah diberi sedikit air.
Berikut ialah cara memberi makan semut rangrang yang baik dan benar:
Gunakan nampan, piring, atau tatakan; benda yang mempunyai cekungan tetapi ceper. Lalu letakkan pakan semut rangrang di atas benda tersebut, contohnya ulat atau belalang. Kemudian taruh di samping sangkar semut rangrang buatan.
Apabila pakan yang dipilih merupakan binatang yang masih hidup dan lincah, contohnya jangkrik atau belalang, baiknya dilumpuhkan dahulu supaya tidak kabur. Atau bisa juga dimasukkan pribadi ke dalam sarang semut rangrang (ke dalam paralon, toples, atau bambu)
Untuk sumber gula, gunakan tatakan yang berbeda. Larutkan 1 – 2 sendok gula dengan 200 ml air bersih. Bila semut koloni semut rangrangnya banyak, takarannya bisa disesuaikan.
Cara Panen Kroto
Nah, pertanyaannya kini adalah, “Kapan budidaya ternak kroto bisa mulai panen?”
Semut rangrang mempunyai daur ulang alami selama 15 – 20 hari, dari mulai telur larva hingga menjadi semut. Jadi, pemanenan dilakukan ketika sarang semut rangrang sudah memutih, dalam artian terlihat penuh dengan kroto …
… itu berarti di antara waktu daur ulang alaminya; 15 – 20 hari.
Ketika awal melaksanakan pengembangbiakan semut rangrang, disarankan untuk tidak mengambil kroto terlebih dahulu. Setidaknya selama 6 bulan pertama.
Ada bebarapa laba yang kita dapatkan, selain koloni semut rangrang bertambah banyak, pemanenan akan lebih stabil. Kurang lebih 2 kali dalam sebulan.
Berikut ini ialah tahapan-tahapan ketika akan melalukan panen budidaya kroto.
- Siapkan ember atau ember plastik. Nantinya ember atau ember tersebut akan digunakan sebagai tempat menaruh kroto.
- Siapkan kawat ram yang sudah dibuat menjadi saringan. Letakkan di dalam ember tersebut.
- Gunakan sarung tangan atau sejenisnya untuk melindungi kita dari gigitan semut rangrang, alasannya ialah mirip yang sudah disebutkan di atas, semut rangrang itu agak ‘galak’ kalau berkaitan dengan tempat tinggalnya.
- Angkat sangkar kroto buatan kemudian tumpahkan isinya ke atas ember yang sudah diberi saringan. Kroto akan jatuh ke dasar ember sementara semut rangrang tertinggal.
- Bersihkan sangkar kroto buatan sesudah krotonya terpanen semua, kemudian letakkan kembali di rak atau meja.
***
Itulah cara budidaya kroto rumahan yang baik dan benar sehingga ternak semut rangrang bisa menghasilkan kroto yang berkualitas baik. Semoga bermanfaat.
Sumber https://satriabajahitam.com