Saturday, August 26, 2017

√ Sistematika Artikel Nonpenelitian

AsikBelajar.Com | Istilah artikel nonpenelitian mengacu pada semua jenis karya ilmiah yang tidak merupakan hasil penelitian. Artikel termasuk kategori ini antara lain berupa artikel suatu teori, konsep, atau prinsip; menyebarkan model mendeskripsikan fakta atau fenomena tertentu, hal suatu produk, dan sebagainya. Karena beragamnya jenis artikel ini, cara penyajiannya dalam jurnal juga sangat bervariasi.


Ketentuan untuk penulisan artikel nonpenelitian intinya berlaku juga untuk penulisan makalah pendek (kurang 20 halaman), dan tidak harus menampilkan abnormal dan kata kunci.


Penulisan artikel memakai sistematika tanpa angka dan abjad. Sebuah artikel nonpenelitian memuat hal-hal yang esensial; alasannya itu biasanya jumlah halaman yang disediakan tidak banyak (sekitar 10-20 halaman). Unsur pokok yang harus ada dalam artikel nonpenelitian dan sistematikanya yaitu 1) judul, 2) nama (-nama) penulis, 3) pendahuluan, 4) bab inti, 5) penutup, dan 6) daftar rujukan.


Judul

Judul artikel berfungsi sebagai label yang mencerminkan secara sempurna inti isi yang terkandung dalam artikel. Oleh alasannya itu, pemilihan kata yang digunakan dalam judul artikel hendaknya dilakukan secara cermat. Di samping aspek ketepatannya, pemilihan kata-kata untuk judul perlu juga mempertimbangkan pengaruhnya terhadap daya tarik judul bagi pembaca. Jumlah kata sebaiknya terdiri atas 5 – 15 suku kata.


Nama (-Nama) Penulis

Nama (-nama) penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain apa pun. Ada beberapa model perihal pencantuman nama forum tempat penulis bekerja. Model pertama ditulis sebagai catatan kaki di halaman pertama. Jika lebih dari dua penulis, hanya nama penulis utama saja yang dicantumkan di bawah judul; nama penulis lain ditulis dalam catatan kaki. Ada juga model dengan menuliskan nama forum pribadi di bawah nama (-nama) penulis, dan ada pula penulisannya (semua nama-nama forum penulis) sebagai catatan kaki.


Abstrak dan Kata Kunci

Abstrak berisi ringkasan dari artikel yang dituangkan secara padat, bukan komentar atau pengantar dari penyunting atau redaksi. Abstrak hendaknya ditulis dalam bahasa Inggris. Terjemahan judul artikel berbahasa Indonesia dimuat pada baris pertama abnormal berbahasa Inggris. Panjang abnormal 75-100 kata dan ditulis dalam satu paragraf. Abstrak diketik dengan spasi tunggal dengan memakai format yang lebih sempit dari teks utama (margin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm).


Kata kunci yaitu kata pokok yang menggambarkan tempat dilema yang diteliti atau istilah-istilah yang merupakan dasar aliran gagasan dalam karangan orisinil dan berupa kata tunggal atau adonan kata. Jumlah kata kunci sekitar 3 – 5 buah kata. Kata kunci dibutuhkan untuk kepentingan komputerisasi sistem gosip ilmiah. Dengan kata kunci sanggup ditemukan dengan gampang judul-judul penelitian beserta abstraknya.


Pendahuluan

Berbeda dengan isi pendahuluan dalam artikel hasil penelitian, bab pendahuluan dalam artikel nonpenelitian berisi uraian yang mengantarkan pembaca kepada topik utama yang akan dibahas. Oleh alasannya itu, bab ini berisi hal-hal yang sanggup menarik minat pembaca sehingga mereka “tergiring” untuk mendalami bab selanjutnya. Selain itu, bab ini hendaknya diakhiri dengan rumusan singkat (1 – 2 kalimat) perihal hal-hal pokok yang dibahas.


Bagian Inti

Judul, judul bagian, dan isi bab inti sebuah artikel nonpenelitian sangat bervariasi bergantung pada topik yang dibahas. Hal yang perlu menerima perhatian yaitu pengorgasasian isinya.


Penutup

Istilah epilog digunakan sebagai judul bab selesai dari sebuah artikel nonpenelitian, kalau isinya hanya berupa catatan selesai atau yang sejenisnya. Jika pada bab selesai berisi simpulan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, uraian itu perlu dimasukkan pada bab simpulan. Kebanyakan artikel nonpenelitian membutuhkan simpulan.


Ada beberapa artikel nonpenelitian yang dilengkapi dengan saran. Sebaiknya saran ditempatkan dalam bab tersendiri.


Daftar Rujukan

Daftar acuan harus lengkap dan sesuai dengan acuan yang disajikan dalam batang badan artikel ilmiah. Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar acuan harus sudah disebutkan dalam batang badan artikel. Semua acuan yang disebutkan dalam batang badan juga harus disajikan dalam daftar rujukan.


Sumber:

Dwiloka, B. dkk. 2005. Teknik  Karya Ikmiah. Jakarta. Rineika Cipta. Hal.94-97.



Sumber https://www.asikbelajar.com