Saturday, August 19, 2017

√ Hipotesis Penelitian: Pengertian Pola Berdasarkan Sugiyono

AsikBelajar.Com | Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, sehabis peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berpikir. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang bersifat ekploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis.


Hipotesis merupakan balasan sementara terhadap rumusan problem penelitian, di mana rumusan problem penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara. sebab balasan yang diberikan gres didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Kaprikornus hipotesis juga sanggup dinyatakan sebagai balasan teoritis terhadap rumusan problem penelitian, belum balasan yang empirik.


Penelitian yang merumuskan hipotesis ialah penelitian yang memakai pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan sanggup ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis, tersebut akan diuji oleh peneliti dengan memakai pendekatan kuantitatif.


Dalam hal ini perlu dibedakan pengertian hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Pengertian hipotesis penelitian menyerupai telah dikemukakan di atas. Selanjutnya hipotesis statistik itu ada, kalau penelitian bekerja dengan sampel. Jika penelitian tidak memakai sampel, maka tidak ada hipotesis statistik.


Dalam suatu penelitian, sanggup terjadi ada hipotesis penelitian, tetapi tidak ada hipotesis statistik. Penelitian yang dilakukan pada seluruh populasi mungkin akan terdapat hipotesis penelitian tetapi tidak akan ada hipotesis statistik. Ingat bahwa hipotesis itu berupa balasan sementara terhadap rumusan problem dan hipotesis yang akan diuji ini dinamakan hipotesis kerja. Sebagai lawannya ialah hipotesis nol (nihil). Hipotesis kerja disusun berdasarkan atas teori yang dipandang handal, sedangkan hipotesis nol dirumuskan sebab teori yang dipakai masih diragukan kehandalannya.


Untuk lebih mudahnya membedakan antara hipotesis penelitian dan hipotesis statistik, maka sanggup dipahami melalui gambar 3.2 berikut:


 Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian √ Hipotesis Penelitian: Pengertian  Contoh Menurut Sugiyono


Contoh Hipotesis Penelitiannya:


1. Kemampuan daya beli masyarakat (dalam populasi) itu rendah (hipotesis deskriptif).

2. Tidak terdapat perbedaan kemampuan daya beli antara kelompok masyarakat Petani dan Nelayan (dalam Populasi itu/hipotesis komparatif).

3. Ada korelasi positif antara penghasilan dengan kemampuan daya beli masyarakat (dalam populasi itu/hipotesis asosiatif).


Pada gambar 3.2 di atas yang diteliti ialah populasi, sehingga hipotesis statistiknya tidak ada. Yang ada hanya hipotesis penelitian. Dalam pembuktiannya tidak ada istilah “signifikansi” (taraf kesalahan atau taraf kepercayaan).


Selanjutnya perhatikan pula gambar 3.3 berikut, yaitu penelitian yang memakai sampel. Pada penelitian ini untuk mengetahui keadaan populasi, sumber datanya memakai sampel yang diambil dari populasi tersebut. Kaprikornus yang dipelajari ialah data sampel. Dugaan apakah data sampel itu sanggup diberlakukan ke populasi, dinamakan hipotesis statistik.

 Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian √ Hipotesis Penelitian: Pengertian  Contoh Menurut Sugiyono

Pada gambar 3.3 di atas terdapat hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Hipotesis statistik diharapkan untuk menguji apakah hipotesis penelitian yang hanya diuji dengan data sampel itu sanggup diberlakukan untuk populasi atau tidak. Dalam pembuktian ini akan muncul istilah signifikansi, atau taraf kesalahan atau kepercayaan dari pengujian. Signifikan artinya hipotesis penelitian yang telah terbukti pada sampel itu (baik deskriptif, komparatif, maupun asosiatif) sanggup diberlakukan ke populasi.


Contoh hipotesis penelitian yang mengandung hipotesis statistik:


1. Ada perbedaan yang signifikan antara penghasilan rata-rata masyarakat dalam sampel dengan populasi. Penghasilan masyarakat itu paling tinggi hanya Rp500.000/bulan (hipotesis deskriptif).

2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara penghasilan petani dan nelayan (hipotesis komparatif).

3. Ada korelasi yang positif dan signifikan antara curah hujan dengan jumlah payung yang terjual (hipotesis asosiatif/hubungan). Ada korelasi positif artinya, kalau curah hujan tinggi, maka akan semakin banyak payung yang terjual.


Terdapat dua macam hipotesis penelitian yaitu hipotesis kerja dan hypotesls nol. Hipotesis kerja dinyatakan dalam kalimat positif dan hlpotesis nol dinyatakan dalam kalimat negatif.


Dalam statistik juga terdapat dua macam hipotesis yaitu hipotesis kerja dan hipotesis alternatif (hipotesis alternatif tidak sama dengan hipotesis kerja). Dalam acara penelitian, yang diuji terlebih dahulu ialah hipotesis penelitian terutama pada hipotesis kerjanya. Bila penelitian akan menunjukan apakah kuman pengujian hipotesis itu signifikansi atau tidak, maka diharapkan hipotesis statistik. Teknik statistik yang dipakai untuk menguji hipotesis ini adakah statistik inferensial. Statistik yang bekerja dengan data populasi ialah statistik deskriptif.


Dalam hipotesis statistik, yang diuji ialah hipotesis nol, hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan antara data sampel, dan data populasi. Yang diuji hipotesis nol sebab peneliti tidak berharap ada perbedaan antara sampel dan populasi atau statistik dan parameter. Parameter ialah ukuran-ukuran yang berkenaan dengan populasi, dan statistik di sini diartikan sebagai ukuran-ukuran yang berkenaan dengan sampel.


Sumber:

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Hal. 99-102.


Keyword terkait:

hipotesis penelitian berdasarkan para ahli, hipotesis penelitian tindakan kelas, hipotesis penelitian pendidikan



Sumber https://www.asikbelajar.com