Sunday, July 9, 2017

√ Teori Motivasi

Perilaku insan pada hakikatnya mempunyai maksud tertentu dan atau berorientasi pada tujuan tertentu, sebab sikap insan didasarkan pada suatu dorongan kebutuhan atau keinginan tertentu. Dengan demikian sikap insan intinya berorientasi pada tujuan, yang dimotivasi oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini, Terry (1977:390) menyampaikan “Motivation is desire within an individual that stimulates him or her to action. (Motivasi yakni keinginan dari dalam individu yang menstimulasi ia untuk bertindak).

Suradinata (1996:130) beropini : Motif yakni suatu dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk berbuat baik berupa gerakan maupun ucapan. Sedangkan Motivasi yakni tindak lanjut dari motif yaitu perbuatan atau gerakan baik berupa ucapan maupun tindakan serta sikap dalam cara-cara tertentu yang dilakukan seseorang.

Untuk membandingkannya, Suradinata (1996:131) mengemukakan definisi motivasi berdasarkan beberapa ahli:
Koontz : Motivation refers to the drive and effort to statisfy a want or goal. (Motivasi menunjukkan dorongan dan perjuangan untuk memenuhi/memuaskan suatu kebutuhan atau untuk mencapai suatu tujuan).
Jones: Motivation is concerned with how behavior is activated, maintened, directed and stopped. (Motivasi yakni bagaimana tingkah laris dimulai, diperkuat, didorong, diarahkan dan dihentikan).

Menurut Wexley dan Yukl (1992:98), pengertian motivasi yakni suatu proses dimana sikap diberikan energi dan diarahkan.

Dari uraian yang dikemukakan beberapa andal mengenai pengertian motivasi, sanggup ditarik suatu kesimpulan bahwa motivasi yakni dorongan suatu kebutuhan atau keinginan tertentu dalam diri seseorang untuk melaksanakan suatu tindakan, dan dalam konteks ini motivasi merupakan suatu proses dimana sikap diberikan energi dan diarahkan untuk mencapai tujuan dan keinginan yang ia inginkan.

Wexley dan Yukl (1992:102), memaparkan bahwa berdasarkan Maslow, terdapat lima kelompok kebutuhan yang berbeda-beda, yaitu:
Kebutuhan fisiologis (fisiological needs), kebutuhan keamanan (safety needs), kebutuhan sosial atau berkelompok (social needs), kebutuhan penghargaan (esteem needs), dan kebutuhan aktualisasi diri (self actualism needs)”.

Menurut Maslow, pada suatu saat, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang mengendalikan sikap seseorang. Setelah kebutuhan ini terpenuhi, maka kebutuhan tersebut akan turun derajat kepentingannya dan sikap seseorang lalu dikendalikan oleh kebutuhannya yang belum terpenuhi berikutnya dalam hirarki. Dengan demikian, kebutuhan fisiologis yang harus banyak dipenuhi sebelum kebutuhan keamanan akan mempunyai dampak yang berpengaruh terhadap perilaku. Kebutuhan keamanan yang harus banyak dipuaskan sebelum berkelompok akan menjadi penting dan seterusnya. Kebutuhan terakhir yang muncul yakni aktualisasi diri. Maslow beropini bahwa sedikit orang yang telah mencapai langkah ini dalam hierarki kebutuhan. (Wexley dan Yukl, 1992:105)

Sumber http://tesisdisertasi.blogspot.com