Friday, July 14, 2017

√ Asi : Pengertian, Kandungan, Proses Terbentuk, Manfaat

A. PENGERTIAN ASI (AIR SUSU IBU)
Air Susu Ibu (ASI) ialah suatu emulsi dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu pasca melahirkan, dan berkhasiat sebagai kuliner bayi. ASI merupakan cairan alamiah yang gampang didapat dan fleksibel, sanggup diminum tanpa persiapan khusus dengan temperatur yang sesuai dengan bayinya serta bebas dari kontaminasi kuman sehingga mengurangi resiko gangguan intestinal. Keseimbangan zat-zat gizi yang terkandung dalam ASI sangat lengkap dan sempurna, yakni kaya akan sari-sari kuliner yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf.  Selain itu, dukungan ASI pada bayi sanggup melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit.
Artikel Penunjang : Kehamilan : Pengertian, Proses, Perkembangan
 ialah suatu emulsi dalam larutan protein √ ASI : Pengertian, Kandungan, Proses Terbentuk, Manfaat
PENGERTIAN, FUNGSI, KOMPONEN, PEMBENTUKAN ASI
Terdapat beberapa istilah yang berafiliasi dengan ASI, meliputi:
1. ASI Ekslusif
ASI ekslusif merupakan ASI yang diberikan kepada bayi semenjak dilahirkan dalam waktu 6 bulan, tanpa memperlihatkan makanan/minuman pendamping atau pengganti lain selain ASI, menyerupai susu formula, jeruk, madu, air putih, air teh, dan tanpa aksesori kuliner padat (bubur nasi, bubur susu, biskuit dan lainnya).

2. ASI Predominan
ASI predominan merupakan ASI yang diberikan kepada bayi semenjak usia 0-6 bulan ditambahkan dengan dukungan minuman lain berupa teh, madu, air tajin, dan minuman lainnya.

3. ASI Parsial
ASI parsial merupakan ASI yang diberi pada anak semenjak lahir disamping juga diberi aksesori kuliner padat lain menyerupai bubur, buah dan lainnya selain ASI.

B. KOMPONEN ASI (AIR SUSU IBU)
Nutrisi yang terkandung di dalam ASI cukup banyak dan bersifat spesifik pada tiap ibu. Komposisi ASI sanggup berubah dan berbeda dari waktu ke waktu yang diubahsuaikan dengan kebutuhan bayi sesuai usianya. Berdasarkan waktunya, ASI dibedakan menjadi tiga stadium, yaitu:

1. Kolostrum (ASI hari 1-4)
Kolostrum merupakan susu pertama keluar yang berbentuk cairan kekuningan yang lebih kental dari ASI matur. Kolostrum diproduksi pada masa kehamilan hingga sehabis kelahiran dan akan digantikan oleh ASI transisi dalam dua hingga empat hari sehabis kelahiran bayi. Hal ini disebabkan oleh hilangnya produksi estrogen dan progesteron dari plasenta secara tiba-tiba yang menjadikan laktogenik prolaktin mengambil alih tugas produksi air susu, sehingga kelenjar payudaralah yang mulai progresif menyekresikan air susu dalam jumlah besar.

Kolostrum mengandung protein 8,5%, sedikit karbohidrat 3,5%, lemak 2.5%, garam dan mineral 0,4%, air 85,1%, dan vitamin larut lemak. Selain itu, kolostrum juga tinggi immunoglobulin A (IgA) yeng berperan sebagai imun pasif pada bayi. Kemudian, kolostrum juga sanggup berfungsi sebagai pencahar yang sanggup membersihkan susukan pencernaan bayi gres lahir. Volume kolostrum sekitar 150-300 ml/24 jam

2. ASI Masa Transisi (ASI hari 5-10)
ASI masa transisi terjadi pada hari ke-5 hingga hari ke-10, dimana berhentinya produksi kolostrum lebih dua ahad sehabis melahirkan dan produksi ASI oleh kelenjar payudara mulai stabil. Kandungan protein dalam air susu semakin menurun, namun kandungan lemak, laktosa, vitamin larut air dan juga volume ASI akan semakin meningkat. Peningkatan volume ASI dipengaruhi oleh lamanya menyusui yang kemudian akan digantikan oleh ASI matang. Sedangkan adanya penurunan  komposisi  protein  dalam ASI, diharapkan ibu menambahkan protein dalam asupan makanannnya.

3. ASI Matur
ASI matur merupakan ASI yang disekresi dari hari ke-10 hingga seterusnya dan komposisinya relatif konstan.

Kandungan utama ASI matur ialah laktosa  (karbohidrat) yang merupakan sumber energi untuk otak. Konsentrasi  laktosa  pada  air  susu manusia  kira-kira  lebih banyak 50%  dibandingkan  dengan susu sapi. Walaupun demikian, angka kejadian diare karena intoleransi laktosa jarang ditemukan pada bayi yang mendapatkan ASI karena perembesan laktosa ASI lebih baik dibanding laktosa yang terdapat dalam susu sapi. Selain itu, ASI kaya akan protein whey yang sifatnya gampang diserap oleh usus bayi. Kemudain, ASI matur juga mengandung kadar lemak omega 3 dan omega 6 tinggi yang berperan dalam perkembangan otak bayi. Disamping itu, ASI matur juga mengandung asam lemak rantai panjang diantaranya asam  dokosaheksonik  (DHA) dan asam arakidonat (ARA) yang penting dalam perkembangan jaringan syaraf serta retina mata.

Secara umum, kandungan yang terdapat dalam ASI antara lain:
a. Lemak
ASI  mengandung lemak yang gampang dicerna dan diserap bayi karena mangandung enzim lipase yang berperan dalam mencerna lemak. Lemak utama ASI ialah lemak ikatan panjang (omega-3, omega-6, DHA, dan asam arakhidonat), yaitu suatu asam lemak esensial untuk  myelinisasi saraf yang penting untuk pertumbuhan otak.

b. Karbohidrat
Karbohidrat utama yang terdapat di dalam ASI ialah laktosa (gula)  dan kandungannya sekitar 20-30 % lebih banyak dibandingkan susu sapi. Laktosa dapat  meningkatkan perembesan kalsium yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang.

Selain itu, Laktosa juga meningkatkan pertumbuhan kuman usus yang baik  yaitu, Lactobacillis bifidus. Hasil fermentasi laktosa ialah asam laktat yang akan memperlihatkan suasana asam dalam usus bayi sehingga menghambat pertumbuhan kuman patogen.
c. Protein
Protein utama ASI ialah whey yang gampang dicerna oleh bayi sehingga tidak menjadikan gangguan intestinal. Kandungan protein ini sekitar 60%. Kemudian, ASI mengandung alfa-laktalbumin yang jarang menjadikan alergi menyerupai halnya yang terdapat pada susu sapi.

Selain itu, ASI  juga mengandung lacroferin yang berperan sebagai pengangkut zat besi dan juga sistem imun usus bayi dari kuman patogen. Hal ini dkarenakan, Laktoferin membiarkan tanaman normal usus  untuk tumbuh dan membunuh kuman patogen. Zat imun lain yang terkandung dalam ASI ialah kelompok antibiotik alami yaitu lysosyme dan taurine. Taurine berperan dalam pertumbuhan otak, susunan saraf, juga penting untuk pertumbuhan retina.
d. Vitamin, mineral dan zat besi ASI
ASI mengandung vitamin, mineral dan zat besi yang lengkap dan gampang diserap oleh bayi.

e. Immunoglobulin A (IgA)
ASI tidak hanya berperan sebagai imunisasi aktif yang merangsang pemebntukan daya tahan tubuh bayi, melainkan juga berperan sebagai imunisasi pasif yang akan melindungi usus bayi pada ahad pertama kehidupan dari alergen karena mengandung immunoglobulin A (IgA).
C. PROSES PEMBENTUKAN ASI (AIR SUSU IBU)
Pembentukan air susu dimodulasi oleh perkembangan jaringan kelenjar mammaria payudara yang berkembang tepat dan bertambahnya deposit lemak untuk memberi massa payudara pada masa kehamilan. Perkembangan jaringan kelenjar ini distimulasi oleh produksi hormon estrogen yang tinggi oleh plasenta selama kehamilan dan juga hormon progesteron yang membantu fungsi dari estrogen. Meskipun kedua hormon ini berperan dalam perkembangan kelenjar payudara, namun tidak berperan dalam sekresi air susu melainkan fungsinya ialah mencegah sekresi bekerjsama dari air susu. Adapun pembentukan air susu dipengaruhi oleh faktor berikut ini:

a. Refleks Plolaktin (Permulaan Laktasi)
Prolaktin merupakan hormon yang yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. Konsentrasi prolaktin akan meningkat dalam darah ibu secara tetap dari ahad kelima kehamilan hingga kelahiran bayi. Selain itu, adanya hormon HCG (human chrorionic somatomammotropin) dengan sifat laktogenik yang disekresi plasenta menyokong prolaktin dari hipofisis ibu selama kehamilan. Menjelang selesai kehamilan, prolaktin berperan penting dalam pembentukan kolostrum yang merupakan cairan menyerupai air susu namun dengan konsentrasi gizi yang berbeda. Kolostrum ini hanya mengandung sedikit cairan akhir masih adanya supresi dari progesteron dan estrogen yang masih disekresi kelenjar hipofisis anterior.

Segera sehabis bayi dilahirkan, sekresi progesteron dan estrogen akan hilang, sehingga imbas laktogenik prolaktin dari kelenjar hipofisis anterior ibu mengambil tugas dalam produksi air susu ibu di dalam alveoli. Dalam satu hingga tujuh hari kemudian, kelenjar payudara mulai mulai menyekresi air susu dalam jumlah besar sebagai pengganti kolostrum. s3kresi air susu ini memerlukan sekresi pendahuluan yang adekuat dari sebagian besar hormon ibu lainnya, tetapi yang paling penting hormon pertumbuhan, kortisol, paratiroid dan insulin.Hormon ini diharapkan untuk menyediakan zat zat yang yang diharapkan dalam pembentukan air susu.

Setelah ibu melahirkan, kadar prolaktin akan menjadi normal mulai  kurun waktu 3 bulan pasca melahirkan hingga masa menyusui selesai. Selama masa menyusui tersebut, kadar prolaktin dalam payudara ibu menyusui tidak mengalami peningkatan walaupun terjadi hisapan oleh bayi pada puting susu. Meskipun demikian, air susu tetap sanggup keluar ketika terjadi hisapan pada puting susu ibu.  Untuk kasus ibu yang gres saja melahirkan akan tetapi tidak menyusui bayinya, kadar prolaktin yang terkandung dalam payudara akan kembali normal sehabis 2-3 ahad pasca melahirkan. Sedangkan bagi ibu menyusui, kadang prolaktin dalam payudara seringkali meningkat. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya efek psikis atau stres, anastesi, operasi, rangsangan puting susu, korelasi kelamin, dan efek obat-obatan.

b. Proses Ejeksi atau Let Down (Sekresi Air Susu)
Air susu yang disekresi secara kontinu kedalam alveoli payudara tidak dengan gampang sanggup mengalir ke dalam sistem duktus. Melainkan membutuhkan tugas adonan refleks neurogenik dan hormonal yang melibatkan kelenjar hipofisis posterior dan oksitosin.

Ketika bayi mengisap, setengah menit pertama bayi tidak pribadi mendapatkan susu melainkan impuls sensorik harus ditransmisikan terlebih dahulu melalui saraf somatik puting susu ke medula spinalis ibu, kemudian ke hipotalamus yang karenanya menjadikan sinyal saraf yang membantu sekresi oksitosin pada ketika bersamaan juga menyekresi prolaktin. Oksitosin kemudian dibawa dalam darah ke kelenjar payudara yang menjadikan sel mioeptel yang terdapat di dinding luar alveoli berkontraksi sehingga terjadinya fatwa air susu dari alveoli ke dalam duktus. Kemudian, isapan bayi menjadi efektif dalam mengalirkan air susu. Dalam waktu 30 detik hingga 1 menit sehabis bayi mengisap, air susu akan dikeluarkan. Proses ini disebut ejeksi atau pengaliran (let down) air susu.

Pengisapan pada salah satu kelenjar payudara tidak hanya menjadikan fatwa air susu pada kelenjar payudara itu, melainkan juga pada kelenjar payudara sisi sebelahnya. Selain itu, ibu yang membelai bayi atau mendengar bayi menangis sanggup juga memperlihatkan cukup sinyal ke hipotalamus ibu untuk menjadikan pengaliran air susu.

D. FUNGSI PEMBERIAN ASI (AIR SUSU IBU)
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) segera pada bayi gres lahir atau sedikitnya hingga usia dua tahun memperlihatkan banyak manfaat, tidak hanya untuk bayi, melainkan juga untuk ibu dan masyarakat.

1) Manfaat bagi bayi
  • Melindungi dari serangan alergi karena mengandung IgA;
  • Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara;
  • Membantu pembentukan rahang yang bagus;
  • Mengurangi risiko terkena penyakit diabetes, kanker pada anak, dan diduga mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung;
  • Menunjang perkembangan motorik bayi.
2) Manfaat bagi ibu
  • Mudah, murah, mudah dan tersedia kapan saja;
  • Mempercepat involusi/memulihkan dari proses persalinan dan sanggup mengurangi perdarahan karena otot-otot di rahim mengerut, otomatis pembuluh darah yang terbuka itu akan terjepit sehingga perdarahan sanggup berhenti;
  • Mencegah kehamilan karena kadar prolaktin yang tinggi menekan hormon FSH sehingga ovulasi sanggup mencapai 99 %, apabila ASI diberikan secara terus-menerus tanpa aksesori selain ASI;
  • Meningkatkan rasa kasih sayang dan rasa nyaman antara ibu dan anak;
  • Mengurangi risiko penyakit kanker;
  • Membantu ibu menurunkan berat tubuh sehabis melahirkan;
  • Menurunkan risiko DM Tipe 2
3) Manfaat bagi keluarga
  • Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula, botol susu, serta kayu bakar atau minyak tanah untuk merebus air, susu, dan peralatannya;
  • Jika bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan lebih sedikit biaya guna perawatan kesehatan;
  • Penjarangan kelahiran karena imbas kontrasepsi LAM (The Lactation Amenorrhea Methods) dari ASI;
  • Jika bayi sehat berarti menghemat waktu dan juga tenaga keluarga karena ASI selalu siap tersedia dan keluarga tidak perlu repot membawa botol susu, air panas dan lain sebagainya ketika berpergian.
4) Manfaat bagi masyrakat
  • Menghemat devisa Negara karena tidak harus mengimpor susu formula dan peralatan lainnya;
  • Terciptanya negara yang sehat, kalau bayi yang lahir sehat;
  • Penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi yang sakit hanya sedikit;
  • Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan angka kematian;
  • Melindungi lingkungan karena tidak ada pohon yang dipakai sebagai kayu bakar untuk merebus air, susu dan peralatannya.

Sumber http://www.ilmudasar.com