Tuesday, June 20, 2017

√ Dasar-Dasar Dan Cara Pengambilan Sampel

Seperti yang sudah dijelaskan artikel artikel sebelumnya bahwa penarikan sampel dilakukan alasannya yaitu tidak memungkinkan penelitian dilakukan untuk seluruh elemen populasi. Untuk itu perlu kita ketahui cara pengambilan sampel yang tepat.


Beberapa alasan lain Mengapa perlu penarikan sampel adalah:



  • Keterbatasan waktu dan biaya

  • Tidak memungkinkan dilakukan untuk seluruh elemen populasi

  • Diketahui atau diasumsikan bahwa seluruh elemen populasi yaitu seragam


Terdapat dua cara pengambilan sampel yaitu secara acak (random) dan bukan acak (nonrandom).



Cara Pengambilan Sampel


1. Pengambilan Sampel dengan Metode Sampel acak (Random sampling)


Pengambilan sampel dengan cara acak yaitu salah satu cara yang paling direkomendasikan dalam penelitian.


Pengambilan sampel dengan acak adalah suatu cara pemilihan sejumlah elemen dari populasi untuk dijadikan sebagai anggota sampel dimana pemilihannya dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap elemen populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih sebagai anggota sampel.


Dari definisi sampel acak sudah sanggup dibayangkan bahwa pemilihan sampel dengan cara ini sanggup dipakai untuk memperkirakan kondisi populasi.


Metode pengambilan sampel dengan cara acak juga disebut sebagai probability sampling dimana setiap elemen populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel.


Untuk populasi dengan ukuran kecil pemilihan sampel sanggup dilakukan dengan memakai metode lotre.


Metode tersebut juga memenuhi kriteria probability sampling asalkan sebelumnya seluruh gulungan dicampur merata sebelum dilakukan pemilihan.


Untuk populasi yang berukuran besar diperlukan alat bantu berupa tabel angka random yang sudah dibentuk sedemikian rupa sehingga ketika dipakai sanggup menjamin ke acakan dari angka yang terpilih.


2. Pengambilan Sampel dengan Metode Sampel bukan acak (nonrandom sampling)


Pengambilan sampel bukan acak yaitu suatu cara pengambilan Element dari populasi untuk dijadikan sebagai anggota sampel dimana pemilihannya didasarkan kepada subjektivitas pemilih.


Metode pemilihan sampel dengan cara ini tidak memenuhi kaidah peluang artinya setiap elemen populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.


Pemilihan sampel yang tidak memakai kaidah peluang disebut sebagai nonprobability sampling.


Umumnya pemilihan sampel dengan cara ini dilakukan untuk kepentingan dengan beberapa pertimbangan tertentu contohnya biaya, waktu, dan petugas yang sedikit sehingga pemilihan sampel lebih pada aspek akomodasi peneliti.


Cara mana yang akan anda gunakan dalam penelitian anda? Tentu saja itu sangat tergantung kepada kebutuhan analisis yang akan anda gunakan.


Perlu dicatat bahwa pengambilan sampel dengan cara non random sampling tidak sanggup dipakai untuk kepentingan inferensial statistik.


Inferensial statistik yaitu metode yang dipakai untuk melaksanakan analisis dari sebagian data (sampel) untuk kemudian hingga pada estimasi atau penarikan kesimpulan mengenai aksara populasi atau data induknya.


Kesimpulan yang sanggup kita ambil dalam artikel ini yaitu dengan memakai metode probability sampling memungkinkan kita untuk melaksanakan analisis statistik.


Analisis statistik menyerupai pengujian hipotesis, menciptakan asumsi interval, serta memperkirakan besarnya tingkat kesalahan pengujian yaitu pecahan yang sanggup dilakukan disini.


Beberapa jenis probability sampling



  • Sampling Acak adalah sampling yang pemilihan elemen-elemen populasinya dilakukan secara acak (random). Pemilihan ini dilakukan dengan memakai lotere, undian atau tabel bilangan acak (table of random number).

  • Simple Random Sampling ialah samplin dimana pemilihan elemen populasi dilakukan sedemikian rupa , sehingga setiap elemen tersebut mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih.

  • Multistage Random Sampling merupakan sampling dimana pemilihan elemen anggota sampel dilakukan secara bertahap.

  • Cluster Randim Sampling adalah sampling dimana elemen terdiri dari elemen-elemen yag lebih kecil disebut klaster. Klaster yang terpilih sebagai sampel, maka seluruh elemennya harus diteliti satu per satu. Berbeda dengan stratified random sampling dimana setiap stratum diambil sampelnya untuk menciptakan asumsi guna mewakili parameter dari stratum yang bersangkutan.

  • Systematic Random Sampling ialah sampling dimana pemilihan elemen pertama dipilih secara acak (random), sedangkan elemen berikutnya dipilih secara sistematis berjarak k, dimana k = N/n. Caranya sebagai berikut : pilih salah satu angka secara acak dari 1 hingga dengan k.

  • Stratified Random Sampling yaitu sampling dimana pemilihan elemen anggota sampel dilakukan sebagai berikut.

  • pertama, populasi dipecah atau dibagi menjadi populasi yang lebih kecil yang disebut STRATUM. Pembuatan STRATUM harus homogen atau relatif homogen, contohnya menjadiStratum (k= 2,3 atau lebih).

  • kedua, setiap STRATUM diambil sampel secara acak, kemudian dibentuk asumsi untuk mewakili STRATUM yang bersangkutan.

  • ketiga, pada asumsi untuk seluruh populasi dipergunakan rumus gabungan.


Demikian artikel mengenai dasar-dasar dan cara pengambilan sampel dalam penelitian.


Jika ada yang ingin ditanyakan atau silakan olok-olokan pertanyaan di kolom komentar atau kirimkan melalui email yang tersedia pada halaman kontak.


Baca juga :




Sumber https://statmat.id