Friday, August 24, 2018

√ Tugas Dan Perilaku Konkret Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka – Perkembangan negara Indonesia tidak terlepas dari tugas Pancasila sebagai ideologi negara. Kelima sila yang terkandung didalamnya menjadi anutan dalam kehidupan berbangsa dan negara. Meski merupakan dasar negara yang harus dijunjung tinggi. Namun, pancasila sebagai ideologi terbuka mempunyai tugas yang sangat faktual ketika ini. Walaupun dicetuskan oleh bapak bangsa pada kurun kemerdekaan. Akan tetapi, nilai luhurnya sanggup menyesuaikan diri dengan kehidupan modern.


Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka


Pancasila sebagai ideologi bersifat terbuka, tidak kaku, dan luwes. Dan yang lebih penting yaitu sanggup dijadikan teladan untuk generasi kini sebab isinya sangat fleksibel. Dengan menerapkan  ideologi terbuka dibutuhkan fungsi dari dasar negara tersebut bukan sekedar goresan pena yang harus dihafalkan. Melainkan juga anutan untuk menentukan perilaku masyarakat yang sesuai dengan harapan negara.


 Perkembangan negara Indonesia tidak terlepas dari tugas Pancasila sebagai ideologi negara √ Peran dan Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka


Banyak yang salah kaprah bahwa pancasila sebagai ideologi terbuka mengekang warganya untuk tunduk pada dasar negara tersebut. Kenyataannya yaitu sifat terbukanya cocok diaplikasikan untuk segala perkembangan zaman. Misalnya contoh keterbukaan ideologi pancasila dalam bidang politik yang memperlihatkan hak penuh kepada penduduk untuk menentukan dan dipilih menurut sistem demokratis. Adapun peran Pancasila pada kehidupan kini adalah.


Peran Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka




  1. Terus berkembang sesuai dengan perubahan zaman




Nilai dasar pancasila sebagai ideologi tetap tidak berubah. Yang menyesuaikan yaitu nilai instrument sebagai pendukung serta nilai simpel sebagai aplikasinya. Makara semua tantangan yang dihadapi oleh generasi ketika ini sanggup diselesaikan jikalau memakai anutan yang benar yaitu Pancasila. Mengadopsi huruf negara absurd justru kurang sesuai, sebab budaya yang dimiliki berbeda.




  1. Memberikan orietasi ke depan




Pengertian pancasila sebagai ideologi terbuka justru bukannya mengharuskan untuk menoleh ke belakang, melainkan memperlihatkan pandangan mengenai segala tantangan yang akan dihadapi kelak. Makara generasi milenialis sanggup menghadapi kurun globalisasi dan keterbukaan yang ketika ini dikuasai oleh negara asing. Dengan berpegang teguh kepada pancasila sebagai ideologi maka akan tercipta keseimbangan antara harapan bangsa dan penerapannya dalam kehidupan bermasyarakat.




  1. Mempertahankan jiwa dan kepribadian bangsa




Di tengah arus globalisasi yang terjadi ketika ini, pancasila sebagai ideologi terbuka menjadi dasar negara yang mengayomi warganya. Tidak sedikit yang berpindah haluan dengan meninggalkan jati diri bangsa. Tentu saja itu bukan perilaku positif terhadap Pancasila yang harus dicontoh. Ideologi yang sudah ada semenjak dulu harus dipupuk biar terpelihara dengan baik. Jika generasi ketika ini mengaplikasikan nilai simpel yang ada didalamnya, maka kehidupan yang tenang dan kondusif sanggup terwujud.




  1. Menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman




Tantangan terbesar yang dihadapi negara yaitu lunturnya budaya toleransi. Ini menjadi tanda tidak dipahaminya nilai dasar pancasila sebagai ideologi terbuka. Akibatnya sesama warga negara menjadi tidak akur sebab perbedaan prinsip yang terjadi. Pancasila mengajarkan untuk menghormati keberagaman dan menjunjung tinggi asas persatuan.


Jadi perbedaan menjadi hal lumrah yang sudah ada semenjak dulu mengingat kondisi geografis Indonesia yang cukup luas. Dengan berpegang teguh pada Pancasila dibutuhkan warganya sanggup menjalin hubungan yang baik sebab mempunyai harapan yang sama.


Baca juga : Pancasila sebagai dasar negara


Di generasi modern ketika ini, tugas pancasila sebagai ideologi terbuka hanya dijadikan teks semata dan tidak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lunturnya rasa cinta terhadap bangsa dan negara menjadi penyebab utamanya. Makara ego yang dimiliki oleh warga menjadi semakin meningkat. Dan jikalau ada perbedaan, maka perpecahan pribadi terjadi. Padahal dengan berpegang teguh pada nilai dasar Pancasila, tantangan yang ada sanggup diselesaikan tanpa perlu mengubah anutan dan harapan bangsa yang memang sudah ada semenjak dulu.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com