Cara resensi buku. Cara meresensi buku yang baik & benar sangat diharapkan apabila kalian ingin menciptakan suatu resensi buku khususnya apabila buku tersebut terbukti sudah populer.
Resensi buku tersebut sendiri merupakan suatu pertimbangan ataupun evaluasi seseorang terhadap buku sudah diterbitkan yang telah banyak beredar di masyarakat.
Dalam menciptakan suatu resensi buku dihentikan sembarangan alasannya yaitu ada banyak sekali sudut penting yang harus diperhatikan. Apabila suatu referensi resensi buku berisi hal-hal yang positif ataupun berisikan evaluasi yang baik, maka resensi tersebut sanggup kuat terhadap naiknya pembelian buku.
Dikarenakan dihentikan sembarangan dalam menciptakan resensi pengetahun, meresensi buku novel, meresensi cerpen dan ceresensi film, maka hari ini saya bakal memperlihatkan gimana cara resensi buku yang baik & benar, baik itu resensi buku pengetahuan, buku novel, cerpen dan film.
Cara meresensi buku fiksi dan non fiksi tergolong sama, tidak ada perbedaan cara cara meresensi buku fiksi dengan non fiksi.
Cara meresensi buku fiksi dan non fiksi tergolong sama, tidak ada perbedaan cara cara meresensi buku fiksi dengan non fiksi.
CARA MEMBUAT RESENSI BUKU
Dalam menciptakan resensi buku yang baik dan benar, anda harus sanggup memahami referensi resensi buku yang ada dibagian bawah halaman artikel ini, referensi resensi buku novel yang sanggup dicontoh yaitu novel Laskar Pelangi.
Nah ada banyak sekali sudut ataupun unsur yang haruslah dilakukan meresensi novel, buku pegetahuan, cerpen dan film, diantaranya ialah sebagai berikut dalam 21 cara meresensi buku (6 langkah-langkah meresensi buku + 6 Unsur resensi buku + 4 Susunan resensi buku + 5 Syarat penyusunan resensi buku)
Nah ada banyak sekali sudut ataupun unsur yang haruslah dilakukan meresensi novel, buku pegetahuan, cerpen dan film, diantaranya ialah sebagai berikut dalam 21 cara meresensi buku (6 langkah-langkah meresensi buku + 6 Unsur resensi buku + 4 Susunan resensi buku + 5 Syarat penyusunan resensi buku)
Langkah langkah menulis resensi
- Membuat penjajakan terhadap buku yang bakal diresensi. Hal yang harus dijajaki mencakup tema buku, penerbit, pengarang, & katagori buku.
- Membaca buku yang bakal diresensi dengan cara tuntas & intensif untuk memahami isi buku dengan cara menyeluruh.
- Memberi tanda bagian-bagian yang dianggap penting & bakal dimunculkan dalam resensi.
- Membuaat inti sari buku.
- Menentukan perilaku terhadap buku. Sikap tersebut meliputi:
- Organisasi ataupun karangan penulisan, mencakup kohesi & koherensi antarbagian yang ditulis;
- Isi penyataan, mencakup gimana bobot ide, analisis, penyajian data, & pedoman yang disampaikan;
- Bahasa, mencakup pemilihan kata, struktur kalimat, & penerapan ejaan;
- Aspek teknis, mencakup tata letak, tata wajah, & sebagainya.
Unsur-unsur yang dinilai dalam resensi buku
Berikut unsur unsur meresensi buku pengetahuan, meresensi novel, meresensi cerpen dan meresensi film:
- Tipe/jenis buku, apakah yang tergolong fiksi ataupun nonfiksi. Apabila buku tersebut buku fiksi, ditunjukkan apakah tergolong cerpen, novel, antologi puisi, ataupun tipe lainnya.
- Kemurnian ide, apakah buku tersebut hasil karya orisinil dari pengarangnya, ataupun merupakan buku jiplakan dari buku yang sempat terbit.
- Bentuk, apakan buku tersebut disusun dengan cara praktis, ilustrasi pada kover, ilustrasi dalam isi buku, tipe kertas yang dipakai, tipe huruf, & sebagainya.
- Isi, menjelaskan mengenai unsur intrinsik & ekstrinsik (untuk buku fiksi).
- Bahasa, menjelaskan mengenai gaya bahasa, penyampaian, keterbacaan, & sebagainya.
- Kesimpulan, mengungkap apakah buku tersebut pantas ataupun tidak untuk dibaca.
Susunan Bahasa Resensi Buku
Berikut empat susunan resensi buku pengetahuan, meresensi novel, meresensi cerpen dan merensi film:
- Pendahuluan, memberi tahu keadaan buku, misalnya judul, nama pengarang, nama penerbit, jumlah halaman, & sebagainya.
- Sinopsis buku, mengemukakan isi buku dengan cara simpel sebagai bukti pemahaman resensator.
- Komentar, berisi komentar terhadap isi buku.
- Kesimpulan, berisi keputusan pantas & tidak mengenai isi buku & fungsi isi buku bagi pembaca.
Syarat penyusunan resensi buku
Berikut syarat penyusunan resensi buku:
- Objektif, singkat, padat, tapi menyeluruh.
- Jelas & pribadi pada sasaran.
- Lugas, jujur, & sesuai performa pembaca.
- Memakai bahasa ilmiah.
- Mempunyai nilai guna ataupun berkhasiat bagi pembaca.
Contoh Resensi Novel Laskar Pelangi Lengkap
Nah, referensi resensi buku singkat sangatlah gampang dibentuk namun menulis resensi buku itu yang usang (30 menit - 2 jam).
Contoh cara meresensi novel sudah saya buat dibawah ini, tentu kalian sudah mengenal novel laskar pelangi alasannya yaitu novel laskar pelangi dulu sangat terkenal dimana-mana alasannya yaitu ceritanya yang sangat menginspirasi banyak orang, maka referensi resensi buku novel laskar pelangi ini dibangun untuk referensi untuk PR sekolah kau saja. Berikut contoh meresensi buku novel Laskar Pelangi:
Judul Buku : Laskar Pelangi
Penulis : Andrea Hirata
Negara : Indonesia
Bahasa : Indonesia
Genre : Roman
Terbit :Cetakan III, Juli 2007
Halaman :xxxiv, 529 halaman
Penerbit : Bentang
Harga :Rp.69.000,
ISBN : ISBN 979-3062-79-7
Sinpilihans Laskar Pelangi
SD Muhammadiyah nampak ringkih & menyedihkan kalau dibandingkan sekolah-sekolah PN Timah (Perusahaan Negara Timah). Mereka sangat tersudut dalam ironi yang begitu besar alasannya yaitu kemiskinannya justru berada di tengah-tengah gemah ripah dari kekayaan PN Timah yang mengeksploitasi tanah mereka.
Kesusahan terus dialami oleh sekolah kampung itu. Sekolah yang dibangun dari jiwa yang lapang dada & juga kepeloporan dua orang guru yaitu, seorang kepala sekolah yang sudah berumur tua, Bapak Harfan Efendy Noor & bunda guru yang muda, Bunda Muslimah Hafsari, & juga sangat miskin, berusaha untuk mempertahankan dengan semangat yang sangat besar pendidikan dengan terseok-seok. Sekolah yang hampir dibubarkan oleh pengawas sekolah Depdikbud Sumsel dikarenakan kekekuranganan murid itu, tetapi terselamatkan berkah dari seorang anak idiot yang selama masa bersekolah tidak sempat memperoleh rapor.
Sekolah yang berlangsung melewati uluran tangan dari para donatur di komunitas marjinal tersebut yang begitu miskin: gedung sekolah yang sudah bobrok, ruang kelas hanya beralaskan tanah, mempunyai atap yang bolong-bolong, dengan dingklik seadanya, kalau malam hari digunakan untuk menyimpan fauna ternak, bahkan hanya sebuah kapur tulispun terasa amat mahal bagi sekolah ini yang hanya sanggup untuk menggaji guru & kepala sekolahnya hanya dengan sekian kilo beras, hingga para guru tersebut terpaksa untuk menafkahi keluarganya dengan pekerjaan yang lain. Bahkan kepala sekolah berkaerja dengan mencangkul sebidang kebun & juga sang bunda guru mendapatkan jasa jahitan.
Kendati demikian, keajaiban seakan terjadi setiap hari di sekolah yang kelihatan dari jauh misalnya bangunan hampir roboh. Semuanya terjadi alasannya yaitu semenjak hari pertama kelas satu kepala sekolah & juga bunda guru muda yang hanya bermodalkan berijazah SKP (Sekolah Keahlian Putri) telah berhasil untuk mengambil hati dari sebelas belum dewasa kecil miskin itu. Lama-kelamaan mereka berdua pundak membahu untuk membesarkan hati dari kesebelas belum dewasa tadi agar percaya diri, berani berkompetisi, agar menghargai & mengakibatkan pendidikan sebagai hal sangat penting dalam hidup.
Mereka mendidik kesebelas muridnya tersebut agar tegar, tekun, pantang menyerah, & gagah berani menghadapi tantangan sebesar apapun. Kedua guru tersebut juga merupakan guru yang ulung jadi menghasilkan seorang murid sangat sangat & mereka sanggup mengasah talenta banyak sekali dari murid lainnya. Pak Harfan & Bu Mus juga memperlihatkan cinta sesama juga mereka amat mencintai kesebelas muridnya. Kedua guru yang miskin tersebut memperlihatkan julukan terhadap kesebelas murid tersebut sebagai para Laskar Pelangi.
Keajaiban terjadi pada ketika sekolah Muhamadiyah, dipimpin oleh salah satu dari laskar pelangi yang sanggup menjuarai karnaval dengan mengalahkan sekolah PN & keajaiban juga mencapai puncaknya pada ketika tiga orang anak anak buah dari laskar pelangi (Ikal, Lintang, & Sahara) sanggup menjuarai lomba cerdas tangkas mengalahkan sekolah-sekolah PN & sekolah-sekolah negeri yang lain. Sebuah prestasi yang sudah puluhan tahun rutin digondol sekolah-sekolah PN.
Tak hayal, kejadian sangat menyedihkan menimpa sekolah Muhamadiyah ketika Lintang, siswa yang paling jenius dari anak buah laskar pelangi tersebut haruslah berhenti sekolah padahal hanya tinggal satu triwulan lagi untuk menuntaskan SMP. Ia haruslah berhenti alasannya yaitu ia anak pria tertua yang haruslah menghidupi keluarganya, alasannya yaitu ketika tersebut ayahnya meninggal dunia ataupun wafat. Belitong kembali ditimpa ironi yang sangat besar alasannya yaitu seorang anak yang jenius haruslah keluar dari sekolah alasannya yaitu alasan anggaran & nafkah keluarga justru disekelilingnya PN Timah menjadi terus kaya raya dengan mengekploitasi tanah para leluhurnya.
Meskipun pada awal tahun 90-an sekolah Muhamadiyah tersebut alhasil ditutup dikarenakan tidak sanggup membiayai diri sendiri, namun semangat, integritas, keluruhan budi, & ketekunan yang diajarkan oleh Pak Harfan & Bu Muslimah tersebut masih hidup dalam hati para laskar pelangi. Akhirnya kedua guru sanggup gembira alasannya yaitu dari sebelas orang anak buah laskar pelangi sekarang sudah ada yang menjadi wakil rakyat, ada juga yang menjadi research and development manager di salah satu perusahaan multi nasional yang terpenting di negeri ini, & juga ada yang memperoleh bea siswa international lalu meperbuat research di University de Paris, Sorbonne & lulus S2 dengan predikat with distinction dari sebuah universitas terkemuka di Inggris.
Semua itu, merupakan buah dari sebuah pendidikan adat & kecintaan intelektual yang ditanamkan oleh Bu Mus & Pak Harfan. Kedua orang luar biasa yang bahkan belum sempat keluar dari pulau mereka sendiri yang berada di ujung paling Selatan Sumatera sana.
Isi Pokok Novel Laskar Pelangi:
Tema
Persahabatan sepuluh anak yaitu Ikal, Mahar, Lintang, Harun, Syahdan, A Kiong, Trapani, Borek, Kucai & satu-satunya perempuan di kelas mereka, Sahara dari orang kecil yang mempunyai harapan yang tinggi dengan bersekolah di pendidikan rakyat kecil Sekolah Muhamadiyah.
Tokoh & Perwatakan
- Kucai : Banyak Bicara
- Sahara : Keras Kepala
- A Kiong : Sopan & Tidak banyak Aneh
- Harun : Baik hati
- Aku sebagai Haikal : Tidak Praktis Putus Asa
- Ayahku/ayah Haikal : Baik
- Pak K.A Harpan Noor : Baik
- Borek : Nakal
- Ibu N.A : Penyabar
- Lintang : Pantang Menyerah
- Mahar : Imajinatif
- Trapani : Manja & Cerdas
Alur
Di dalam novel ini menggunakan alur maju.
Sudut Pandang
Memakai kata ganti orang pertama tunggal ataupun menggunakan akuan sertaan, alasannya yaitu dalam penceritaan novel penulis menggunakan kata aku.
Gaya Bahasa
Di sini saya tidak mengenal gaya bahasanya, alasannya yaitu ada kata-kata yang susah untuk dipahami ataupun sanggup anda mengerti. Hal ini dikarenakan untuk menyesuaikan bahasa menurut tempat yang diceritakan yaitu di Bangka Belitong, tempat terpencil yang belum meluas bahasanya.
Latar (Setting)
- Tempat : di sekolah, di bawah pohon, di gua, & di rumah.
- Suasana : menyenangkan, menyedihkan, & menegangkan.
- Kapan : siang hari, sore hari, & malam hari.
Baca Juga:
Nah itulah artikel cara meresensi buku dan referensi resensi singkat novel Laskar Pelangi. Semoga dengan adanya artikel contoh resensi buku novel Laskar Pelangi tersebut, maka PR bahasa Indonesia anda sanggup terselesaikan. Jika ingin melihat referensi lain dalam resensi buku novel, maka klik disini (15 referensi resensi novel).
Terima kasih telah membaca artikel contoh resensi buku fiksi yaitu novel Laskar Pelangi. Nah untuk referensi resensi buku non fiksi akan admin update ya lain kali hehe.
Sumber http://www.faktakah.com