Uji Analisis Korelasi Dengan Program SPSS | Setelah uji persyaratan analisis data terpenuhi biasanya peneliti akan melaksanakan uji analisis data. Uji hubungan dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan sebaliknya. Hubungan variabel X dan Y bersifat:
a. Positif, artinya bila X naik, maka Y naik.
b. Negatif, artinya bila X naik, maka Y turun.
a. Positif, artinya bila X naik, maka Y naik.
b. Negatif, artinya bila X naik, maka Y turun.
Dalam jadwal SPSS terdapat tiga metode sederhana diantaranya ialah Pearson Correlation, Kendall’s tau-b, dan Sepearman Correlation. Pearson Correlation dipakai untuk skala interval dan rasio, sedangkan Kendall’s tau-b dan Sepearman correlation lebih cocok untuk skala ordinal.
Mungkin eksklusif saja ya..kali ini kita bahas langkah-langkah Uji Analisis Korelasi Dengan Program SPSS: Saya memiliki data mengenai Prestasi, Motivasi dan Minat Belajar, disini saya ingin menguji hubungan yang signifikan antara motivasi, minat berguru dan prestasi.

1. Buka lembar kerja gres pada jadwal SPSS.
2. Klik Variable View pada SPSS data editor.
3. Pada kolom Name, klik prestasi pada baris pertama, motivasi pada baris kedua, dan minat pada baris ketiga.
4. Pada kolom Decimals, ketik 1 untuk baris pertama, dan ketik 0 untuk baris kedua dan ketiga.
5. Pada kolom Label, ketik Prestasi berguru untuk baris pertama, Motivasi Belajar pada baris kedua, dan Minat Belajar pada baris ketiga.
6. Abaikan kolom yang lainnya.

7. Klik Data View, pada SPSS Data editor.
8. Ketik datanya menyerupai data di atas sesuai dengan variabelnya.
9. Dari hidangan utama SPSS, pilih hidangan Analyze - Correlate - Bevariate
10. Masukkan semua variabel pada kolom Variables
11. Untuk kolom Correlation coefficients, pilih Pearson, pada Test of Significance, pilih Two- tailed
12. Klik Flag Significant correlations

13. Klik OK untuk mengakhiri perintah. Maka tampilan outputnya ialah menyerupai dibawah ini:

Penjelasan dari ourput di atas:
Pada output terlihat hubungan antara Prestasi dengan Motivasi menghasilkan angka 0,732. Angka tersebut menawarkan kuatnya hubungan antara Prestasi dengan Motivasi alasannya ialah nilai r di atas 0,5. Sedangkan tanda ‘*’ menawarkan bahwa semakin tinggi Motivasi, maka akan semakin tinggi prestasinya, dan bergitu sebaliknya.
Untuk hubungan antara Prestasi dengan Minat yang menghasilkan angka 0,156. Angka tersebut berarti kedua variabel memiliki hubungan yang sangat lemah alasannya ialah di bawah 0,5.
Sedangkan untuk hubungan antara Motivasi dengan Minat menghasilkan angka -0,219. Angka tersebut berarti kedua variabel memiliki hubungan yang lemah alasannya ialah di bawah 0,5. Tanda negatif (-) menawarkan hubungan yang berlawanan, bila motivasi tinggi maka minat belajarnya rendah, dan sebaliknya.
Penarikan Kesimpulan:
a. Berdasarkan nilai probabilitas: bila probabilitas > 0,05 maka tidak terdapat korelasi, dan sebaliknya bila probabilitas < 0,05 maka terdapat korelasi.
Prestasi dengan motivasi diperoleh nilai probabilitas = 0,016 < 0,05, maka terdapat hubungan yang signifikan. Nilai probabilitas prestasi dengan minat = 0,668 > 0,05, maka tidak terdapat hubungan yang signifikan. Nilai probabilitas motivasi dengan minat 0,534 > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan.
b. Berdasarkan tanda ‘*’ yang diberikan SPSS
Signifikan tidaknya hubungan dua variabel sanggup juga dilihat dari adanya tanda ‘*’ pada pasangan data yang dikorelasikan pada proses perhitungan di atas. Dari pasangan di atas hanya pasangan prestasi dengan motivasi yang diberi tanda *. Ini berarti pasangan prestasi berguru dengan motivasi berguru memiliki hubungan yang signifikan, sedangkan pasangan yang lainnya ada hubungan, tetapi hubungan yang tidak signifikan.
Sekian artikel dengan judul Uji Analisis Korelasi Dengan Program SPSS agar sanggup bermanfaat. Selanjutnya Uji Regresi
[Search : Uji Analisis Korelasi dengan Program SPSS, Langkah-langkah melaksanakan Uji Analisis Korelasi dengan Program SPSS versi 21]
[Sumber Rujukan : Widiyanto, Joko. 2012. SPSS For Windows. Surakarta: Badan Penerbit-FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta]
Sumber http://www.konsistensi.comLihat: VIDEO Analisis Korelasi Pearson SPSS