Sunday, May 20, 2018

√ Pengertian Dan Pola Kalimat Ungkapan Lengkap

Pengertian dan Contoh Kalimat Ungkapan - Pernahkah Anda mendengar kata-kata menyerupai “panjang tangan”, “kepala batu”, dan masih banyak lagi. Dalam ragam bahasa Indonesia kata – kata tersebut merupakan ungkapan.

Ungkapan sendiri merupakan sebuah frasa idiomatic yang terbentuk dari campuran kata yang maknanya bukan ditafsirkan menurut kata – kata pembentuknya, tetapi telah membentuk makna baru.

Dikarenakan ungkapan terbentuk dari campuran kata – kata yang berbeda, maka untuk mengidentifikasi apakah campuran kata tersebut merupakan ungkapan atau tidak, perlu dilihat ke dalam konteks kalimat yang menyertainya. Hal ini dikarenakan campuran kata tersebut sanggup mempunyai dua makna yang berbeda yaitu makna bekerjsama (denotasi) dan makna kiasan (konotasi).

Contoh:

Gulung tikar

Gabungan kata teresebut belum sanggup dikatakan sebagai ungkapan jikalau belum disertakan ke dalam kalimat alasannya yaitu maknaya belum jelas.

1. Andi diperintah oleh ibunya untuk gulung tikar yang ada di ruang tamu.
2. Akibat tidak ada yang membeli barang dagangannya, pengusaha itu gulung tikar.

Kalimat no dua merupakan kalimat ungkapan alasannya yaitu “gulung tikar” membentuk makna konotasi yaitu bangkrut, sedangkan kalimat pertama bukan merupakan ungkapan alasannya yaitu “gulung tikar” yang dimaksud yaitu makna denotasi yaitu menggulung tikar.

Contoh – teladan ungkapan beserta kalimatnya

Buah bibir = Topik pembicaraan
Akibat kelakuan nakalnya, Budi menjadi buah bibir di masyarakat sekitar rumahnya.

Buah tangan = Oleh – oleh
Bibi membawa oleh-oleh dari kampung titipan nenekku.

Buah hati = Anak
Sudah usang pasangan itu menantikan buah hati, tetapi belum juga mendapatkannya.

Kepala cuek = Tenang
“Setiap persoalan harus diselesaikan dengan kepala dingin,” nasehat Pak Raden.

Keras kepala / Kepala kerikil = Bandel
Sudah berapa kali ia diingatkan, tetapi tetap saja ia keras kepala.

Kepala udang = Bodoh
“Dasar kepala udang!” bentaknya.

Panjang tangan = Suka mencuri
Di kelasku sering terjadi kehilangan barang, alasannya yaitu ada si panjang tangan diantara kami.

Ringan tangan = Suka menolong
Ani sangat disukai oleh teman-temannya alasannya yaitu ia ringan tangan.

Panjang nalar = Orang yang cerdik
Penjahat itu dijuluki si panjang nalar alasannya yaitu berhasil menipu korbannya beberapa kali.

Tangan kosong = Tak membawa apa – apa
Polisi itu melumpuhkan penjahat dengan tangan kosong.

Angat tangan = Menyerah
Setelah ditodong pistol oleh polisi, penjahat itu angkat tangan.

Omong kosong = Bualan
Aku sudah muak dengan omong kosong si Budi.

Tinggi hati = Sombong
Janganlah menjadi orang yang tinggi hati alasannya yaitu semua insan sama di mata tuhan.

Setengah hati = Tak sungguh – sungguh
Dia bekerja dengan setengah hati, balasannya pekerjaannya tidak maksimal.

Angkat kaki = Pergi
Aku memintanya untuk angkat kaki dari hadapanku segera.

Muka tembok = Orang yang tak tahu malu
Budi memang muka tembok, ia selalu saja mengganggu gadis – gadis di sekitarnya.

Hidung panjang = Orang yang suka berbohong
Jangan mempercayai si hidung panjang kalau tidak mau kecewa dibuatnya.

Gelap mata = Hilang kesabaran
Pak raden menjadi gelap mata sehingga ia membanting semua barang – barangnya.

Besar lisan = Orang yang suka membual
Aku tidak kuasa lagi mendengar si besar lisan itu berbicara.

Tulang punggung = Orang yang bertanggung jawab denga kehiduan seseorang
Joni sudah menjadi tulang punggung keluarga semenjak ia tamat dari SMP.
Advertisement

Banting tulang = Kerja keras
Dia selalu banting tulang siang dan malam untuk menghidupi keluarganya.

Tulang rusuk = Pasangan hidup
Setelah usang sendiri, akhirnya saya menemukan tulang rusukku.

Berputih tulang = Mati
Lebih baik berputih tulang daripada hidup penuh kesengsaraan.

Naik darah = Marah
Karena bukunya hilang, Shinta naik darah di kelas.

Darah biru = Bangsawan
Tak ada yang mengetahui bahwa Agung yaitu keturunan darah biru.

Bunga tidur = Mimipi
“Jangan takut semua itu hanya bunga tidur semata,’’ kata ibu.

Bunga desa = Gadis cantik
Semua cowok merebutkan Ani yang merupakan bunga desa di kampung Jonggol.

Bunga bank = Uang deposito
Ayah mengahadiahi saya bunga bank di ualng tahunku yang ke 23.

Bunga bangsa = Pahlawan
msdhdfang – p0juang yang gugur di medan pertempuran itu menjadi bunga bangsa kita.

Bintang lapangan = Pemain yang hebat
Ronaldo menajadi bintang lapangan di pertandingan semalam.

Naik daun = Sedang terkenal
Penyayi gres itu sekarang sedang naik daun.

Kambing hitam = Orang yang dipersalahkan
Budi suka mencari kambing hitam untuk menutupi perbuatannya.

Jago merah = Api
Bangunan di Pasar Rebo hangus dilalap si jago merah kemarin malam.

Meja hijau = Pengadilan
Akibat perbuatannya, ia diseret ke maja hijau.

Kutu buku = Orang yang suka membaca
Ani mengkoleksi ratusan buku dirumahnya alasannya yaitu ia yaitu si kutu buku.

Asam garam = Pengalaman hidup
Kakek telah memakan asam garam yang sangat banyak jikalau dibandingan dengan diriku.

Naik pitam = Marah
Pak Sobri naik pitam saat mendengar anaknya ditangkap polisi.

Hotel prodeo = Penjara
Penjahat itu mendekap di hotel prodeo

Sebatang kara = Hidup sendiri
Dirinya hanyalah sebatang kara tanpa orang bau tanah dan sanak keluarga.

Kambing hitam = Orang yang dituduh bersalah
Dia dikambing hitamkan oleh sahabat – temannya.

Sumber http://www.kelasindonesia.com