Pengertian dan Contoh Kalimat Denotasi - Berdasarkan makna yang dikandunganya, kalimat digolongkan menjadi dua jenis kalimat yaitu denotasi dan konotasi. Pada artikel kali ini marilah kita membahasa kalimat denotasi.
Kalimat denotasi yaitu kalimat yang merujuk kepada makna yang sebenarnya. Dengan kata lain, kalimat denotasi tidak menyembunyikan makna khusus atau mempunyai arti lain alasannya kalimat denotasi memberikan apa yang sebetulnya tertulis di dalam kalimat tersebut.
Dalam penggunaannya, kalimat denotasi sering dipakai pada teks – teks ilmiah mirip jurnal, laporan ilmiah, laporan penelitian, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan kaliamat denotasi tidak mempunyai keambiguitasan atau tafsir ganda yang hanya terjadi pada kalimat konotasi.
Cara Membedakan Kaliamat Denotasi dan Kalimat Konotasi
Untuk membedakan apakah suatu kalimat merupakan kalimat konotasi atau bukan yaitu dengan cara melihat ke dalam konteks kalimat tersebut, apakah mempunyai makna ganda atau tidak. Jika mempunyai makna ganda, maka kalimat tersebut yaitu kalimat konotasi.
Contoh:
1. Pria itu menyeret tetangganya ke meja hijau untuk mendapat pengadilan.
2. Pria itu menaruh barang bawaannya di atas meja hijau yang ada di ruangan itu.
Kalimat pertama pada teladan di atas mempunyai makna ganda atau ambiguitas, apakah “meja hijau” merupakan benar – benar meja berwarna hijau ataukah hal yang lain. Sedangkan pada kalimat nomor dua, tidak ditemukan keambiguitasan, meja hijau yang dimaksudkan yaitu benar – benar meja yang berwarna hijau.
Oleh alasannya itu, kalimat nomor dua merupakan kalimat denotasi.
Contoh – Contoh Kalimat Denotasi
Kalimat denotasi yaitu kalimat yang merujuk kepada makna yang sebenarnya. Dengan kata lain, kalimat denotasi tidak menyembunyikan makna khusus atau mempunyai arti lain alasannya kalimat denotasi memberikan apa yang sebetulnya tertulis di dalam kalimat tersebut.
Dalam penggunaannya, kalimat denotasi sering dipakai pada teks – teks ilmiah mirip jurnal, laporan ilmiah, laporan penelitian, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan kaliamat denotasi tidak mempunyai keambiguitasan atau tafsir ganda yang hanya terjadi pada kalimat konotasi.
Cara Membedakan Kaliamat Denotasi dan Kalimat Konotasi
Untuk membedakan apakah suatu kalimat merupakan kalimat konotasi atau bukan yaitu dengan cara melihat ke dalam konteks kalimat tersebut, apakah mempunyai makna ganda atau tidak. Jika mempunyai makna ganda, maka kalimat tersebut yaitu kalimat konotasi.
Contoh:
1. Pria itu menyeret tetangganya ke meja hijau untuk mendapat pengadilan.
2. Pria itu menaruh barang bawaannya di atas meja hijau yang ada di ruangan itu.
Kalimat pertama pada teladan di atas mempunyai makna ganda atau ambiguitas, apakah “meja hijau” merupakan benar – benar meja berwarna hijau ataukah hal yang lain. Sedangkan pada kalimat nomor dua, tidak ditemukan keambiguitasan, meja hijau yang dimaksudkan yaitu benar – benar meja yang berwarna hijau.
Oleh alasannya itu, kalimat nomor dua merupakan kalimat denotasi.
Contoh – Contoh Kalimat Denotasi
- Budi mempunyai tangan yang panjang lebih panjang dari tangan insan rata – rata.
- Kumbang Banteng mempunyai kepala yang keras jikalau dibandingkan dengan kumbang lainnya.
- Melihat pembantunya sedang mengepel lantai, ia mengangkat kakinya ke atas meja.
- Ular, kadal, dan beberapa jenis binatang reptil lainnya yaitu binatang berdarah dingin.
- Belalang mempunyai darah berwarna biru yang disebut hemosianin.
- Penyakit kulit ini awalnya menyababkan wajah terasa gatal, tetapi sehabis beberapa hari wajah akan terasa tebal.
- Beberapa jenis spesies kutu berpindah ke inang lainnya dengan cara melompat.
- Akibat rasa marahnya yang keluar tiba – tiba, ia membanting tulang yang ada di sampingnya.
- Tulang rusuk berfungsi untuk melindungi organ – organ penting yang ada di dalam rongga dada.
- Duduklah dengan posisi yang benar supaya tulang punggung tidak menjadi rusak alasannya bengkok.
- Pak walikota meresmikan sebuah lapangan sepak bola gres yang diberi nama Lapangan Dada.
- Ikan paus biru mempunyai verbal besar yang bisa menelan sebuah kapal motor dan seluruh awaknya.
- Akibat digigit oleh serangga, indera pendengaran Budi menjadi merah.
- Ida hidup sendiri sehabis ditinggal mati ke dua orang tuannya.
- Gajah mempunyai organ hati yang paling besar di antara binatang mamalia berkaki empat lainnya.
- Budi sangat nakal meskipun sudah diperingati beberapa kali tetap saja berbuat mirip itu.
- Dalam ceritanya, Pinokio akan mempunyai hidung panjang sehabis berbohong.
- Pak Raden sedang menggulung tikar yang ada di ruang tamu.
- Wajah Ani bermetamorfosis merah sehabis mendapat kebanggaan dari pak guru.
- Andre pribadi mengangkat tangannya dikala guru memanggil namanya.
- Bunga Christantemum banyak tumbuh di pedesaan daripada di perkotaan.
- Para penari itu menggunakan topeng sesuai dengan abjad yang dimainkannya masing – masing.
- Shinta yaitu keturunan ningrat kerajaan di tempat asalnya.
- Bangunan itu hancur alasannya api yang membakarnya tadi malam.
- Sebentar lagi bulan Mei tiba tandanya ujian akan segera dilaksanakan.
- Daun Band menjadi artis tamu yang di undang di dalam program itu.
- Permata hati itu sangatlah mahal dan langka alasannya bentuknya yang unik.
- Lidah yaitu salah satu organ badan yang tidak bertulang.
- Paman tiba dari Jakarta dengan membawa oleh – oleh yang sangat banyak.
- Kepala besar yaitu salah satu indikasi dari penyakit hydorchepalus.
- Para petinggi kantor itu mendapat hadiah berupa dingklik empuk dari komisaris perusahaan.
- Para pedagang mengelompokan ikan – ikannya menajdi kelas ikan teri, kelas ikan tongkol, dan kelas ikan kakap.
- Budi merupakan anak buah Jodi di kantornya.
- Orang dalam ruangan itu tidak mencicipi gempa bumi yang terjadi barusan.
- Akibat dari rekayasa genetika, buah labu itu sanggup dibuat mirip bibir.