Tuesday, May 8, 2018

√ Forum Pengendalian Sosial: Bentuk, Akibat, Sifat, Mekanisme

 Banyaknya pelanggaran aturan yang terjadi di masyarakat dikarenakan tidak dipatuhinya bebe √ LEMBAGA PENGENDALIAN SOSIAL: Bentuk, Akibat, Sifat, Mekanisme

Lembaga pengendalian sosial - Banyaknya pelanggaran aturan yang terjadi di masyarakat dikarenakan tidak dipatuhinya beberapa peraturan ataupun ketentuan yang berlaku di masyarakat. Sejatinya, sebuah peraturan tersebut dibangun dengan tujuan supaya kehidupan di masyarakat sanggup berjalan dengan kondusif & tertib. Untuk itu, setiap peraturan ataupun ketentuan rutin disertai dengan sanksi.

Penerapan hukuman yang tegas oleh pegawanegeri merupakan wujud pengendalian sosial & rasa keadilan dalam masyarakat. Terjadinya konflik dalam masyarakat merupakan salah satu ancaman akhir apabila tidak ada keadilan dalam masyarakat.

Supaya tercipta sebuah tatanan hidup yang kondusif & tertib, diharapkan sebuah pengendalian sosial yang dilakukan oleh forum yang ada dalam masyarakat. Pengendalian sosial yaitu prosedur yang dilakukan untuk mendidik, mengajak, ataupun memaksa masyarakat supaya patuh pada peraturan yang berlaku.

Baca juga: √ ILUMINATI: Teori Iluminati Dan Sejarah Iluminati [Lengkap]

Apa itu forum pengendalian sosial

Pengendalian sosial sanggup dilakukan oleh forum resmi misalnya kepolisian & pengadilan. Tidak hanya tersebut sanggup juga dilakukan oleh forum tidak resmi misalnya budaya & tokoh masyarakat. Masing-masing forum pengendalian sosial memiliki kiprah tersendiri yang semuanya bermanfaat supaya kehidupan di masyarakat berjalan dengan kondusif & tertib sesuai dengan peraturan ataupun norma yang berlaku.

Bentuk Pengendalian Sosial


Supaya ketertiban dalam masyarakat berjalan tanpa hambatan maka diharapkan beberapa instrumen pendukung, yaitu :


  1. Cemoohan. Biasanya dilakukan masyarakat kalau ada anak buah masyarakat yang melaksanakan penyimpangan sikap yang meresahkan.
  2. Gosip. Dilakukan untuk memunculkan rasa aib yang bersangkutan. Tujuannya sebagai penyadar bagi anak buah masyarakat yang melaksanakan penyimpangan.
  3. Pendidikan. Pendidikan yang diperoleh dari keluarga, sekolah serta forum pendidikan lainnya sebagai merupakan salah satu upaya pengendalian sosial yang dilakukan oleh masyarakat.
  4. Ostrasisme. Merupakan bentuk pembiaran terhadap anak buah masyarakat yang tidak mematuhi kualitas-kualitas serta norma yang berlaku.
  5. Fraudulens. Orang biasa menyebut dengan beking. Hal ini dilakukan oleh anak buah masyarakat untuk melemahkan orang lain ataupun memunculkan rasa takut supaya tidak berani padanya.
  6. Teguran. Merupakan bentuk pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara eksklusif melewati verbal ataupun tulisan. Hal ini dilakukan terhadap anak buah masyarakat yang berperilaku menyimpang supaya menyadari kesalahan & memperbagusinya.
  7. Agama. Merupakan bentuk pengendalian sosial yang ampuh. Bila ada anak buah yang melaksanakan lakukanan yang menyimpang maka ia bakal merasa berdosa & segera bertobat.
  8. Intimidasi. Merupakan bentuk pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara paksaan.
  9. Kekerasan fisik. Merupakan bentuk pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara fisik.
  10. Hukum. Merupakan bentuk pengendalian sosial yang bersifat memaksa. Dilakukan terhadap anak buah masyarakat yang berperilaku menyimpang melewati donasi hukuman sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


Sesudah mengenal hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian sosial yang meliputi sifat, prosedur & bentuk pengendalian sosial, selanjutnya diulas kiprah forum pengendalian sosial dalam masyarakat yang meliputi kepolisian, pengadilan, adat, tokoh masyarakat, media massa, mahasiswa, sekolah & keluarga.

Berikut ulasan peran forum pengendalian sosial dalam masyarakat menurut kiprah & manfaat masing-masing.

1. Kepolisian

Kepolisian merupakan forum pengedalian sosial yang bersifat formal. Guna terpeliharanya keamanan & ketertiban dalam negeri, kepolisian sebagai alat Negara berperan sebagai :

  • pemelihara keamanan & ketertiban masyarakat;
  • penegak hukum;
  • pelindung, pengayom & pelayan masyarakat;
  • pencegah sekaligus menanggulangi sikap menyimpang anak buah masyarakat;
  • penyidik beberapa tipe kejahatan;
  • menerima laporan mengenai gangguan ketertiban masyarakat. (baca : Tugas & Manfaat TNI-Polri)


2. Pengadilan

Sebagaimana halnya kepolisian, pengadilan yaitu forum pengendalian sosial yang bersifat formal. Pengadilan berhak memperlihatkan hukuman tegas terhadap pelanggar aturan yang bersalah menurut ketentuan yang berlaku.

Dalam pengadilan terdapat hakim, jaksa, pengacara yang masing-masing memiliki peran, yaitu :


  • Hakim berwenang menjatuhkan putusan terhadap pihak yang memang bersalah menurut ketentuan yang berlaku.
  • Jaksa berwenang melaksanakan penuntutan terhadap seseorang yang dianggap bersalah melaksanakan pelanggaran aturan menurut ketentuan yang berlaku.
  • Pengacara berwenang melaksanakan pendampingan aturan & pembelaan bagi seseorang yang melaksanakan pelanggaran hukum.


3. Adat

Pada masyarakat tradisional, forum pengendalian sosial dipegang oleh adat. Budaya merupakan salah satu wujud kebudayaan yang paling ideal berupa ide, gagasan, kualitas-kualitas, norma-norma ataupun peraturan yang dipahami, diakui, dipelihara dengan cara semakin menerus oleh masyarakat dimana budaya tersebut berada.

Lembaga budaya merupakan forum pengendalian sosial nonformal yang mengatur sikap masyarakat supaya tidak menyimpang dari budaya yang ada. Apabila ada warga masyarakat yang melanggar budaya dimana ia berada, maka ia bakal mendapat hukuman ataupun eksekusi berupa teguran dengan cara lisan, bayar denda, dikucilkan ataupun bahkan diusir dari lingkungan masyarakat.

Dalam adat, ketua budaya berperan besar dalam pengendalian sosial. Seringkali, forum budaya memiliki kekuatan aturan yang jauh lebih berpengaruh sebab telah mengakar berpengaruh dalam masyarakat melewati proses sosialisasi.

4. Tokoh masyarakat

Yang dijadikan sebagai tokoh masyarakat dalam sebuah masyarakat yaitu seseorang yang dianggap sebagai panutan, pemimpin, memiliki efek yang besar, & disegani. Tokoh masyarakat sanggup bersifat formal umpama kepala desa ataupun camat ataupun informal yang pada umumnya tokoh agama misalnya kiai, ajengan, ulama, pendeta ataupun biksu. (baca : Struktur Organisasi Pemerintahan Desa – Tugas & Manfaat Aparat Desa & Kewajiban & Wewenang Kepala Desa)

Sebagai salah satu forum pengendalian sosial, dalam rangka menciptakan anak buah masyarakatnya patuh terhadap kualitas-kualitas & norma yang berlaku dilakukan melewati :


  • Pendidikan ditujukan terhadap anak buah masyarakat supaya sanggup mengenal, memahami & menerapkan kualitas-kualitas serta norma yang berlaku. Dilakukan melewati beberapa bentuk komunikasi kelompok misalnya pertemuan warga ataupun jadwal keagamaan.
  • Nasehat ditujukan terhadap anak buah masyarakat sebagai upaya pengingat supaya anak buah masyarakat tidak melaksanakan pelanggaran terhadap kualitas-kualitas serta norma yang berlaku.
  • Bimbingan ditujukan terhadap anak buah masyarakat sebagai upaya pencegahan terjadinya pelanggaran terhadap kualitas-kualitas serta norma yang berlaku;
  • Pembinaan ditujukan terhadap anak buah masyarakat yang melaksanakan pelanggaran supaya kembali meresapi & menerapkan kualitas-kualitas serta norma yang berlaku;
  • Teguran verbal yang ditujukan terhadap anak buah masyarakat yang melaksanakan pelanggaran.


5. Media massa

Media massa sebagai pengendali sosial berperan sebagai kontrol sosial sebagaimana halnya mahasiswa. Pengendalian sosial yang dilakukan media massa yaitu :


  •     Pemberian info ataupun sosialisasi terhadap masyarakat luas
  •     Pendidikan terhadap masyarakat
  •     Kontrol sosial dalam rangka penglihatan terhadap sikap masyarakat & penguasa
  •     Pembentuk opini publik untuk mensugesti sikap & opini masyarakat mengenai informasi tertentu.


6. Mahasiswa

Mahasiswa yaitu salah satu pelaku pengendalian sosial. Saat terjadi ketidakadilan ataupun ketimpangan dalam masyarakat sebagai penyebab terjadinya perbuatan penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan penguasa, mahasiswa eksklusif bergerak dengan melaksanakan demonstrasi.

Demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa ini merupakan salah satu bentuk kontrol sosial terhadap pemerintah ataupun pihak yang berkuasa & merupakan salah satu kiprah & manfaat mahasiswa dalam masyarakat. (baca : Peran & Manfaat Mahasiswa Dalam Masyarakat Sosial Pasca Reformasi)

7. Sekolah

Sebagai forum pendidikan formal, sekolah memiliki kiprah penting yaitu mendidik para siswa supaya menjadi pribadi yang memiliki kualitas-kualitas serta macam-macam norma yang sanggup membangun siswa menjadi pribadi yang beradab & berbudi pekerti luhur. Semua elemen sekolah misalnya kepala sekolah & guru memiliki kontribusi dalam rangka menjalankan kiprahnya sebagai salah satu forum pengendalian sosial di sekolah.

Kepala sekolah memiliki beberapa kiprah & manfaat kepala sekolah guna memimpin serta mengelola sekolah sebagai forum pengendalian sosial di sekolah supaya kehidupan di sekolah berjalan dengan tertib. Sebab tertibanya sekolah maka kehidupan bermasyarakat di lingkungan sekita juga turut menjadi kondusif & tertib. Begitu pula dengan guru BK. Manfaat guru BK di sekolah yaitu memperlihatkan konseling terhadap siswa ataupun juga terhadap orang renta sebagai bentuk pelibatan dalam menolong menanamkan kualitas-kualitas yang berlaku di masyarakat.

Guna kehidupan dalam lingkungan sekolah berjalan dengan tertib, sekolah melaksanakan beberapa macam upaya dalam bentuk :


  • Pemberlakuan tata tertib sekolah bagi segenap siswa;
  • Keteladanan & bimbingan;
  • Teguran;
  • Hukuman bagi siswa yang melanggar tata tertib sekolah.


Penerapan tata tertib sekolah dilakukan diinginkan sanggup menjadi benteng dari hal-hal yang menjadi penyebab tawuran antar sekolah.

8. Keluarga

Walau lingkup pengendalian sosialnya berada pada lingkungan keluarga, tetapi sebagai belahan dari masyarakat keluarga juga berperan sangat penting sebagai forum pengendalian sosial. Adapun peranan keluarga sebagai forum pengendalian sosial sanggup dilakukan melewati :


  • Penanaman & pengembangan kualitas-kualitas agama yang fundamental melewati keteladanan, bimbingan, dorongan & penerapan
  • Penanaman & pengembangan kualitas-kualitas sosial budaya yang fundamental melewati keteladanan, bimbingan, dorongan, & penerapan
  • Pengenalan ataupun sosialisasi kualitas-kualitas serta macam-macam norma yang ada di masyarakat melewati keteladanan, bimbingan, dorongan, & pembinaan (baca : Peran Keluarga dalam Pembentukan Kepribadian)


Akibat Lembaga Pengendalian Sosial

Dalam menjalankan kiprah & fungsinya, lembaga pengendalian sosial memberikan imbas cantik kasatmata maupun negatif bagi kehidupan bermasyarakat. Positif ataupun negatifnya akhir yang ditimbulkan tergantung dari kinerja forum pengendalian sosial tersebut sendiri  di dalam masyarakat.

1. Akibat positif

Lembaga pengendalian sosial bakal berakibat kasatmata manakala memperlihatkan kinerja yang bagus. Setiap pelanggaran yang terjadi dalam masyarakat ditangani dengan bagus, sesuai dengan aturan yang berlaku serta memunculkan keadilan bagi masyarakat. Akibatnya kehidupan bermasyarakat menjadi lebih kondusif & tertib.

2. Akibat negatif

Lembaga pengendalian sosial bakal berakibat negatif manakala memperlihatkan kinerja yang tidak cantik ataupun tidak bermanfaat dengan bagus. Setiap pelanggaran yang terjadi tidak ditindaklajuti dengan segera & sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini sanggup menjadikan keresahan dalam masyarakat. Akibatnya yaitu :


  • Kepastian aturan tidak ada;
  • Kepentingan masyarakat tidak terakomodasi;
  • Banyak konflik yang terjadi dalam masyarakat; (baca : Contoh Konflik Sosial dalam Masyarakat)
  • Munculnya cecunguk hukum;
  • Tidak amannya kehidupan bermasyarakat;
  • Terjadi kekacauan dalam masyarakat.
  • Memunculkan sekat-sekat dalam masyarakat;
  • Memicu terjadinya perang.

Sifat Pengendalian Sosial

Sebagai prosedur untuk menciptakan masyarakat patuh pada peraturan yang berlaku, maka pengendalian sosial memiliki beberapa sifat, yaitu :


  1. Preventif ataupun pencegahan. Merupakan prosedur yang dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran terhadap macam-macam norma & kualitas yang ada dalam masyarakat.
  2. Represif. Merupakan prosedur yang dilakukan setelah pelanggaran terhadap macam-macam norma & kualitas terjadi & ditujukan untuk mengembalikan sinergi yang terganggu.
  3. Perpaduan. Merupakan prosedur perpaduan antara preventif & represif. Dilakukan guna mencegah terjadinya pelanggaran terhadap macam-macam norma & kualitas sekaligus mengembalikan sinergi supaya tidak memenyesalkan pihak lain.
  4. Persuasif. Merupakan prosedur pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara memperlihatkan bimbingan terhadap masyarakat.
  5. Koersif. Merupakan prosedur pengendalian sosial yang dilakukan melewati kekerasan.


Mekanisme Pengendalian Sosial


Proses pengendalian sosial dalam masyarakat sanggup dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :





  1. Sosialisasi. Merupakan sebuah proses pengendalian sosial untuk mengenalkan kualitas-kualitas, norma & aturan lainnya sebagai salah satu cara menanamkan kesadaran bakal hukum. (baca : Cara Menanamkan Kesadaran Hukum Pada Warga Masyarakat)
  2. Tekanan sosial. Merupakan prosedur pengendalian sosial yang dilakukan guna tercapainya kebutuhan bakal penerimaan kelompok. Hal ini dilakukan dengan cara nonformal, impulsif & tidak direncanakan
  3. Kekuatan. Mekanisme pengendalian sosial melewati kekuatan dilakukan terhadap masyarakat yang besar & kompleks. Proses pengendalian sosial dilakukan melewati dibentuknya peraturan yang memaksa anak buah masyarakat untuk mematuhi setiap peraturan yang ada.
Baca juga: 4 Prinsip Dasar Penelitian Sejarah Lisan & Penjelasannya
Demikianlah ulasan mengenai kiprah forum pengendalian sosial yang ada di masyarakat beserta akhir yang ditimbulkan. Dan norma norma yang berlaku di masyarakat harus ditegakkan.
Sumber http://www.faktakah.com