Thursday, May 10, 2018

√ 5 Hal Ini Akan Membuatmu Besar Hati Menjadi Jomblo [Happy Hingga Halal!]

Jomblo Happy Sampai Halal – Seorang jomblo nampaknya lebih menarik untuk ditimpuki daripada orang gila, pun lebih angker dari kuntilanak yang nyamar jadi polantas kemudian nilang tanpa surat tugas. Euh.


Dipercaya atau tidak, hari ini jomblo dianggap sebuah penyakit yang kronis sampai-sampai berdosis-dosis motivasi tidak cukup sanggup mengobati kesedihan akhir dari kejombloannya itu. Kita sanggup lihat dampaknya, kantung air mata mereka kering terkuras habis; menyesali nasib, hatinya sudah kosong tanpa setitik perasaan apapun. Dalam ratapannya mereka selalu bersyair,


Dalam lembaran hari yang manakah engkau ‘kan berhenti bersembunyi? Aku takut terbiasa sendiri, kemudian lelah mencari.


Oke. Prolognya lebay. Tapi … boleh juga.


Tapi di sini, saya akan coba mengcounter attack anggapan orang kebanyakan mengenai status jomblo seseorang.


Saya akan sedikit membahas perihal kelebihan yang dimiliki seorang jomblo dibandingkan mereka yang berpacaran. Tetapi sebelum itu, cek dan siapkan sabuk pengaman, arahkan pandangan lurus ke depan, kemudian pancangkan di dalam hati: Aku jomblo dan saya bangga!


Dzikirkan 33x.


Sudah? Baik, kini saatnya ke bahasan utama. Inilah 5 fakta yang membuatmu, hei jomblo! lebih baik dari mereka yang berpacaran.





1. Jomblo itu Lebih Banyak Waktu




 Seorang jomblo nampaknya lebih menarik untuk ditimpuki daripada orang abnormal √ 5 Hal ini Akan Membuatmu Bangga Menjadi Jomblo [Happy Sampai Halal!]
indianzari.com

Seorang jomblo benar-benar akan terbebas dari rengekan manja tanpa makna dari pacarnya. Minta diantar ke sini lah, ke situ lah. Pengin ini lah, pengin itu lah, dan lain-lain, dan lain-lain.


Jangan protes.


Sebaliknya, seorang yang berpacaran hari-harinya akan penuh dengan hal demikian.


Tabiat seorang perempuan memanglah mirip itu, manja dan nyinyir bukanlah sesuatu yang harus disalahkan. Tetapi masa iya … sama pacar, yang belum tentu hingga di pelaminan hingga segitunya? Hei, ibumu nyuruh beli gas ke warung apa sudah dituruti? Euh


Saya kasih tau, ya, orang-orang yang berpacaran itu waktu berharganya terbuang di dua tempat.



  1. Menerjemahkan apa maksud dari undangan pacarnya (Wanita itu berbelit-belit, lapar aja malah bilang ‘warung makan itu rame, ya?’ Ngaku gak?)

  2. Menuruti apa yang diminta pacarnya dengan tambahan-tambahan yang lain (Iya, mintanya dianterin aja, padahal maunya ditemenin hingga beres. Ngaku gak?)


Sudah bukan belakang layar umum bila perempuan itu sulit dimengerti, bahasan perihal mereka tidak akan ada habisnya. Mereka itu menuntut kepekaan dan perhatian.


Nah, bagi kau yang jomblo, akan terbebas dari semua itu. Aaaahhhh


Oleh karenanya, seorang jomblo sanggup lebih banyak mengabdikan waktu untuk ibu dan ayah, yang sudah jelas-jelas menjadi Surga-Nerakanya.


Gini, deh, saya tanya sama yang pacaran; mana yang lebih banyak kalian pikirkan? Kabar pacar atau orang tua? Berapa usang response time kalian ketika ibu meminta dan pacar menyuruh untuk melaksanakan sesuatu?


Selanjutnya, dengan keleluasaan waktu, seharusnya seorang jomblo sanggup lebih fokus mengerjakan hal-hal yang bermanfaat; tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk orang lain, fokus mengejar cita-cita. Kalau sukses, siapa yang akan bahagia? Kamu tahu sendiri.




2. Jomblo itu Lebih Bebas




 Seorang jomblo nampaknya lebih menarik untuk ditimpuki daripada orang abnormal √ 5 Hal ini Akan Membuatmu Bangga Menjadi Jomblo [Happy Sampai Halal!]
cagataymetin.devianart.com

Bebas. Lepas. Tinggalkan semua beban yang ada di hatiku. Melayang ku melayang jauh, melayang ku melayang.


Nyanyi ya?


Begini, seorang jomblo itu bebas; tidak terikat dengan siapapun. Dia tidak akan pusing mendadak lantaran pacar ngambek tiba-tiba hanya lantaran bbm telat dibalas 5 detik saja. Duh.


Tidak perlulah mengelak, yang pacaran memang didominasi orang-orang demikian. Hal yang sepele dibesar-besarkan, seperti sanggup menjadi pemicu perang dunia III.


Tidak berkirim kabar saja sudah dianggap tidak sayang, kerja kelompok sama rekan kuliah saja dianggap sudah melaksanakan tindakan perselingkuhan secara terselubung. Ouh


Si pacar sudah berlagak lebih intelijen dari FBI, kemudian menginterogasi tiba-tiba tanpa surat pemberitahuan dulu.


“Tadi sama siapa?”


“Ngapain aja”


“Di mana?”


Padahal sudah tau jawabannya apa, tapi tidak mau menerima. Yang beliau inginkan ialah ratifikasi bahwa rekan kuliah tadi ialah … selingkuhannya. Lalu bertengkar.


Tersangka dugaan perselingkuhan akan dikenakan pasal nomor sekian, sekian, dan sekian dari kitab undang-undang hukum pidana (Kitab Undang-undang Hukum Pacaran) dengan eksekusi didiem-in selama beberapa waktu, atau paling ringan ialah dengan pesan kita dibalas sekenanya; pendek-pendek.


“Oh.”


“Iya.”


“Nggak apa-apa, kok.”


Kepaksa, deh, minta maaf untuk sesuatu yang tidak terjadi. Rela? Ya rela saja, kan demi kelanggengan hubungan. Huek.


Hal tersebut akan secara terpola dirasakan oleh orang yang berpacaran. Berbeda dengan seorang jomblo yang sanggup dengan pede bernyanyi,


Begini nasib jadi bujangan, ke mana-mana, asalkan suka, tiada orang yang melarang


Nah, seorang jomblo yang terbebas dari semua itu—seharusnya- pikirannya akan lebih jernih, kemudian menelurkan ide-ide yang eureka banget.


Kesadaran dalam mendapatkan status jomblo pertanda bahwa kita itu punya hati yang besar, cobalah untuk kemudian berpikir besar. Banyak permasalahan-permasalahan bangsa dan ummat yang butuh penyelesaian dengan cara-cara yang beda.


Ingat-ingat terus bila masa muda kita akan dipertanyakan untuk apa. Mengurusi pacar? Atau mengurusi masyarakat? Hei, simpulan kehidupan kita di dunia ini bukan menikahi pacar, tetapi menikahi kematian.


Siapkanlah mahar terbaik.




3. Jomblo itu Lebih Kaya




 Seorang jomblo nampaknya lebih menarik untuk ditimpuki daripada orang abnormal √ 5 Hal ini Akan Membuatmu Bangga Menjadi Jomblo [Happy Sampai Halal!]
satriabajahitam

Seharusnya, seorang jomblo itu sanggup mapan lebih muda. Iya. Bila saja mereka sadar bahwa kesendirian ialah sebuah aset berharga yang sanggup dikembangkan menjadi sesuatu yang berlimpah.


Coba, deh, ubah mindset kita. Jomblo = solo karier.


Dengan keleluasaan waktu dan pikiran yang bebas, seharusnya seorang jomblo sanggup lebih kaya daripada mereka yang berpacaran, minimalnya berguru berdikari membuka perjuangan untuk masa depan.


Bila disebut ‘jomblo’, ‘tidak laku’, atau panggilan sejenisnya saja sudah kebal, seharusnya sudah tidak ada lagi gengsi untuk menenteng box makanan; berjualan di kampus / sekolah, atau bahkan mendorong gerobak dagangan ke area CFD, misalnya.


Hal tersebut, dipercaya atau tidak, merupakan aset bagi hati dan masa depan. Coba deh baca kisah-kisahnya orang sukses dulunya mereka gimana.




4. Jomblo itu Lebih Berprestasi




 Seorang jomblo nampaknya lebih menarik untuk ditimpuki daripada orang abnormal √ 5 Hal ini Akan Membuatmu Bangga Menjadi Jomblo [Happy Sampai Halal!]
huffingtonpost.com

Sebenarnya, jomblo dan prestasi itu erat sekali kaitannya. Tetapi tidak semua jomblo dianugerahi hal ini.


Sadar ialah koentji.


Iya, yang pertama kali harus kita lakukan sebagai seorang jomblo ialah sadar bahwa kita punya waktu lebih dan pikiran yang bebas, apa lagi yang kita butuhkan?


Ayo bangun! Daripada menggarap pacar lebih baik menggarap tugas, menggarap mimpi, menggarap apapun yang dapat melesatkan kita menuju masa depan yang cerah.




5. Jomblo itu Lebih Terjaga




 Seorang jomblo nampaknya lebih menarik untuk ditimpuki daripada orang abnormal √ 5 Hal ini Akan Membuatmu Bangga Menjadi Jomblo [Happy Sampai Halal!]
wondersofpakistan.wordpress.com

Ini poin pentingnya. Dari keempat hal yang saya sebutkan di atas, kelebihan seorang jomblo yang niscaya tidak dimiliki seorang yang bergiat dalam dunia pacaran adalah: keterjagaan.


Seorang jomblo akan terjaga dari segala bentuk polusi pikiran maupun fisik yang menjurus pada zina. Jangan sekali-kali menganggap bahwa zina itu hanya dihentikan pada klimaksnya saja, tetapi bahkan semenjak dari kejadian pengantarnya pun sudah dilarang.


Allah ‘kan sudah berfirman dalam Al-Qur’an, Laa taqrabuzzinaa, jangan mendekati zina. Lagi, zina itu banyak macamnya; ada zina mata dengan melihat, zina indera pendengaran dengan mendengar, zina tangan dengan menyentuh, zina kaki dengan melangkah, bahkan zina pikiran dengan berangan-angan. Ada haditsnya.


Seorang jomblo yang baik harus paham bahwa kesendirian bukanlah dosa; melainkan sebuah kesempatan besar yang tidak semua orang sanggup memaknainya.


Allah sedang ingin akrab dengan kita, oleh lantaran itu Ia tidak memperkenankan kita mendapatkan rasa cinta dari seorang makhluk yang tidak terang juntrungannya.


Dengan sebuah keyakinan yang niscaya bahwa Allah membuat makhluk berpasang-pasangan, seorang jomblo; kita, tidak boleh terlalu memikirkan dilema percintaan. Semuanya sudah diatur.


Hal-hal yang sudah ditakdirkan bagiannya, tetapi diragukan kedatangannya akan membuat hati kita buta.


Seperti maqolah yang diutarakan oleh Ibn Atha’illah dalam Kitab Babon Sufi Al-Hikamnya,


Salah satu tanda butanya mata hati ialah kau mengejar dengan semangat apa yang sudah ditakdirkan untukmu, tetapi loyo dalam memenuhi apa yang diminta darimu


Jadi bagaimana?


Mari untuk memulai sesuatu yang baru. Jangan minder menjadi seorang jomblo, alasannya ialah itulah sebaik-baik kesempatan di masa muda, fokus saja pada cita-cita.


Mari untuk mengibaratkan jomblo sebagai puasa kasih sayang pacar; sembari menunggu berbuka dengan melaksanakan hal-hal yang bermanfaat.


Berbuka … dengan dua kebahagiaan.



  1. Menikah (setelah sekian usang berpuasa; mejaga diri)

  2. Bertemu Allah dengan eksklusif yang lebih baik


Mari sekali lagi katakan, “Aku Jomblo dan Aku Bangga!”


Baca Juga: 8 Persiapan Mencari Jodoh semoga Mendapatkan Calon yang Sholeh/ah


Jadilah jomblo happy hingga halal. 🙂



Sumber https://satriabajahitam.com