Thursday, April 19, 2018

√ Klarifikasi Prefiks, Infiks, Suffix, Dan Konfiks Lengkap

Penjelasan Prefiks, Infiks, Suffix, dan Konfiks Lengkap - Kata imbuhan merupakan kata pelengkap yang ditambahkan pada kata dasar. Kata imbuhan dibedakan menjadi empat macam yaitu awalan, akhiran, adonan awalan – akhiran, dan juga sisipan. Kata imbuha mempunyai fungsi yang berbeda – beda tergantung pada jenisnya. Oleh alasannya yaitu itu mari kita bahas satu persatu kata imbuhan dalam Bahasa Indonesia.

a. Awalan (prefiks)


Merupakan kata imbuhan yang ditambahkan di awal kata dasar. Macam- macam:

- Awalan me- dan awalan pe- 

Merupakan awalan yang menawarkan kata kerja aktif.  Sedangkan awalan pe- menawarkan kata benda. 

Contoh: main

Me+rusak= merusak. Ex: saya minta maaf telah merusak radio Bapak
Pe+rusak= perusak. Ex: para petani bersiaga memberatas hama si perusak tanaman.

Kata dasar yang diawali dengan aksara L;M; N; dan R, tidak mengalami perubahan bentuk. Awalan me- dan pe- sanggup mengalami perubahan bila bertemu aksara tertentu. Aturan – hukum awalan me- antara lain:

• Perubahan awalan me- menjadi men- dan awalan pe- menjadi pen- apabila bertemu dengan aksara C; D; J. 

Contoh: kata dasar curi

Me + curi = mencuri (kata kerja aktif), ex. Kau telah mencuri hatiku
Pe + curi = pencuri (objek pelaku), ex. Dasar kau pencuri uang rakyat

• Awalan me – berkembang menjadi mem- dan awalan pe- berkembang menjadi pem- apabila bertemu kata dasar yang diawali aksara B; F; dan V.

Contoh: 

Me+ Fitnah= memfitnah, ex. Dia telah memfitnah saya pak.
Pe+Fitnah= pemfitnah, ex. Jangan jadi pemfitnah saudaramu sendiri

• Awalan me- berkembang menjadi meny- dan pe- menjadi peny- apabila bertemu dengan kata dasar yang diawali aksara S.

Contoh: 

Me+sapa= menyapa. Ex: biasakan menyapa saudaramu terlebih dahulu, terutama yang lebih tua.
Pe+ suka= penyuka. Ex: tak sedikit perempuan yang juga penyuka kesenian kerikil akik

• Jika awalan me- dan pe- bertemu dengan kata dasar yang diawali aksara P; T; dan K, maka aksara pertama kata tersebut diubah menjadi m atau n.

Contoh:

Me+telepon= menelepon. Ex: tadi padi saya meneleponmu tapi tak kau jawab.
Pe+telepon= penelepon. Ex: siapakah penelepon misterius ini???

- Awalan ber- dan per- 

Awalan ber- berarti mempunyai, sementara awalan per- menciptakan arti pada kata dasar menjadi mempunyai nilai kausatif, sanggup pula menawarkan perbandingan. Ketentuan  dalam awalan ber- dan per- yaitu apabila awalan ber- dan per- bertemu dengan kata yang diawali dengan aksara r maka awalan ber- berkembang menjadi be- dan per- menjadi pe-.

Contoh:

Ber+Resiko = beresiko. 
Per+Rokok= perokok. 

Ex: perokok pasif jauh lebih beresiko dibanding peokok aktif.  

- Awalan di- dan awalan ter- keduanya menawarkan pengertian kata kerja pasif, awalan ter- menawarkan arti ketidaksengajaan. 

Contoh:

Di+tipu, saya ditipu anak kecil itu
Ter-tangkap.  Pencuri itu sanggup dikenali alasannya yaitu wajahnnya tertangkap kamera CCTV

- Awalan se- membentuk satuan, kata benda, perbandingan

Contoh: se+bening. Subhanallah, wajahmu cerah sekali, sebening susu. 

- Awalan ke- mementuk kata kerja yang tidak membutuhkan objek (kata kerja intransitif yaitu)

Contoh: Ke+luar. Ex: nanti malam saya mau ajak kau keluar.

Advertisement

b. Infiks- Sisipan


Merupakan kata imbuhan yang disisipkan pada suku kata dasar. Tidak semua kata dasar sanggup disisipkan imbuhan (infiks). Macam – macam infiks antara lain: -er-; -el-; em-; -in- . 

Contoh:

Gigi sanggup disisipkan –er- dan –el- menjadi gerigi dan geligi.
Jari menjadi jemari
Kerja menjadi kinerja.

c. Sufiks – Akhiran


Yaitu kata imbuhan yang ditambahkan pada bab simpulan kata dasar. Macam- macam:

- Akhiran –kan berfungsi membentuk kata kerja

Contoh: terimakasih ayah-ibu atas gen yang kalian turunkan 

- Akhiran –i membentuk kata kerja 

Contoh: meski ada seribu wanita, tapi hanya kau yang saya cintai.

- Akhiran –an berfungsi:

• Menujukkan tempat: bendungan, lapangan
• Alat: jepitan, jemuran, dorongan
• Mengungkapkan waktu: tahunan, semseteran, 
• Mirip : terong-terongan, cabe-cabean, rumah-rumahan

- Akhiran -wan, -wati membuktikan kata benda

Contoh: sejarahwan, sastrawati, dan lain – lain.  

- Akhiran –i, –wi, -is, -iyah merupakan akhiran yang membentuk kata sifat.

Contoh: duniawi, alami, pesimis, dan lain –lain

- Akhiran –isme, isasi, merupakan imbuhan serapan yang berasal dari Bahasa Arab berfungsi membuktikan suatu proses tau paham pedoman tertentu.

Contoh: imunisasi, darwinisme, dan lain –lain. 

d. Konfiks  – Gabungan Awalan-Akhiran 


Merupakan kata imbuhan yang ditambahkan di awal dan juga di bab simpulan kata. Macam – macam:

- Gabungan  me – kan, berfungsi menawarkan kata kerja, 

Contoh: memamerkan, mengambilkan, mengajarkan, dan lain- lain

- Gabungan  ber – an, menawarkan perbuatan yang diulang – uang, jumlah pelaku, atau kegiatan antara dua orang.

Contoh: bersalaman, berduaan, dan lain –lain 

- Gabungan pe – an, menyatakan suatu proses atau aktivitas.

Contoh: peningkatan, penimbunan, pembenahan. 

- Gabungan  per –an, menyatakn tempat, kata benda, atau kata kerja. Contoh:

Contoh: perempatan, perbudakan, pernikahan, dan lain –lain.

- Gabungan  ke – an membentuk kata benda.

Contoh: kebencian, kesayangan, kenikmatan, kebugaran, kesehatan, dan lain – lain.

- Gabungan se – nya mengungkapkan kata yang berulang – ulang yan berfungsi untuk mempertegas.

Contoh: Sepandai- pandainya bajing meloncat niscaya jatuh juga. 

Sumber http://www.kelasindonesia.com