Tuesday, March 6, 2018

√ Teladan Artikel Perihal Global Warming

Contoh Artikel Tentang Global Warming - Artikel berikut, membahas mengenai salah satu gosip paling besar di era ini, Global Warming. Semoga bermanfaat. 

Global Warming


Global warming atau dikenal juga dengan pemanasan global ialah salah satu gosip yang menjadi sorotan dalam topik lingkungan hidup organisme. Pasalnya, pemanasan global yang terjadi makin bertambah efeknya dari tahun ke tahun yang sanggup kita rasakan pada kehidupan di bumi. Lantas, apakah sebetulnya yang disebut dengan global warming??? Apakah yang mengakibatkan global warming terjadi??? Lalu, Bagaimana cara penanggulangan imbas dari global warming yang telah berlangsung??? Kali ini kelasindonesia.com akan menunjukkan uraian sebagai informasi akan gosip perihal global warming.

Pengertian

Global warming ialah suatu insiden dimana terjadi peningkatan suhu di atmosfer dan permukaan bumi (suhu global).  Peningkatan suhu di bumi tentu akan membawa dampak yang cukup besar dan mengakibatkan pada perubahan tatanan ekologi suatu kehidupan. Suhu merupakan salah satu unsur abiotik dalam suatu ekosistem. Suhu memepengaruhi iklim dan juga metabolisme organisme. Setiap organisme mempunyai suhu optimum dalam melaksanakan metabolisme yang penting dalam mempertahankan suatu kehidupan. Dengan demikian, berubahnya suhu maka akan mensugesti metabolisme suatu organisme, yang sanggup menghambat atau berujung pada sebuah kematian.

Suhu suau wilayah sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan biotik dan abiotik. Menumpukknya gas-gas pencemar di udara menjadi salah satu hal yang mengakibatkan suhu meningkat. Jika suatu lingkungan ekosistem mengalami perubahan suhu, maka akan mengubah semua tatanan ekosistem di dalamnya, menyerupai besarnya penguapan air, kelembapan udara, selain itu terhambatnya pertumbuhan tumbuhan, migrasi sebagian binatang alasannya ialah tidak terdapat makanan dan lain-lain. Dari pembagian terstruktur mengenai awal mengenai imbas perubahan suhu tentu kita sanggup mengaplikasikan bila suhu yang berubah ialah suhu gobal, dalam arti seluruh permukaan bumi di belahan manapun mengalami peningkatan. Dengan demikian, imbas yang ditimbulkan akan dirasakan dan saling mensugesti antar wilayah di bumi.

Menurut penelitian pengamat ekologi lingkungan, pada kurun ke-21 ini suhu bumi mengalami peningkatan sebesar 4°C. Kenaikan suhu ini diakibatkan oleh penumpukkan gas-gas emisi materi bakar yang merupakan akumulasi dari kehidupan sebelumnya. Kenaikan suhu yang terjadi ketika ini, cukup menciptakan gletser di kutub meleleh, karenanya mengancam kehidupan organisme yang ada di tempat kutub. Selain itu, mencairnya gletser di kutub menciptakan permukaan air maritim meningkat, sehingga menciptakan beberapa dataran (terutama dataran rendah) terendam dan terancam akan tenggelam.


Advertisement


Penyebab


Lantas siapakah yang patut bertanggung jawab akan peningkatan suhu bumi ini??? Pertanyaan tersebut bagai sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang pencuri terhadap pencuri lainnya. Setiap makhluk hidup (terutama manusia) mempunyai andil dalam peningkatan suhu yang terjadi. Sejumlah senyawa yang digadang-gadang disebut sebagai penyebab peningkatan suhu bumi. Adalah gas-gas yang berasal dari pembakaran yaitu senyawa karbon, CFC, dianggap sebagai senyawa utama yang mengakibatkan suhu bumi makin meningkat. Aktivitas pembakaran memang senantiasa terjadi dalam kehidupan organisme (respirasi), namun semenjak revolusi industri ialah suatu era dimana area industri yang melaksanakan pembakaran menyumbang senyawa karbon di atmosfer. Berikut uraian mengenai senyawa-senyawa yang menyumbang peningkatan suhu bumi dan memimbulkan global warming.

1. Senyawa Karbon

Unsur karbon merupakan unsur organik penyusun suatu kehidupan. Senyawa-senyawa utama yang diharapkan oleh organisme mengandung senyawa ini sebagai senyawa utama. Namun, hasil buangan organisme yang berupa senyawa karbon dari proses respirasi juga mengandung senyawa karbon dalam bentuk gas yaitu karbondioksida (CO2). Selain CO2, senyawa karbon lain dalam bentuk gas ialah karmonmonoksida (CO). Selain berasal dari pembakaran zat makanan pada organisme, CO2 juga berasal dari pembakaran materi bakar fosil organisme lainnya. Sementara senyawa CO berasal dari hasil pembakaran yang tidak sempurna. Intinya baik CO2 maupun CO keduanya berasal dari pembakaran acara manusia.

Apakah dampak peningkatan senyawa karbon dengan global warming? Penumpukkan emisi karbon di atmosfer akan membentuk sebuah lapisan yang menahan geothermal ke luar. Dengan demikian, panas yang dihasilkan bumi akan tepantul kembali ke dalam dan meningkatkan suhu atmosfer ini, insiden tersebut dikenal dengan imbas rumah kaca. Pembakaran dengan penggunaan materi bakar fosil oleh rumah tangga dan juga industri maupun kendaraan menyumbang emisi gas karbon di udara. Selain itu, hasil respirasi makhluk hidup yang populasinya kian meningkat juga menciptakan konsentrasi senyawa karbon menumpuk.

2. CFC

Kloro floro karbon atau CFC merupkan senywa yang biasa dipakai dalam alat pendingin dan dalam produk-produk aerosol (spray). Lepasnya senyawa ini akan membawa bencana, terlebih lagi senyawa ini banyak dipakai oleh insan dalam kehidupan sehari-sehari.

CFC ditunjuk sebagai senyawa yang bertanggung jawab akan penipisan ozon. Bumi dan dan juga planet lainnya mendapatkan pasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar matahari menergi yang sangat besar sampai sanggup merusak sebuah kehidupan. Namun, istimewanya bumi, mempunyai semacam pelindung yang disebut dengan lapisan ozon, yang sanggup meredam energi yang dipacarkan oleh matahari. Dengan demikian, energi dari sinar matahari yang masuk ke bumi lebih kondusif dan sanggup dimanfaatkan dengan baik oleh makhluk hidup. Namun, sayangnya lapisan ozon pelindung bumi ini makin usang makin terkikis, sehingga tidak sanggup lagi melindungi bumi secara maksimal.

Terbebasnya CFC ke atmosfer akan terurai oleh sinar UV dari matahari menjadi senyawa-senyawa penyusunnya yakni klorin, flour, dan karbon. Atom klorin yang bebas ini kemudian akan bereaksi dengan atom penyusun ozon, oksigen. Akibatnya, alasannya ialah CFC yang terbebas makin menumpuk mengakibatkan oksigen penyusun ozon berikatan dengan klorin dan mengakibatkan lapisan ozon makin menipis lambat laun menjadi berlubang. Dewasa ini diketahui lubang ozon yang terbentuk makin besar. Diprediksikan lapisan ozon akan musnah bila semua oksigen penyusun ozon berhasil diikat oleh atom klorin dari senyawa CFC yang makin menumpuk di atmosfer. Dengan demikian, panas dari matahari tak sanggup dibendung menyerupai semula dan berpotensi untuk mencairkan seluruh gunung es dan memusnakan kehidupan biota di dalamnya. Sekarang ini kita telah merasakannya dampak dari teriknya matahari yang luar biasa, beberapa kasus kanker kulit dan katarak ialah salah satu teladan dari energi yang terlalu besar dari matahari dengan lapisan ozon yang makin menipis.

Penanggulangan

Pemanasan global yang terjadi ketika ini ialah hasil dari suatu proses yang amat panjang, sehingga tidak sanggup ditanggulangi dalam waktu yang sangat singkat. Yang sanggup kita lakukan untuk mencegah semoga insiden ini tak berlangsung semakin parah maka kita sanggup melaksanakan hal-hal beriku ini:

1. Kurangi penggunaan senyawa karbon
2. Gunakanlah materi bakar yang ramah lingkungan
3. Kurangi memakai produk-produk yang memakai CFC
4. Galakkan reboisasi

Sedikit langkah kecil kita mungkin tak sanggup memperbaiki namun mungkin sanggup memberi arti dan impian untuk kehidupan para generasi yang akan datang.

Sumber http://www.kelasindonesia.com