Saturday, September 2, 2017

√ Catatan Untuk Dunia Pendidikan Di Kurun Revolusi Industri 4.0

AsikBelajar.Com | Ada yang masih ingat kasus Y2K (Year 2 Kilo atau Year 2000)? Kejadian tersebut akhir adanya perubahan sistem digit tahun pada sistem komputer antara tahun 1999 ke 2000. Sebelum perubahan tahun 2000, pada tahun 1999 digit tahun ditulis “hanya 99” sebagai arti tahun 1999. Andai tidak ada kasus Y2K, maka tahun 2000 menjadi “tahun 00”. Apa yang terjadi jikalau Anda bertransaksi bulan Januari tahun 2000 tanpa ada kasus Y2K? Maka transaksi Anda akan menjadi di Januari 1900. Saat itu terjadi perubahan besar-besaran sistem “century” pada bahasa pemprograman menjadi 4 digit. Saat itu sistem komputer AS400 digeser oleh Platinum2000. Makara tanpa kita sadari, revolusi industri 4.0 sudah dimulai semenjak kasus Y2K ada.


 Kejadian tersebut akhir adanya perubahan sistem digit tahun pada sistem komputer antara  √ Catatan Untuk Dunia Pendidikan di Era Revolusi industri 4.0Apa itu revolusi industri 4.0? Versi AsikBelajar.Com mengartikan bahwa revolusi industri 4.0 yaitu proses kelanjutan perubahan tahap automatisasi pada revolusi industri 3.0 dalam kehidupan yang bertumpu kepada sistem jaringan internet.


Inilah 5 tragedi temuan AsikBelajar.Com yang dirasakan di lapangan akhir revolusi indutri 4.0, yakni:

1. Bergesernya layanan konvensional menjadi online. Seperti ojek online, taxi online, pasar online, hiburan dll.

2. Menurunnya perusahaan ritel besar dan banyak digantikan oleh sistem online.

3. Terbukanya kerjasama personal dengan sesama pengguna internet tanpa ada batas negara. Hal ini dirasakan pribadi oleh AsikBelajar.Com berafiliasi dengan teman di Polandia dalam bidang publisher.

4. Adanya pergeseran moral sosial dalam pergaulan masyarakat yang disebut phubbing. Phubbing  (Phone Snubbing) yaitu sebuah istilah tindakan hirau tak hirau seseorang di dalam sebuah lingkungan lantaran lebih fokus pada gadged dari pada membangun sebuah percakapan.

5. Kesempatan berkarya untuk kaum disabilitas lantaran terbantu sistem yang serba online akhir sudah adanya penggunaan mesin kecerdasan buatan (artificial intellegence = AI) disegala bidang.


Ada beberapa catatan penting untuk dunia pendidikan dalam menyambut revolusi 4.0 berdasarkan Ahmad (2018), seperti:


A. Era Disrupsi Teknologi Revolusi Industri 4.0

1. Sebagian besar perusahaan memakai teknologi untuk menjual produk mereka secara online (The Economist, 2017).

2. Semakin pentingnya kecakapan sosial (social skills) dalam bekerja (The Economist, 2017).

3. >55 % organisasi menyatakan bahwa digital talent gap semakin lebar (LinkedIn, 2017)

4. Indonesia perlu meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja dengan teknologi digital (Parray, ILO, 2017).


B. Literasi Era 4.0

Agar lulusan bisa kompetitif, kurikulum perlu orientasi baru, alasannya yaitu adanya Era Revolusi Industri 4.0, tidak hanya cukup Literasi Lama (membaca, menulis, & matematika) sebagai modal dasar untuk berkiprah di masyarakat berdasarkan Ahmad, I, 2018 (Aoun, MIT, 2017). 3 Kelompok/Jenis literasi periode revolusi industri 4.0:

1. Literasi Data: Kemampuan untuk membaca, analisis, dan memakai gosip (Big Data) di dunia digital.

2. Literasi Teknologi: Memahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi (Coding, Artificial Intelligence, & Engineering Principles).

3. Literasi Manusia: Humanities, Komunikasi, & Desain.


C. Kebijakan Perguruan Tinggi Era Revolusi Industri 4.0

1. Paradigma Tri Darma Perguruan Tinggi harus diselaraskan dengan periode industri 4.0.

2. Reorientasi Kurikulum:

• Literasi gres (big data, teknologi/coding, humanities) dikembangkan dan diajarkan.

• Kegiatan ekstra kurikuler untuk pengembangan kepemimpinan dan bekerja dalam tim semoga terus dikembangkan.

• Entrepreneurship dan internship semoga diwajibkan.

3. Hybrid/Blended Learning, OnlineMenerapkan sistem pengajaran Hybrid/Blended Learning & Online.

4. Hibah dan Bimtek dari Belmawa untuk reorientasi kurikulum (GEN-RI 4.0) untuk 400 PT.


Menurut Muhadjir Effendy (Mendikbud) bidang pendidikan perlu merevisi kurikulum dengan menambahkan lima kompetensi dalam memasuki periode revolusi industri 4.0, yakni:

1. Diharapkan penerima didik mempunyai kemampuan berpikir kritis.

2. Diharapkan penerima didik mempunyai kreatifitas dan mempunyai kemampuan yang inovatif.

3. Perlu adanya kemampuan dan keterampilan berkomunikasi yang dimiliki penerima didik.

4. Bekerjasama dan berkolaborasi.

5. Peserta didik mempunyai iman diri.


Sumber:

1) Ahmad, I. (2018). Pendidikan Tinggi “4.0” Yang Mampu Meningkatkan Daya Saing Bangsa. Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI. Makassar, 16 Februari 2018. Bahan Presentasi.


2) Berbagai sumber online.


Keyword Terkait:

revolusi industri 4.0 di indonesia, revolusi industri 4.0 dan peluang generasi milenial, revolusi industri 4.0 di bidang pendidikan



Sumber https://www.asikbelajar.com