Wednesday, July 12, 2017

√ Pengertian Belajar

Definisi mencar ilmu dari beberapa teori sebagaimana yang dikutip Purwanto (1990 : 53) ialah sebagai berikut.
  1. Hilgard dan Bower, dalam buku Theori of learning mengemukakan. Belajar berafiliasi dengan perubahan tingkah laris seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laris itu tidak sanggup dijelaskan atau dasar kecenderungannya, respon, pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang.
  2. Gagne, dalam buku The Conditions of Learning menyatakan bahwa : mencar ilmu terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu kewaktu sesuah ia mengalami situasi tadi.
  3. Morgan, dalam buku Introductions to psychologi mengemukakan “Belajar ialah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laris yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
  4. Witherington, dalam buku Educational Psychologi, mengemukakan mencar ilmu ialah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola gres dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian”.
  5. Suryabrata (1987 : 155-157) beropini bahwa mencar ilmu merupakan perubahan prilaku sebagai hasil dari pengalaman. Hamalik (1992 : 45) menyatakan bahwa mencar ilmu mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk perbaikan prilaku, contohnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lengkap. Dengan demikian sanggup disimpulkan bahwa mencar ilmu ialah suatu proses psikis yang berlangsung dan merupakan interaksi aktif antara subyek mencar ilmu dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan pada diri individu, dalam hal pengalaman, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap yang bersifat relatif menetap atau lama.
Perubahan yang disebut mencar ilmu berdasarkan Purwanto (1990 : 54) memiliki ciri-ciri diantaranya ialah :
  1. Perubahan itu menunjukkan suatu perubahan di dalam perilaku.
  2. Perubahan itu merupakan suatu peningkatan kecakapan dalam suatu jenis perbuatan.
  3. Perubahan bisa berwujud sikap, minat dan nilai
  4. Perubahan itu bersifat menetap, sanggup bertahan beberapa waktu lamanya.
  5. Perubahan itu dibedakan dari jenis perubahan yang disebabkan pertumbuhan menyerupai bertambah tinggi dan perkembangan otot-otot melalui latihan.
Selanjutnya Makmun (2000 : 164), mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi sikap mencar ilmu mengajar dipengaruhi empat hal.
  1. Adanya motivasi (drives), siswa harus menghendaki sesuatu (the learning must wont something).
  2. Adanya perhatian dan mengetahui target (cue), siswa harus memperhatikan sesuatu (the learner must notice something).
  3. Adanya perjuangan (response), siswa harus melaksanakan sesuatu (the learner must do something).
  4. Adanya penilaian dan pemantapan hasil (reinforcement), siswa harus memperoleh sesuatu (the learner must get something).
Belajar merupakan tindakan dan sikap siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka mencar ilmu hanya dialami oleh siswa sendiri. Kegiatan ini sangat penting bagi manusia, dan ini merupakan ciri khas yang dimiliki manusia. Hampir semua kecakapan, keterampilan, kegemaran terbentuk dan berkembang disebabkan belajar. Dengan mencar ilmu insan akan bisa mengambil keputusan dan melaksanakan perbuatan yang sesuai dengan cita-cita baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat.

Belajar berarti perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak bisa menjadi mampu. Menurut Winkel (1996 : 53) bahwa mencar ilmu ialah suatu kegiatan mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkunga, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap, perubahan itu bersikat relatif konstan dan berbekas. Ini mengatakan bahwa perubahan yang terjadi lantaran mencar ilmu tidak timbul begitu saja, mencar ilmu lebih banyak membutuhkan kegiatan yang disadari, suatu kegiatan psikis dan latihan-latihan. Proses mencar ilmu terjadi lantaran adanya perangsang-perangsang dari luar individu yang menjadikan perubahan dalam relasi aspek kepribadian. Tetapi winkel juga menjelaskan lebih lanjut bahwa tidak setiap proses mencar ilmu harus disadari oleh seseorang, bahwa ia sedang belajar. Hal ini tidak mutlak lantaran bisa saja seseorang sedang mencar ilmu tanpa menyadari sepenuhnya, bahwa ia sedang belajar.

Menurut Winkel, ciri lain yang sanggup diidentifikasi dari proses mencar ilmu ialah dihasilkannya imbas sampingan yang bukan merupakan tujuan utama dari proses mencar ilmu yang sesungguhnya. Sehingga sanggup disimpulkan bahwa mencar ilmu ialah proses yang menghasilkan perubahan. Perubahan tersebut sanggup berupa suatu hasil yang gres atau penyempurnaan terhadap hasil yang diperoleh. Hasil mencar ilmu sanggup berupa hasil yang utama dan sanggup juga berupa hasil sebagai imbas sampingan. Proses mencar ilmu sanggup berlangsung dengan penuh kesadaran dan sanggup juga tidak demikian.

Chaplin (1995 : 272) membatasi mencar ilmu dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama menyatakan bahwa “belajar ialah merupakan proses dari sembarang perubahan yang relatif permanen dalam tingkah laku. Rumusan kedua menyatakan bahwa mencar ilmu ialah proses memperoleh respon-respon sebagai tanggapan adanya latihan khusus. Bruno (1989 : 168) beropini bahwa mencar ilmu ialah perubahan yang bersifat tetap dalam kecenderungan berperilaku, sebagai tanggapan dari serangkaian pengalaman. Hal lain yang senada dengan pendapat tersebut, Davidoff (1988 : 178) menyatakan bahwa definisi mencar ilmu ialah sebagai perubahan yang relatif berlangsung usang pada sikap yang diperoleh kemudian dari pengalaman-pengalaman.

Dari definisi-definisi diatas tidak ada indikasi yang menandakan perbedaan yang prinsipil, melainkan saling melengkapi bahwa dari definisi manapun baik secara implisit maupun secara eksplisit pada hasilnya didapat kesamaan maknanya bahwa mencar ilmu ialah suatu proses perubahan sikap atau kepribadian yang diakibatkan oleh praktek atau pengalaman tertentu yang umumnya mencar ilmu itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

Adanya suatu usaha, artinya mencar ilmu bukan suatu tujuan, tetapi merupakan langkah-langkah atau mekanisme yang ditempuh individu dan diikuti dengan banyak sekali perjuangan untuk mencapai tujuan. Contoh : Jika seseorang mendapatkan informasi-informasi tersebut akan dioleh dan disimpan dalam sistem saraf otak untuk sanggup dipakai kembali pada situasi lian. Pada ketika ia menerima, mengolah dan menyimpan informasi, dilakukan banyak sekali perjuangan menyerupai menciptakan simbol-simbol latihan, menghafal, menulis ulang dan sebagainya, sehingga ia merefleksikan kembali isu sesuai kebutuhan.

Adanya interaksi individu, mencar ilmu sanggup terjadi bila individu berinteraksi dengan lingkungannya, baik melalui pengalaman eksklusif atau melalui pengalaman pengganti. Pengalaman eksklusif yaitu individu yang mencar ilmu dengan berbuat sesuatu. Misalnya supaya seseorang terampil menggunakan multitester. Sedangkan pengalaman pengganti yaitu individu yang mencar ilmu berinteraksi dengan lingkungannya dengan observasi, gambar, grafik, kata-kata atau simbol lainnya. Misalnya siswa mempelajari struktur tanah maka ia menggunakan gambar lapisan-lapisan tanah. Dapat pula siswa berinteraksi dengan lingkungannya secara eksklusif lantaran ada sumber-sumber mencar ilmu lain yang tersedia.

Adanya perubahan tingkah laku, yang dimaksud disini ialah perubahan tingkah laris yang gres sebagai sesuatu yang dipelajar. Misalnya sebelum tahu jikalau arus listrik itu membahayakan, maka seseorang akan memegang kabel yang berarus. Tetapi sesudah tahu bahwa listrik berarus atau ketika ia menyetrika akan menggunakan ganjal kaki. Perubahan tersebut lantaran tidak setiap perubahan berarti telah terjadi proses belajar. Misalnya pada pola perkara perubahan tanggapan kelelahan fisik, motivasi, emosi, menggunakan obat, penyakit parah atau trauma fisik, dan tanggapan menggunakan obat, penyakit parah atau trauma fisik, dan tanggapan pertumbuhan jasman. Berlawanan dengan tanggapan yang ditimbulkan dari belajar, perubahan yang terjadi oleh kelelahan, obat, motivasi dan emosi cenderung berlangsung singkat. (Davidoff , 1988 : 178-179)

Sumber http://tesisdisertasi.blogspot.com