Friday, July 7, 2017

√ Keanekaragaman Hayati : Pengertian, Tingkatan, Penyebaran

A. PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati merupakan sebuah istilah untuk menggambarkan tingkat atau derajat keanekaragaman sumber daya alam suatu tempat yang mencakup jumlah atau frekuensi ekosistem, spesies, dan gen di suatu daerah.

Secara istilah, keanekagaraman bekerjsama menunjukkan sebuah keadaan yang melukiskan banyak sekali macam benda-benda. Berbagai macam itu terjadi alasannya adanya perbedaan bentuk, jumlah, maupun ukuran tempat itu sendiri. Sedangkan hayati merujuk pada artian makhluk hidup. Jadi, keanekaragaman hayati yaitu suatu keadaan di suatu tempat yang di dalamnya terdapat banyak sekali macam makhluk hidup yang hidup, hal ini alasannya terdapat perbedaan bentuk, ukuran maupun jumlah tempat tersebut dengan tempat yang lainnya.
Artikel Penunjang : Klasifikasi Makhluk Hidup
Keanekaragaman hayati merupakan sebuah istilah untuk menggambarkan tingkat atau derajat ke √ Keanekaragaman Hayati : Pengertian, Tingkatan, Penyebaran
PENGERTIAN, TINGKATAN DAN DISTRIBUSI KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati sering juga disebut sebagai biodiversitas di dalam bahasa resminya. Keanekaragaman hayati sanggup membantu insan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Factor lingkungan yaitu salah satu factor penting yang menghipnotis keanekaragaman hayati. Semakin alami lingkungan tersebut, maka keadaan hayati nya juga akan semakin bermacam-macam.

Kuantitas dan juga kualitas keanekaragaman hayati di suatu tempat sanggup bertambah atau bahkan menurun sesuai perkembangan keadaan tempat tersebut. Akan tetapi, keanekaeragaman hayati juga sanggup dikembalikan menyerupai semula jikalau terjadi perubahan-perubahan yang tidak menguntungkan.

B. TINGKATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Menurut undang-undang nomor 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati sanggup dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Keanekaragaman Gen
Gen ialah factor pembawa sifat keturunan yang terdapat di dalam kromosom. Gen setiap makhluk hidup mempunyai materi dasar yang sama, tetapi penyusunnya yang berbeda. Kenekaragaman jenis ini merupakan perbedaan atau variasi gen yang terdapat di dalam makhluk hidup tersebut. Contohnya menyerupai adanya pisang raja yang mempunyai bentuk panjang-panjang, pisang uli, pisang raja molo, pisang raja rambe, pisang raja sereh, dan lain sebagainya. Perbedaan pisang ini terjadi akhir factor gen yang dikandung masing-masing pisang itu.

Adanya keanekaragaman gen pada makhluk hidup dipengaruhi oleh gen-gen yang ada di dalam kromosom yang dimilikinya. Kromosom itu diwariskan oleh induk makhluk hidup itu melalui pewarisan sifat. Akan tetapi, kondisi ini juga sanggup dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang memadai, contohnya menyerupai adanya pohon manga yang mempunyai buah yang besar dan bagus di suatu daerah, pohon tersebut kemudian dilakukan pencangkokan dan ditanam di tempat yang lain, maka terdapat kemungkinan pohon tersebut tidak akan berbuah persis menyerupai induknya.

Selain faktor turunan, faktor hibridasi atau perkawinan silang juga sanggup meningkatkan keanekaragaman gen di suatu daerah. Perkawinan silang itu sanggup dilakukan antara spesies yang satu dengan spesies yang lainnya untuk mendapat laba melalui proses domestikasi (budidaya flora atau binatang liar). Contoh proses perkawinan silang ialah tumbuhan anggrek yang dilakukan perkawinan silang akan mendapat warna anggrek yang beragam.

2. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman jenis ialah adanya perbedaan yang sanggup ditemukan pada suatu kelompok atau komunitas pada banyak sekali spesies yang hidup di suatu habitat. Contohnya di halaman pekarangan rumah kita, terdapat pohon manga, pohon jambu, tumbuhan palem, bunga melati, anggrek, bunga mawar, cacing, ikan, lebah, semut, dan lain sebagainya. Keanekaragaman jenis semakin tinggi jikalau tempat tersebut jauh dari lingkungan hidup manusia. Seperti hutan yang mempunyai banyak sekali macam makhluk hidup yang tumbuh dan hidup di dalamnya.

Keanekaragamn jenis ini harus sanggup dibedakan dengan keanekaragaman gen. contohnya ialah adanya kelompok flora palem yang terdiri dari pohon pinang, pohon aren, pohon sawit, dan pohon kelapa. Walaupun flora ini mempunyai ciri fisik yang hampir sama, akan tetapi mempunyai nama spesies yang berbeda.

3. Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem ialah sebuah istilah untuk menggambarkan suatu keadaan yang terdiri dari banyak sekali macam spesies yang hidup di dalamnya. Contohnya menyerupai ekosistem sawah yang mempunyai cacing, tumbuhan padi, kerbau, dan lain sebagainya. Selain ekosistem sawah, terdapat banyak sekali jenis ekosistem lainnya, yaitu ekosistem laut, ekosistem terumbu karang, ekosistem rawa, dan ekosistem padang lamu.

Keanekaragaman hayati juga dipengaruhi oleh keanekaragaman ekosistem. Semakin banyak jenis ekosistem yang dimiliki suatu daerah, maka akan semakin banyak pula perbedaan makhluk hidup yang tumbuh dan hidup di dalamnya.
Keanekaragaman hayati merupakan sebuah istilah untuk menggambarkan tingkat atau derajat ke √ Keanekaragaman Hayati : Pengertian, Tingkatan, Penyebaran
TINGKATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman yang terjadi di tingkat ekosistem merupakan akhir dari adanya interaksi yang sangat kompleks antara komponen biotik dengan komponen abiotik. Berikut penjelasannya :

a) Interaksi Biotik
Interaksi biotik terjadi antar sesame makhluk hidup. Interaksi ini terbentuk alasannya adanya hubungan antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya. Interaksi ini sanggup membentuk suatu komunitas.

b) Interaksi Abiotik
Interaksi abiotik terjadi alasannya adanya hubungan antara satu makhluk hidup dengan non makhluk hidup (lingkungan), menyerupai lingkungan fisik, suhu, cahaya, dan lingkungan kimiawi (air, mineral, tingkat keasaman, dan lain sebagainya).

C. Distribusi Keanekagaraman Hayati
Terdapat beberapa factor yang menghipnotis frekuensi distribusi dari keanekaragaman hayati, mencakup :
1. Latitudinal Gradien
Terdapat peningkatan antara keanekaragaman hayati yang berada di kutub dengan keanekaragaman hayati di tempat tropis. Terdapat peningkatan dalam keanekaragaman hayati dari kutub ke tropis, semakin bersahabat suatu tempat dengan iklim tropis, maka semakin banyak pula keanekaragaman hayatinya. Faktor yang menciptakan adanya perbedaan ini yaitu perbedaan suhu antar kedua daerah.

2. Hotspot
Hotspot (titik panas) memilih keberagaman hayati di suatu daerah. Hotspot lebih banyak didominasi berada di tempat hutan, sedangkan lebihnya berada di tempat tropis.
Hutan Atlantik di Brazil dianggap sebagai salah satu hotspot di dunia. Hutan ini mempunyai spesies tumbuhan sekitar 20.000 jenis, 1.350 vertebrata (hewan bertulang belakang) dan jutaan serangga.

D. Manfaat Keanekaragaman Hayati
1. Sebagai Sumber Pangan
Sekitar 80 % pasokan materi makanan insan berasal dari 20 jenis tumbuhan saja, namun 20 jenis tersebut mempunyai setidaknya 40.000 spesies. Jadi, keanekaragaman hayati mempunyai dampak yang luar biasa terhadap sumber materi makanan yang diperlukan oleh manusia.

2. Kesehatan
Keanekaragaman hayati menyediakan derma yang sangat penting dalam pengadaan obat-obatan dan inovasi obat. Bagian penting dari suatu obat mau tidak mau niscaya berasal dari sumber biologi. Di wilayah Amerika, terdapat lebih kurang 50 % dari senyawa farmasi berasal dari tanaman, hewan, dna mikroorganisme. Dan 80 % dari populasi dunia sangat bergantung pada obat-obatan dari alam

3. Bisnis dan Industri
Keanekaragaman hayati juga penting untuk mempertahankan sumber daya alam baik air, kayu, kertas, maupun bahan-bahan lainnya. Banyak sekali materi bisnis dan industry yang memanfaatkan sumber daya alam sebagai materi utama. Oleh alasannya itu, semakin berkurangnya keanekaragaman hayati, maka semakin terancam pula peluang bisning dan ekonomi di suatu daerah.

4. Nilai Estetika
Secara ilmiah, insan membutuhkan alam untuk aktivitas rekreasi. Kegiatan ini sanggup membawa ketenangan hidup sehabis pekerjaan-pekerjaan harian yang mengganggu pikiran. Keanekaragaman hayati juga menjadi suatu nilai estetika yang tidap sanggup dipungkiri dalam evaluasi suatu daerah.

5. Jasa Ekologi
Keanekaragaman hayati secara eksklusif terlibat dalam perputaran ekologi di lingkungan hidup manusia. Pemurnian air, daur ulang nutrisi, pemurnian tanah, dan lain sebagainya merupakan rujukan jasa ekologi yang dibawa akhir adanya keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati merupakan sebuah istilah untuk menggambarkan tingkat atau derajat ke √ Keanekaragaman Hayati : Pengertian, Tingkatan, Penyebaran
KEANEKARAGAMAN HAYATI DI BUMI
E. Penyebab Hilangnya Keanekaragaman Hayati
1. Hilangnya Habitat
Pertumbuhan insan yang semakin banyak menimbulkan semakin banyak pula jumlah kebutuhan hidup yang harus dipenuhi oleh insan itu sendiri. Mereka akan mengadakan deforestasi (penebangan hutan), sehingga akan mengganggu kehidupan hayati di hutan tersebut. Penebangan hutan usang kelamaan akan menimbulkan hilangnya habitat hidup makhluk hidup di hutan.
Selain itu, aktivitas pengambilan atau penangkapan ikan dengan menggunakan bom menciptakan ikan yang masih kecil juga akan ikut mati. Hal itu menimbulkan berjurangnya populasi ikan di laut, sehingga akan menghilangkan keanekaragaman hayati.

2. Introduksi Spesies
Introduksi spesies merupakan aktivitas pengenalan spesies yang dilakukan dengan cara memasukkan satu macam makhluk hidup ke dalam habitat yang bukan habitat aslinya. Hal itu kaan mengganggu kehidupan makhluk hidup habitat orisinil alasannya belum tentu spesies tamu ini akan beradaptasi sesuai habitat barunya. Contoh pada hutan yang sebelumnya dipenuhi oleh rusa atau binatang lain, saat ditempatkan hewan-hewan buas di tempat rusa tersebut, maka kaan menimbulkan menghilangnya rusa dalam habitat itu.

3. Eksploitasi Berlebihan
Eksploitasi berlebihan dilakukan insan alasannya belum adanya pengetahuan mendalam wacana arti dari kehidupan makhluk hidup lain terhadap hidup kita sebagai manusia. Mereka sering memburu binatang atau pohon secara berlebihan, sehingga binatang atau flora tersebut tidak sempat untuk bereproduksi, kemudian usang kelamaan akan menghilang.

4. Pencemaran
Di kehidupan yang modern ini, proses industrialisasi semakin meningkat. Pabrik-pabrik sering membuang limbahnya ke sungai atau habitat makhluk hidup lain tanpa mempedulikan keadaan makhluk hidup yang hidup di dalamnya. Hal ini tentu akan menimbulkan hilangnya spesies-spesies yang sebelumnya menempati sungai tersebut alasannya akan mati dengan racun limbah pabrik tadi.

5. Pemanasan Global
Pemanasan global menimbulkan naiknya permukaan air bahari bertahap per tahunnya. Lama kelamaan, hal ini akan menenggelamkan pulau-pulau kecil yang sebelumnya telah dihuni oleh habitat-habitat tertentu, dan spesies-spesies yang hidup di dalamnya juga akan menghilang.

F. Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Kita semua tahu bahwa bumi ini semakin usang semakin berkembang. Perkembangan itu baik buruk atau buruk, maka kaan membawa dampak bagi tingkat keanekaragaman hayati. Di bumi kita ini, masih banyak terdapat makhluk hidup yang berbeda speies, namun hanya sebagian yang sudah sanggup diidentifikasi.

Keanekaragaman hayati memberi peranan yang snagat penting di dalam kehidupan manusia. Suatu keanekaragaman akan sanggup membawa kesejahteraan. Berbagai macam makhluk hidup sanggup kita manfaatkan sebagai materi sandang, pangan, maupun papan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Ada dua macam upaya yang sanggup dilakukan untuk terus melestarikan keanekaragaman makhluk hidup di suatu daerah, yaitu :
1. Pelestarian In-Situ
Artinya, kita sebagai insan harus sanggup melestarikan makhluk hidup sesuai dnegan tempat hidup atau habitat hidup aslinya. Contohnya menyerupai pelestarian komodo di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Komodo memang binatang orisinil dari NTT, namun alasannya banyaknya perburuan menimbulkan komodo semakin berkurang. Dengan menggunakan habitat hidup aslinya, insan sanggup melestarikan komodo supaya tidak hingga punah.

2. Pelestarian Ex-Situ
Ini berarti kita sebagai insan harus sanggup melestarikan makhluk hidup biar tidak punah di luar habitat hodup aslinya. Contohnya menyerupai pembuatan taman suaka margawatwa, suaka hewan, kebun raya, kebun binatang, dan lain sebagainya.

G. Perlindungan dan Pemulihan Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati memang sangat kuat dalam kehidupan manusia, baik kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Akan tetapi, beberapa faktro menyerupai yang telah disebutkan di atas telah menimbulkan berkurangnya atau bahkan menghilangnya keanekaragaman hayati di alam ini. Oleh Karena itu, diperlukan proteksi serta pemulihan keanekaragaman hayati biar tidak masuk ke dalam status langka atau punah.

Sebenarnya, upaya-upaya pelestarian yang telah dijelaskan di atas juga masuk ke dalam upaya proteksi dan pemulihan dari keanekaragaman hayati. Dengan upaya pelestarian inilah, spesies-spesies yang hidup di habitat mereka tidak akan diburu secara berlebihan, alasannya sudah dijaga oleh petugas. Selain itu, dengan dilakukannya pelestarian ini juga akan meningkatkan pemulihan keanekaragaman hayati yang terancam langka atau punah.

Terdapat 3 lagi upaya yang sanggup dilakukan dengan tujuan untuk melindungi dan memulihkan keanekaragaman hayati, yaitu :
1. Restorasi dan Rehabilitasi
Restorasi dan rehabilitasi dilakukan secara ekologis. Restorasi ekologis biasanya melibatkan upaya rekonstruksi (perbaikan) ekosistem alami atau non alami di tempat yang mengalami penurunan, termasuk di dalamnya reintroduksi spesies asli.
Rehabilitasi melibatkan upaya untuk memperbaiki proses-proses dalam ekosistem, contohnya memperbaiki tempat anutan sungai (DAS), dan lain sebagainya.

2. Pengelolaan Transekap Terpadu
Merupakan pengelolaan keanekaragaman hayati yang dilakukan dalam banyak sekali bidang, diantaranya pertanian, perkebunan, kelautan, pariwisata, dan lain-lain. Hal ini dilakukan untuk menyatukan unsur perlindungan, pemanfaatan lestari, dan kriteria pemerataan makhluk hidup ke habitat-habitat.

3. Formulasi Kebijakan dan Kelembagaan
Merupakan cara yang dilakukan dengan cara membatasi penggunaan sumber daya lahan melalui zonasi, pemberian insentif, dan pajak yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan lahan yang berpotensi untuk merusak keanekaragaman hayati.

Sumber http://www.ilmudasar.com