A. PENGERTIAN JANTUNG
Jantung (bahasa latin : cor) ialah sebuah organ badan insan yang berongga serta berotot yang berperan dalam sistem peredaran darah manusia. Jantung mengendalikan seluruh aktivitas peredarah darah, dengan melibatkan pembuluh darah sebagai salurannya. Jantung memompa darah ke seluruh badan melalui kontraksi berirama dengan dukungan listrik jantung. Darah ini dipompa ke seluruh tubuh.
Artikel Penunjang : Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Kandungan yang ada di dalam darah ialah nutrisi dan oksigen yang berkhasiat untuk kelangsungan hidup sel-sel tubuh. Setelah dipakai oleh sel-sel tersebut, darah itu dikembalikan lagi ke jantung, dan begitu seterusnya.
Artikel Penunjang : Sel Darah : Pengertian, Fungsi, Jenis
Jantung mempunyai empat ruang yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu. Organ ini terletak di dalam rongga dada tepatnya di bawah paru-paru sebelah kiri (pada umumnya), dan dilindungi oleh tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (costae). Ukuran jantung lebih kurang sebesar kepalan tangan orang dewasa.
B. STRUKTUR JANTUNG
Jantung juga mempunyai struktur tertentu yang harus diketahui biar suatu hal mengenai kelainan-kelainan yang terdapat di jantung sanggup diketahui. Struktur tersebut ialah :
1. Bentuk dan Ukuran Jantung
Bentuk jantung lebih kurang ibarat mirip kepalan tangan orang remaja yang terbalik. Organ ini merupakan organ utama yang berperan dalam sistem kardiovaskular. Ukuran jantung kira-kira sebesar kepalan tangan orang remaja atau mempunyai panjang 12 cm, lebar 8 cm, dan tebal 6 cm, dengan berat sekitar 300 gram. Jantung terdiri dari otot-otot (muscular), apex (puncak), basis (dasar), atrium kana dan kiri, serta bilik kanan dan kiri.
Hal menarik yang bisa kita ketahui dari organ yang satu ini adalah, bisa untuk memompa darah atau berdetak sebanyak 100.000 kali selama sehari. Oleh lantaran itu, darah yang dipompa olehnya mencapai 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah segar ke segala sel-sel tubuh.
2. Lapisan Otot Jantung
Jatung mempunyai tiga lapisan otot (myocardium) yang berbeda dan masing-masing lapisannya mempunyai fungsi yang berbeda pula. Otot-otot jantung ini harus selalu disuplai oleh darah segar yang dibawa oleh arteri coroner biar jantung tidak berhenti berdetak. Berikut ialah lapisannya :
a) Lapisan Pericardium
Merupakan lapisan paling atas yang menyelubungi jantung dan terbagi lagi menjadi 2 macam lapisan, yaitu pericardium parietal yang menempel pada tulang dada, tulang rusuk, dan selaput paru, serta pericardium visceral atau disebut juga dengan epikardium yang berada di bawah pericardium parietal.
Diantara dua lapisan pericardium tersebut, terdapat 50 cc cairan atau pelumas yang disebut dengan cairan pericardium yang berfungsi sebagai pelumas biar melindungi kedua lapisan saling bergesekan akhir dari gerak jantung ketika memompa darah. Jika kedua lapisan ini bergesekan, maka akan robek dan mengakibatkan perdarahan yang hebat di jantung.
b) Lapisan Miokardium
Lapisan ini berada di bawah lapisan pericardium dan merupakan lapisan otot jantung yang paling tebal dan terdiri dari otot-otot jantung yang banyak.
c) Lapisan Endokardium
Lapisan ini merupakan lapisan terdalam (lapisan yang bekerjasama pribadi dengan jantung) dan terdiri dari jaringan-jaringan endotel.
3. Ruang-Ruang Jantung
Seperti dikatakan sebelumnya, organ jantung mempunyai empat ruang yang maisng-masingnya dibatasi oleh sekat jantung (septum) yang terdiri dari otot-otot padat. Sekat yang membatasi kedua serambi (atrium) ialah septum interatriorum), sedangkan sekat yang membatasi kedua bilik (ventrikel) dinamakan dengan septum interventrikular. Adapun sekat yang membatasi antara bilik dan serambi dinamakan dengan septum atrioventrikular. Ke-empat ruang tersebut ialah :
a) Serambi Kanan (Atrium Dextra)
Merupakan ruang jantung yang berada di atas dan mempunyai dinding yang lebih tipis daripada bilik (ventrikel). Fungsi dari atrium kanan ini ialah sebagai daerah penampungan darah kotor (darah yang miskin oksigen) dari seluruh tubuh. Darah ini dibawa dari sel-sel badan melalui susukan atau pembuluh darah yang disebut dengan vena.
b) Serambi Kiri (Atrium Sinistra)
Merupakan ruang jantung yang berada di atas dan bersebelahan dengan serambi kanan dan berfungsi sebagai ruang yang mendapatkan darah segar (darah kaya oksigen yang kembali dari paru-paru) untuk disalurkan ke bilik kiri sebelum dipompa ke seluruh tubuh.
c) Bilik Kanan (Ventrikel Dextra)
Ruang jantung ini berada di bawah serambi dan mempunyai dinding yang lebih tebal dikarenakan tugasnya yang lebih berat daripada atrium. Bilik kanan berfungsi sebagai daerah penampungan darah yang sedikit oksigen hasil dari serambi kanan untuk disalurkan ke paru-paru untuk diikat dengan oksigen.
d) Bilik Kiri (Ventrikel Sinistra)
Ruang ini berada di bawah jantung dan bersebelahan dengan ruang bilik kanan. Ruang bilik kiri jantung ini mempunyai fungsi sebagai daerah penampungan darah kaya oksigen untuk segera disalurkan ke seluruh badan melalui pembuluh darah arteri.
4. Katup-Katup Jantung
Diantara ruang-ruang jantung diatas, tentunya mempunyai suatu struktur yang berjulukan katup (valvula) yang diharapkan biar darah dari satu ruang tidak pribadi masuk ke ruang yang lainnya, sehingga fungsi jantung akan tetap terjaga sebagaimana mestinya. Katup-katup akan bekerja dengan sistem buka tutup ketika darah hendak dialirkan. Katup-katup tersebut ialah :
a) Katup Tricuspidalis
Katup ini terletak antara ruang serambi kanan dan bilik kanan. Dinamakan tricuspid Karena katup ini mempunyai tiga daun katup. Katup ini terbuka ketika darah yang berasal dari serambi kanan hendak dialirkan ke bilik kanan, dan akan tertutup apabila darah di serambi kanan sudah dialirkan ke bilik kanan, sehingga mencegah baliknya darah ke atas.
b) Katup Pulmonal
Merupakan katup yang berada antara bilik kanan dan arteri pulmonalis yang berfungsi sebagai pembawa darah yang miskin oksigen untuk diikat dengan oksigen yang segar di paru-paru. Katup ini akan terbuka apabila bilik kanan berkontraksi dan tertutup apabila bilik kanan berelaksasi.
c) Katup Bicuspidalis
Merupakan katup yang terletak diantara serambi kiri dan bilik kiri. Katup ini akan terbuka apabila serambi kiri berkontraksi (mengalirkan darahnya ke bilik kiri) dan akan tertutup apabila kondisi yang sebaliknya.
d) Katup Aorta
katup ini berada diantara bilik kiri dan pembuluh darah aorta yang bertugas sebagai susukan yang membawa darah segar ke seluruh tubuh. Katup ini terbuka apabila bilik kiri berkontraksi dan tertutup apabila bilik kiri berelaksasi.
5. Listrik Jantung
Jantung mempunyai sistem listrik yang berkhasiat biar fungsi-fungsi yang dibebankan terhadap jantung sanggup berjalan sebagaimana mestinya. Sistem listrik ini terdiri dari 4 sistem dan apabila sistem yang satu tidak sanggup berfungsi, maka akan digantikan dengan sistem selanjutnya yang berakibat pada melemahnya kontraksi jantung. Semakin rendah listrik yang digunakan, maka semakin rendah pula kontraksi jantung yang dihasilkan untuk memompa darah dan darah yang dipompa pun akan semakin sedikit. Berikut merupakan 4 sistem listrik tersebut secara berurutan, yaitu :
a) Sinoatrial Node (SA Node)
sistem ini terletak di dinding jantung serambi kanan erat dengan vena cava superior (pembuluh vena yang berada di atas serambi kanan).
b) Atrioventricular Node (AV Node)
sistem ini terletak di dasar serambi kanan erat dengan katup tricuspidalis atau erat dengan pertautan antara serambi dan bilik.
c) Berkas HIS
sistem listrik ini berbentuk ibarat berkas yang berasal dari AV node dan masuk ke septum antar ventrikel. Berkas ini bercabang menjadi dua, yaitu berkas HIS kanan dan kiri yang berjalan ke bawah melalui septum melingkari ujung bilik dan kembali ke serambi di sepanjang dinding luar.
d) Serabut Purkinje
sistem listrik ini merupakan lanjutan dari berkas HIS dan berjalan ke seluruh myocardium (otot jantung) bilik jantung.
Sesuai dengan urutan tersebut, maka para hebat memperkirakan bahwa semakin ke bawah sistem listrik yang digunakan, amka akan semakin lemah juga kntraksi yang dihasilkan, yaitu :
SA Node : 60-80 kali/menit
AV Node : 40-60 kali/menit
Berkas His : 20-4- kali/menit
Serabut Purkinje : 0-20 kali/menit
C. Cara Kerja Jantung
Jantung yang mempunyai fungsi sebagai organ yang memompa darah ke seluruh badan tentunya mempunyai prosedur kerja tersendiri. Berawal dari darah yang kaya karbon dioksida yang berasal dari seluruh badan disalurkan ke serambi kanan melalui pembuluh darah vena, sehingga dari ruang serambi kanan tersebut dialirkan ke bilik kenan untuk selanjutnya dialirkan melalui arteri pulmonalis untuk dibawa ke paru paru supaya darah tersebut mengikat oksigen dan membuang karbon dioksida. Mekanisme ini dikenal dengan sirkulasi pulmonal.
Setelah dari paru-paru, maka darah yang sudah segar atau berikatan dengan oksigen dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis sehingga hingga ke serambi kiri. Dari serambi kiri, darah tersebut ditampung di bilik kiri untuk selanjutnya dialirkan ke seluruh badan melalui pembuluh darah arteri. Mekanisme ini disebut dnegan sirkulasi sistemik.
Artikel Penunjang : Sistem Pernapasan pada Manusia
Ada kalanya jantung berkontraksi untuk mengosongkan isinya, hal ini disebut dengan periode sistolik. Lalu, periode jantung untuk berelaksasi biar darah kembali memenuhi jantung disebut dengan periode diastolic.
Kerja-kerja jantung tersebut dibantu oleh sistem listrik jantung yang sebelumnya telah dibahas di atas. Sistem listrik ini berasal dari sistem saraf badan yang akan menjadikan potensial agresi sehingga mengakibatkan jantung berkontraksi. Potensial agresi ini membutuhkan elektrolit-elektrolit ibarat kalium, natrium, dan kalsium untuk menjalankan tugasnya.
D. Penyakit-Penyakit Jantung
Sebenarnya, terdapat berbagai penyakit jantung yang disebabkan dari tidak normalnya fungsi jantung. Namun, dalam pembahasan kali ini, akan disebutkan beberapa penyakit jantung akhir ketidaknormalan fungsi jantng tersebut, yaitu :
1. Penyakit Jantung Koroner
Merupakan penyumbatan yang terjadi di dalam pembuluh darah coroner akhir menumpuknya lemak dan kolesterol. Arteri coroner yang sebelumnya bertugas untuk memperlihatkan nutrisi ke otot-otot jantung menjadi terganggu. Sehingga jikalau arteri coroner benar-benar tersumbat, maka akan mengakibatkan jantung berhenti berdetak.
2. Penyakit Jantung Bocor
Adalah suatu kondisi dimana adanya lubang di sekat jantung akhir kelianan bawaan, atau kelainan yang terjadi dari lahir. Penyakit ini mengakibatkan terganggunya distribusi darah, baik itu darah yang kaya oksigen atau darah yang kaya karbon dioksida, dikarenakan darah tersebut kaan bercampur-campur di ruang jantung.
3. Penyakit Jantung Lemah
Kondisi ini disebabkan lantaran melemahnya kondisi jantung akhir beberapa hal, ibarat usia yang semakin tua, dan kondisi lain, sehingga kemampuan jantung untuk memompa darah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan tubuh. Kondisi ini banyak dialami oleh penderita hipertensi (tekanan darah tinggi). Penderita hipertensi usang kelamaan otot jantungnya akan membesar dan kuat pada kerja jantung.
Sumber http://www.ilmudasar.com