A. PENGERTIAN FASISME
Secara bahasa, Fascismo berasal dari istilah latin yaitu “fasses”, aamerupakan serumpun batang yang diikatkan di kapak sebagai simbol dari otoritas hakim Romawi kuno. Secara umum, Fasisme ialah ideologi yang memegang prinsip bahwa pemimpin mempunyai otoritas diktatorial tanpa pengecualian. Artinya perintah dari pemimpin harus dipatuhi tanpa pengecualian. Dalam sebuah negara yang menganut ideologi jenis ini, pasukan militer merupakan pasukan yang mempunyai kiprah sangat penting, pemimpin mereka harus membayangkan bahwa musuh sanggup tiba kapan saja, sehingga negara harus selalu dalam keadaan siaga dan tanpa kelemahan. Fasisme merupakan ideologi yang tidak memandang individualitas manusia, setiap individu dan masyarakat hanya berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pemimpin atau negaranya. Masyarakat dalam ideologi Fasisme harus seragam dan bersatu dengan pemimpin yang mempunyai kekuasaan absolut.
B. SEJARAH FASISME
Gerakan fasisme pertama yang tercatat dalam sejarah mungkin ialah gerakan politik penindasan yang berkembang di italia sesudah tahun 1919. Gerakan ini merupakan reaksi akhir perubahan sosial yang terjadi alasannya ialah Perang Dunia I. Istilah fasisme kemudian dipakai adi Italia oleh pemerintahan yang berkuasa pada tahun 1922 yang dipimpin oleh Benito Mussolini. Gambar tangkai-tangkai rerumpun yang diikatkan pada kapak menjadi lambanga partai fasis pertama. Prinsip dari lambang ini ialah jikalau hanya terdapat satu tangkai maka akan mundah hancur, sedangkan jikalau masyarakat menyatu membentuk rumpunan tangkai, maka akan sulit untuk dikalahkan.
Setelah Italia, pemerintahan fasis kemudian berkuasa di Jerman (tahun 1933), spanyol (tahun 1939). Selanjutnya sesudah Perang Dunia II, semua rezim diktatoris yang muncul di Amerika dan negara-negara lain digambarkan sebagai fasis. Walaupun banyak rezim yang ibarat itu, yang dianggap mewakili Fasisme ialah Italia dikala dipimpin Mussolini dan Jerman yang dipimpin Hitler (sering disebut Nazisme).
Ideologi Fasisme ini diduga besar lengan berkuasa merupakan ideologi yang menyebabkan meletusnya Perang Dunia Ke II. Tetapi alasannya ialah kekalahan negara-negara penganutnya, seakan-akan aliran fasisme hilang begitu saja sesudah Perang Dunia II. Walaupun demikian, benih-benih fasisme akan terus ada selama terdapat kondisi objektif yang membentuknya.
Untuk memahami falsafah fasisme lebih dalam, kita sanggup mencermati deskripsi yang ditulis Mussonlini untuk Ensiklopedi Italia pada tahun 1932.
Semakin ia mempertimbangkan dan mengamati perkembangan insan secara terpisah dari banyak sekali masalah politik, ia semakin tidak mempercayai akan adanya kedamaian abadi. Oleh alasannya ialah itu, ia menganggap bahwa perang merupakan satu-satunya jalan yang akan membawa insan ke tingkatan tertinggi. Perjuangan akan menciptakan insan memahami hidup sebagai kiprah dan penaklukan atas semua orang lain, kecuali orang-orang yang bersama mereka.
Nah menurut deskripsi tersebut, ditemukan bahwa gagasan utama di balik fasisme ialah wangsit Darwin mengenai konflik dan perang. Darwin menegaskan bahwa “yang besar lengan berkuasa akan bertahan hidup, yang lemah punah”. Karena itu insan harus terus berjuang untuk bertahan hidup. Melalui pengembangannya, fasisme menganggap bahwa suatu bangsa hanya sanggup maju melalui peperangan, mereka memandang perdamaian sebagai bab yang memperlambat kemajuan.
C. CIRI – CIRI FASISME
- Pemerintahan bersifat totaliter dengan otoritas diktatorial dari pemimpin.
- Sistem pemerintahan satu partai.
- Negara dan masyarakat hanya berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan.
- Terdapat perbedaan antara orang yang memerintah dan orang yang diperintah (Tidak mengakui persamaan derajat manusia).
- Gerakan militer dalam negara dengan fasisme merupakan unsur yang sangat penting.
- Tidak menghargai kebebasan dan kemerdekaan suatu individu.
![]() |
FASISME |
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN FASISME
1. Kelebihan Fasisme
- Masyarakat mempunyai semangat juang yang besar untuk membela bangsa dan negaranya.
- Mudah untuk mengontrol masyarakat alasannya ialah setiap individu seragam.
- Kesatuan nasional yang kuat.
- Tingkat pengawasan dan kedisiplinan yang tinggi.
- Pengambilan keputusan yang cepat.
2. Kekurangan Fasisme
- Rakyat berhadapan dengan takanan yang besar dan diperlakukan seenaknya.
- Individu tidak mempunyai kebebasan.
- Kekuasaan hanya di pegang oleh pimpinan, sehingga negara tidak dijalankan untuk kepentingan bersama.
- Kepatuhan rakyat berdasar kepada ketakutan (bukan dari rasa cinta terhadap bangsa dan negara).
Sumber http://www.ilmudasar.com